DA | 15

195 47 25
                                    

VOTE DULU SEBELUM BACA!

Follow dan bantu share juga

____Happy_Reading____

Ayara dan Bastian kini berada di Brooklyn Bridge Park, salah satu taman yang terkenal di New York dan keduanya lesehan duduk di atas rumput menikmati pemandangan senja di kota Brooklyn.

"Happy birthday." Ucap Bastian seraya menyerahkan kotak kado berukuran sedang.

"Apa ini?" Ayara memincingkan matanya seraya mengambil kotaknya.

"Bom! Gift for you, Ara!" Geram Bastian seraya mencubit gemas pipi Ayara.

Ayara menepis tangan Bastian kemudian mengusap pipinya. "Sakit, Tian!"

"Gemesin sih."

"Aku buka ya?!"

Bastian mengangguk singkat dan dengan gerakan cepat Ayara membukanya, seketika matanya berbinar cerah. "Cantik!!"

"Sepertimu."

Ayara terkekeh. "Gombal!"

Bastian segera mengambil dan memasangkannya. "Aku pasangin ya."

Ayara hanya mengangguk dan Bastian segera memasangkan jam tangan di tangan kiri Ayara.

"Makasih." Ayara tersenyum manis kala melihat jam tangan pemberian Bastian sudah melingkar cantik di pergelangan tangannya.

"My pleasure."

"Tapi sekarang aku harus pergi." Ayara meringis pelan.

Sementara Bastian memincingkan matanya. "Kemana?"

"Taman dekat pasar malam."

"Ngapain?"

"Adalah." Ayara mengerlingkan matanya.

"Aku boleh ikut?"

Ayara terdiam sesaat kemudian mengangguk. Mereka pun bergegas pergi ke tempat tujuan dengan mobil milik Bastian, keduanya terdiam dan suasana di mobil itu pun hening. Sementara jarak dari Brooklyn ke Manhattan lumayan jauh karena padatnya pengendara. Hingga hampir sdua jam berkendara keduanya sampai di tempat tujuan karena sebelumnya keduanya sempat singgah di restoran.

"Kau mau menunggu siapa?"

"Bara."

Wajah Bastian menegang seketika dan langsung berdiri dari tempatnya. Namun dengan cepat Ayara mencekalnya, Ayara cukup tahu apa yang di pikirkan Bastian saat ini, mengingat hubungan kedua saudara kembar itu merenggang.

"Sampai kapan kau terus menghindar, Tian?"

"A-aku__"

"Fine! Aku tidak akan menahanmu untuk stay disini. Pergilah!" Ujar Ayara seraya melepas cekalannya.

Bastian terdiam beberapa saat dan bingung, hatinya mengatakan untuk pergi namun kakinya kaku untuk melangkah.

Ayara memincingkan matanya. "Kenapa masih disini? Pergilah!"

Ayara terus menatap arlojinya dan waktu sudah menunjukan pukul setengah 10 malam. Tiba-tiba Ayara merasa kursinya bergoyang bertanda ada orang lain yang duduk di sampingnya. Ayara pun menatapnya dan menatap Bastian yang sudah duduk di sampingnya.

"Aku ingin pergi tapi hati kecilku meminta untuk menetap disini."

"Aku tidak akan pernah meminta atau memaksamu untuk kembali."

"Mungkin ini saatnya aku untuk menghadapinya."

Ayara mengendikan bahunya. "Iya, jika dia datang."

Bastian menukikan kedua alisnya. "Maksudnya?"

Dᴀɴɢᴇʀᴏᴜs Aʏᴀʀᴀ (#SFS3) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang