DA | 16

149 45 66
                                    

VOTE DULU SEBELUM BACA!!


____Happy_Reading____




"Gimana kabar lo disitu?"

"Gue? Of course i am fine, and always fine."

"Yakin?"

"Why not?"

"Gue cuma ingetin jangan pernah main hati sebelum hati lo jatuh ke dalam permainan lo sendiri."

"Mabok lo Rey? Gue main hati?!!"

"Mungkin lo gak sadar Al. Suatu saat lo akan paham dengan perasaan lo sendiri dan mungkin setelah lo bener-bener merasakan sebuah kehilangan."

"Pembicaraan lo semakin random dan gak jelas. Udahlah gue mau tidur!"

Alaric segera memutuskan sambungannya sebelum pandangangan teralih saat Lamborgini putih milik Ayara yang baru saja memasuki mansion. Alaric melihat jelas saat Albara membukakan pintu untuk Ayara dan mengulurkan tangannya, tentu Ayara menyambut uluran tersebut dengan senyum yang merekah.

Alaric tersenyum tipis dan fokusnya kembali teralihkan saat ponselnya kembali bergetar, tampak nama wanita yang saat ini tengah gencar mendekatinya, yang juga menjadi teman Ayara.

"Alaric speak." Sapa Alaric dengan pandangan yang masih tertuju pada Ayara dan Albara.

"______"

Alaric pun masuk ke dalam kamar dan melanjutkan obrolannya dengan wanita yang berada di seberang sana.

⚔⚔⚔

"Ayara!!!"

Gadis itu memincing. "Kenapa?"

"Aaaah aku seneng banget!! Sumpah demi apa aku seneng pake banget!!!"

"Ada apa sih?!!"

"Semalem aku telfonan dong sama Alaric!!" Pekiknya heboh.

Ayara terdiam sesaat seraya menatap Angel setengah tidak percaya.

"Kau serius?"

"Iya!! Kenapa? Kau cemburu?!!" Angel memincingkan matanya.

Puk

Ayara melempar kesal bukunya dan tepat mengenai wajah Angel.

"Sembarangan! Aku tidak menyangka saja! Karena sebelumnya dia tidak pernah merespon cewek kecuali aku dan keluarganya."

Senyum Angel semakin lebar. "Fix!! Sekarang aku sudah menjadi salah satu daftar perempuan di hidupnya."

Tak

Ayara melempar pena yang tengah ia pegang. "Kau terlalu percaya diri sekali!"

Alis Angel menukik kesal. "Kau kenapa sih? Iri bilang!" Angel menyugar rambutnya ke belakang.

"Kau gila?!!" Ayara segera bergegas pergi meninggalkan gadis itu yang kini tengah mengerucutkan bibirnya kesal.

"What happend, baby girl?" Tanya Albara yang sudah berada di depannya.

Ayara menggeleng singkat. "Gak papa."

Setelahnya Ayara bangkit namun Albara mencekal tangannya. "Mau kemana?"

Dᴀɴɢᴇʀᴏᴜs Aʏᴀʀᴀ (#SFS3) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang