DA | 12

226 50 127
                                    

VOTE DULU SEBELUM BACA!

Terimakasih yang udah Vote dan follow 😘

____Happy_Reading____


Pagi ini Ayara bersiap-siap untuk kembali pada keluarganya. Ayara berjalan menuju nakas mengambil ponsel yang sudah dua minggu ini ia biarkan mati dan tersimpan di dalam laci. Ayara pun berjalan menuju ranjangnya dan duduk di atasnya seraya menunggu ponselnya kembali menyala.

Ting ting ting ting

Ponsel itu mengeluarkan suara nyaring, ratusan atau mungkin ribuan notifikasi masuk ke dalam ponselnya. Chat dan panggilan tak terjawab memenuhi notifikasinya, semua keluarga menghubunginya. Bahkan Ayasa yang sudah ia pamiti pun ratusan kali menghubunginya bersamaan dengan pesan-pesan darinya. Alaric dan Albara pun menjadi orang-orang yang banyak menghubunginya.

Dan sesusai janjinya Ayara segera menghubungi Ayasa, namun sebelum ia mengusap icon memanggil, panggilan lain telah masuk terlebih dahulu ke dalam ponselnya.

"Hallo."

"AYARA KEYLA STOOOONE!!!!" Terdengar suara menggelegar dari seberang sana membuat Ayara reflek menjauhkan ponselnya dari telinganya.

Ayara berdecak malas seraya mengusap telinganya yang mendengung. "Iya iya!! Gak usah teriak juga! Telingaku sakit tau!!"

"Kemana aja lo hah?!! Dua minggu menghilang, pergi tanpa pamit, nomor pun tiba-tiba gak bisa di hubungi! Lo tau gak gue tuh khawatir sama lo, Ayara!!" Terdengar jelas suara menggebu-gebbu dari seberang sana.

"Iya iya, maaf. Aku salah."

"Sekarang lo dimana?! Biar gue jemput!"

"Gak usah, Al. Ini aku udah mau otw pulang."

"Lo dimana?"

"New York."

"Bohong!!"

"Beneran, Al. Aku di New York kok!"

"Lo tinggal dimana?! Lo gak ada di rumah bahkan apartemen lo tak berpenghuni!"

Ayara mengernyitkan keningnya. "Kapan kamu kembali ke New York?"

Terdengar jelas helaan nafas dari seberang sana. "Tepat saat lo menghilang."

"Aku gak menghilang!! Aku____"

"Cepet pulang!! Dan lo utang penjelasan!" Potong Alaric.

"Iya iya Alaric Kenzo Adderson!!" Seru Ayara seraya memutuskan sambungannya.

Setelahnya ia pun memutuskan untuk mengirim pesan terlebih dulu pada saudaranya sebelum Alaric kembali menerornya.

Ayas
Hari ini aku  pulang, nanti aku hubungi kamu! Miss you my bro❤

Setelahnya Ayara pun segera melangkahkan kakinya menuju lantai dasar dan di sana sudah berdiri tegak Jhony bersama istrinya, Ane. Keduanya tersenyum hangat padanya di sambut senyuman tak kalah hangat oleh Ayara.

"Ane, Jhon, aku pulang dulu ya. Jaga diri baik-baik, jika ada apa-apa hubungi aku." Ujar Ayara lembut, Ayara pun sudah menganggapnya seperti orang tuanya sendiri.

"Kau juga baik-baik disana, nona dan sering-seringlah mengunjungi kami." Ujar Ane.

Ayara pun langsung memeluk Ane erat. Sungguh terkadang ia sangat merindukan pelukan dari Rachel, sang mema. Seketika air matanya kembali meluruh."

"Rindu mema." Lirihnya.

"Hey jangan menangis cantik! Jika kau merindukan sebuah pelukan dari seorang ibu datang lah maka aku akan sedikit mengobatinya."

Dᴀɴɢᴇʀᴏᴜs Aʏᴀʀᴀ (#SFS3) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang