DA | 05

419 66 30
                                    

Vote dulu ya sebelum baca, terimakasih😘

_________________________

Suasana di ruang keluarga mansion Stone tampak ramai dengan kehadiran Roy dan Kenan beserta keluarga kecil mereka di tambah kedatangan Sofia dan Albara menambah keramaian di ruang keluarga tersebut. Suasana tersebut seperti sedang mengadakan acara reoni kecil di antara mereka.

Di saat semua tengah saling bertukar cerita Albara menarik lembut lengan Ayara membawa keluar dari ruangan itu menuju balkon di ruang keluarga yang berada di lantai 3. Keduanya terdiam menatap ke arah langit senja dengan posisi Albara memeluk Ayara dari belakang dan menjatuhkan dagunya di atas bahu sempit Ayara menikmati aroma parfum dan tubuh milik gadisnya.

Ya gadisnya, keduanya telah menjalin hubungan hampir dua tahun setelah keduanya bertemu 3 tahun yang lalu.

"I miss you so bad darling." Bisik Albara.

Gadis itu tersenyum tipis seraya mengusap lembut punggung tangan Albara yang melingkar sempurna di pinggang rampingnya. "Me to kamu apa kabar? Selama disana kamu baik-baik aja kan?"

Sungguh ia tak bisa membendung lagi rindu yang sudah ia tabung selama beberapa bulan terakhir. Ia sudah terlalu terbiasa dengan kehadiran laki-laki itu dengan segala perhatian dan perlakuan treat like a queen dari kekasihnya.

Albara melepaskan pelukannya dan memutar tubuh Ayara hingga keduanya saling berhadapan, keduanya saling diam menyelami manik pasangannya masing-masing. Tangan besar Albara pun mengusap lembut pipi putih Ayara dengan senyum yang tak pernah luntur dari bibirnya.

"Mungkin menurut kamu ini gombal, tapi Ra tanpa mu aku gak akan bisa merasakan baik-baik saja."

"Kenapa?"

"Cause you are always on my mind and my heart always missing you a lot. Trust me you are my reason for stay alive."

Ayara segera memeluk kekasihnya erat dan di balas tak kalah erat oleh laki-laki itu. "Aku pikir kamu melupakanku dengan hilangnya kabar darimu."

"Bagaimana mungkin aku bisa melupakanmu? Jika setiap hari wajahmu selalu bersarang di otak ku dan namamu yang terus mengusik hatiku dan cuma kamu yang selalu hadir dalam mimpi indah ku."

Wajah gadis itu tak untuk tidak memerah dengan kesal ia memukul pelan bahu kekasihnya. "Gombal!"

"Cie blushing." Godanya seraya menoel pipi yang sudah semerah tomat. "Serius sayang. Kamu tau denganmu aku tidak pernah main-main." Jawabnya lembut namun penuh ketegasan di dalamnya.

Laki-laki berlesung di kedua pipinya itu pun melepaskan pelukannya dan menatap gadisnya dalam. "Begitu juga dengan perasaanku. I love you more than you know darling."

Tangan Ayara terulur mengusap lembut rahang kokoh kekasihnya, ia pun tersenyum manis. "Me to my boy."

"Are you sure?"

"Of course." Albara kembali memeluk kekasihnya dan mengecup sisi kepala Ayara berkali-kali.

"Thank you so much baby girl. Aku bahagia kamu bales perasaan aku." Lirihnya.

"Aku yang seharusnya berterimakasih karena telah mengobati lukaku dan membuatku mencintaimu. Hey! Don't cry boy!"

"I can't. Kamu tau seberapa lama aku nunggu momen ini. And now i can hear your feeling for me. With you i will be fine."

"Thank you Bara."

"For what?"

"Everyting. Terimakasih telah mencintaiku, menyayangiku, dan menjagaku."

Dᴀɴɢᴇʀᴏᴜs Aʏᴀʀᴀ (#SFS3) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang