"Udah pada tidur?" Tanya Arthur setelah mengecup lembut sisi kepala istrinya.
Ayara menggeleng pelan. "Tuh lihat mereka udah ngantuk tapi belum pada mau bobo." Adunya.
Arthur terkekeh pelan lalu naik ke atas ranjangnya dan mengecup ke tiga anaknya. "Kenapa belum pada bobo, hm?" Arthur menatap lembut ke tiga anaknya.
Aluna, si sulung menatap dengan mata berbinar pada sang ayah yang berada di sisinya, sementara Arkano terus menguap dan menatap sayu sang ibu yang berada di sisinya, Alice? Bayi itu sudah terlelap terlebih dahulu tanpa memperdulikan kedua saudaranya yang mengapit dirinya. Memang di antara ketiganya Alice lah yang paling anteng dan tidak rewel meskipun dia menjadi si bungsu.
"Bobo ya, udah nguap terus loh kamu." Gumam Ayara seraya mengusap pelan kedua alis Arkano.
Pelan-pelan mata yang sayup itu pun tertutup rapat dan sesekali mengeliat pelan saat Ayara menghentikan gerakannya. Berbeda dengan Arthur yang masih menemani si sulung yang masih betah dengan alam sadarnya.
"Lihat! Kedua adik kamu udah pada tidur loh. Kamu masih betah banget melek, masih mau main, hm?" Ujar Arthur seraya mengecupi perut bulat putri sulungnya membuat bayi berusia satu bulan lebih itu tertawa pelan.
Ayara menepuk pelan bahu Arthur. "Jangan di ajak main terus! Nanti ganggu adik-adiknya!" Peringat Ayara.
Arthur hanya menunjukan cengirannya. "Udah di marahin mommy tuh! Ayo sekarang kakak bobo ya." Ujar Arthur seraya menepuk pelan pantat Aluna.
Bukannya tidur bayi mungil itu justru menepuk pelan pipi sang ayah dengan tawa khas bayinya membuat Ayara bangun dari rebahannya dan mengambil si sulung.
"Kenapa kakak gak bobok-bobok, hm? Lihat adek-adek kamu udah bobo loh!" Ayara terus menimang anaknya.
Arthur menatap hangat dan penuh cinta pada istrinya. Lihatlah gadis kecil yang dulu ia lihat tengah menangis di trotoar dengan posisi tengkurap kini menjadi wanita dewasa yang sangat penyayang. Gadis kecil yang mampu membuatnya berdebar dan jatuh cinta untuk pertama kalinya kini sudah menjadi istri tercintanya. Gadis berbahaya yang mampu menghadapi semua masalah hidupnya kini menjadi sosok ibu yang lembut dan penuh kasih. Gadis kecilnya dulu kini sudah tumbuh menjadi wanita hebat dan kuat. Dan ia bersyukur bisa menemani sebagian pertumbuhan wanita yang sudah menjadi istri dan ibu dari anak-anaknya itu.
Meski menjadi ibu muda di usinya yang baru menginjak 23 tahun tapi Ayara benar-benar menjadi istri dan ibu yang baik, mungkin pengalaman hidupnya yang harus merawat adik kecilnya yang di tinggal oleh kedua orang tuanya dulu menjadikan pribadi lembut dan penyayang meski sangat kejam pada lawannya. Bahkan ia tak segan-segan mempertaruhkan nyawanya untuk melindungi keluarganya dan terakhir sebulan yang lalu, istrinya mempertaruhkan nyawanya untuk ketiga buah hatinya. Ayara adalah istri dan ibu terhebat untuknya dan anak-anaknya.
Pandangan Arthur beralih pada kedua anaknya yang sudah tidur pulas, ia pun mengusap lembut pipi si bungsu karena paling dekat dengannya. "Kelak kamu harus jadi gadis yang hebat seperti mommy mu ya. Mommy mu adalah wanita terhebat di keluarga kita. Walaupun kamu bungsu kamu juga harus jadi gadis hebat dan kuat yg bisa melindungi kedua kakakmu ya." Qrthyr pun mengecup lama kening Alice, membuat bayi mungil itu mengeliat pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dᴀɴɢᴇʀᴏᴜs Aʏᴀʀᴀ (#SFS3) [END]
Action#𝚂𝚎𝚛𝚒𝚎𝚜 3 𝕲𝖊𝖓𝖗𝖊 : 𝕽𝖔𝖒𝖆𝖓𝖈𝖊 - 𝖆𝖈𝖙𝖎𝖔𝖓 - 𝖙𝖊𝖊𝖓𝖋𝖎𝖈𝖙𝖎𝖔𝖓 ⚠️ 𝐅𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐚𝐤𝐮𝐧 𝐚𝐮𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐝𝐮𝐥𝐮 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐛𝐚𝐜𝐚 ⚠️ 𝑨𝒚𝒂𝒓𝒂 𝑲𝒆𝒚𝒍𝒂 𝑺𝒕𝒐𝒏𝒆, dunia gadis cantik, cerewet dan manja itu berubah seratus...