DA | 39

132 38 130
                                    

Tiga hari berlalu sejak kejadian penculikan Ayana. Ayara pun memutuskan untuk kembali ke mansion dan mengabaikan Alaric jika tidak sengaja berpapasan, untuk saat ini ia perlu kembali menata hati supaya ia kembali terbiasa jika bertemu dengan pria itu.

Sementara Ayasa yang tengah di sibukan dengan olimpiade nya pun mau tidak mau sedikit mengabaikan kasus Ayana, tidak mengabaikan sebenarnya hanya saja saat ini ia harus berfokus pada satu titik yaitu olimpiade yang esok akan ia jalani. Terlebih Ayara juga berkata biar gadis itu yang akan menyelesaikan masalah itu.

Dan benar saja, semenjak hari dimana Ayana di culik, Ayara sudah meminta bantuan beberapa orang terdekatnya, meski mereka jauh disana tapi Ayara dapat meminta keahlian mereka untuk melacak sang pelaku. Bahkan Ayara sendiri pun sering begadang hingga pagi menjelang dengan jam tidur yang sangat sebentar dan itu membuat Ayara sudah seperti mayat hidup. Malam hari dia berkutat dengan laptopnya di mulai dari Ayana tidur, sesekali ia pun menengok ke kamar gadis kecil itu saat dirinya mengisi tempat minumnya yang habis.

Dan seperti biasa malam ini Ayara kembali begadang dan berkutat dengan laptopnya, jangan lupa ponsel yang selalu di sampingnya. Takut sewaktu-waktu ia harus menghubungi seseorang maupun seseorang yang akan menghubunginya untuk membantunya menyelesaikan masalah.

Hari sudah hampir pagi dan air di teko pun sudah habis, mau tidak mau ia harus keluar menuju dapur untuk kembali mengisinya. Namun langkahnya terhenti saat melihat kedua oma-opanya yang tengah berada tak jauh di ruang tengah yang juga dekat dengan dapur. Samar-samar ia mendengar mereka seperti tengah bertengkar, ia pun memutuskan untuk mengintip lebih dekat. Untuk pertama kali ia melihat kedua paruh baya itu bertengkar.

"Aku sudah bersabar dengan sikap kamu yang berubah satu tahun belakangan ini, tapi malam ini kamu seolah menunjukan secara terang-terangan jika kamu memang bahagia memiliki wanita lain di luar sana!! Apa wanita itu sudah benar-benar mendapatkanmu hah?!!!"

Ayara mengernyit bingung. Apa yang sudah terjadi selama ia pergi? Wanita lain? Apa opa nya berselingkuh di belakang sang oma? Rasanya sulit di percaya, padahal mereka sudah bersama hampir setengah abad, apa cinta itu pudar seiring berjalannya waktu? Atau karena sang oma yang sudah menua dan keriput membuat opa nya mencari daun muda yang masih cantik dan segar di luaran sana? Jika iya, maka ia tidak akan pernah memaafkan pria tua itu.

"Aku sudah bilang jika itu tidak seperti yang kamu pikirkan Rina!!!" Seru Daniel, sang opa.

Rina menunjuk leher Daniel. "Lalu apa ini hah?!! Ada ruam merah disini dan wangi parfum yang sama menempel di kemejamu!!! Apa yang di lakukan oleh pria di luar sana jika pulang dalam keadaan begini huh?!!"

"Aku ketiduran di kantor dan aku pun tidak tau dengan masalah ruam di leherku! Kamu tau kalo perusahan sedang bermasalah jadi jangan overthinking dengan beramsumsi jika aku bermain dengan wanita di luar sana!!!"

Rina segera mengambil map coklat yang tak jauh darinya, mengeluarkan isinya dan melemparnya ke wajah Daniel. "LALU INI APA HAH?!!!!"

Daniel segera memungut salah satu foto yang di lempar tadi. Tubuhnya menegang, wajahnya terkejut tentu saja melihat foto dirinya bersama seorang wanita. "I-ini____"

"ALASAN APA LAGI YANG AKAN KAMU KATAKAN DANIEL?!!!! Alasan apa lagi .... Satu tahun aku selalu mencoba memahami keadaan yang tengah terjadi di keluarga kita, jika kamu beralasan meeting atau apalah lalu untuk apa kamu chek in di hotel?!! Berjalan dengan mesra bersama wanita itu dan membiarkan wanita itu memeluk lenganmu?

Aku tau aku sudah tidak muda lagi dan tidak cantik lagi tapi ... apa kamu tidak mau mengingat siapa yang menemanimu dari bawah huh? Siapa yang selalu mendukungmu saat kamu di terpa masalah? Siapa yang menyemangatimu saat dirimu jatuh dan tidak ada satu orang pun bahkan keluarga besarmu yang mau menolongmu?!! Siapa yang merawatmu saat dirimu sakit di saat tidak ada sedikitpun pemasukan di rekeningmu? Tidak kah kamu ingat siapa yang setia menemanimu di masa-masa sulitmu hah?!"

Dᴀɴɢᴇʀᴏᴜs Aʏᴀʀᴀ (#SFS3) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang