DA | 14

183 51 100
                                    

Ada yg nunggu Ayara up?! Gk ada ya (;´༎ຶٹ༎ຶ') *nangis di pojokan

Seperti biasa VOTE dulu sebelum baca!

____Happy_Redding____










Brakk

Ayara mengunci pintu kamarnya dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, setelahnya Ayara mengambil ponselnya yang masih di charger. Tampak beberapa notif yang memenuhi pop up layar ponselnya. Ayara tersenyum manis menatap nama paling atas.

Albara.

Tanpa menunggu Ayara segera menghubunginya tanpa membaca pesannya terlebih dahulu.

"Bara!!" Seru Ayara riang.

"Happy Birthday kesayangan. Wish you all the best, honey."

Suara lembut di seberang sana membuat Ayara terdiam sesaat menahan tangisannya

"Sayang ... are you okey?"

"When you go home?"

Albara terkekeh di seberang sana. "Do you miss me?"

"Sure! Bukan hanya itu, i want to meet you, babe."

"Tomorrow i will back for you."

Ayara melemaskan bahunya. "Why? I want to meet you, now!"

"Aku tidak bisa berjanji untuk itu, baby girl."

"Aku akan menunggumu tempat pertama kali kamu mengungkapkan perasaanmu dan memintaku untuk memperjuangkanku."

"Maaf, jika aku tidak datang, bagaimana?"

"Aku tetap akan menunggumu sampai hari ini berakhir. Jika aku tidak bisa menikmati awal hari kelahiranku bersamamu aku berharap di ujung hari kelahiranku bisa ku habiskan bersamamu."

Setelahnya Ayara memutuskan panggilannya sepihak, Ayara tak sanggup lagi berbicara dengan kekasihnya. Berkali-kali Albara kembali menghubunginya namun tak di hiraukanna. Ayara memilih menulikan telinganya dan mematikan ponselnya. Waktu menunjukan pukul 2 dini hari Ayara bergegas mengganti pakaiannya dengan memakai celana jeans panjang di padukan dengan kaos putih over size kemudian mengambil jaket couple yang di belikan Albara beberapa waktu yang lalu di Jakarta bersamaan dengan sepatu couple nya.

Ayara mengambil kunci mobilnya yang sudah berada di tempatnya dan meninggalkan ponselnya di kamarnya. Ayara meninggalkan mensionnya dengan Lamborgini hitam miliknya.

Di sisi lain Alaric yang mendengar deruan suara mobil segera berlari keluar dan di ujung sana Lamborgini hitam milik Ayara telah sampai di gerbang mansion. Alaric segera berlari mengejarnya meski tak mungkin.

"ARAAAAA!!!!!" Teriak Alaric melihat kepergian Ayara yang sudah keluar dari gerbang mansion.

Melihat mobil itu telah melesat jauh, Alaric segera menghubungi Ayara namun tak di jawab oleh gadis itu, membuat Alaric semakin khawatir. Terlebih ini masih terlalu pagi untuk berpergian dimana kebanyakan orang masih bergelimung dengan selimutnya.

"Lo kemana sih Ra!!?" Gerutu Alaric.







⚔⚔⚔





Ayara POV.

Pikiranku kacau, aku pun memutuskan untuk pergi dari mansion tanpa tujuan. Aku sengaja meninggalkan ponselku supaya tidak ada yang menggangguku. Saat aku memikirkan Bara, entah mengapa tiba-tiba aku merindukan kedua orang tuaku, mengingat bagaimana mereka di setiap hari kelahiranku.

Dᴀɴɢᴇʀᴏᴜs Aʏᴀʀᴀ (#SFS3) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang