Extra Part 2

176 32 158
                                    

Cuaca cukup terik padahal waktu masih menunjukan pukul 8 pagi, namun wanita 3 anak itu sudah berkali-kali menyeka keringat di dahinya. Ia menghela nafas panjangnya seraya tersenyum manis melihat hasil karya-nya. Padahal hanya membersihkan taman samping rumah saja tapi wanita itu sudah merasa sangat lelah. Dengan gontai ia melangkah hendak memasuki rumahnya namun langkahnya terhenti saat melihat bocah perempuan yang tengah berjongkok membelakanginya membuat dahinya mengernyit pelan.

"Una! Kamu sedang apa?" Ayara mendekati putri sulungnya.

"Kenalin ini temen balu Una namanya Loly. Loly lucu kan mom?! Hihii." Aluna menoleh seraya mengulurkan tangan mungilnya menunjukan hewan kecil bertubuh gempal yang tengah mengeliat.

Reflek Ayara mundur beberapa langkah dengan mata membulat sempurna seraya berteriak tanpa sadar membuat bocah kecil lainnya berlari mendekatinya.

"Kenapa mom? Ada masalah atau mommy terluka?" Tanya-nya beruntun dengan ekspresi datarnya namun sorotnya jelas menunjukan kekhawatirannya.

"I-itu..."

Bocah kecil itu mengikuti pandangan sang ibu dan wajahnya semakin mendatar dengan sorot mata yang berubah tajam, di sana berdiri bocah seumurannya yang tengah bermain dengan ulat di tangannya. Lihatlah bahkan bocah itu cekikikan dengan raut bahagianya yang tengah memainkan ulat bertubuh bulat itu di tangan mungilnya mengabaikan raut takut sang ibunya, lihat betapa menyebalkannya dia! Dan sayangnya bocah menyebalkan itu adalah kembarannya sekaligus kakaknya.

Dengan langkah tegapnya bocah itu pun mendekati kembarannya lalu menepis tangannya membuat hewan itu terlempar dan hilang di semak-semak sana. Sontak Aluna menatap siapa yang membuat Loly -ulatnya- terhempas dari tangannya, Aluna melotot pada adiknya yang masih menatapnya datar.

"ALICE!!!! ITU LOLY UNAAAA!!!" Teriaknya kesal.

"Mommy takut." Jawabnya datar mengabaikan wajah Aluna yang memerah karena kesal.

Aluna menoleh sekilas ke arah sang ibu sebelum kembali menatap adiknya kesal. Hidungnya pun mulai kembang kempis dengan bibir yang melengkung ke bawah, lihatlah sebentar lagi pasti akan terdengar auman yang membuat heboh di rumahnya.

1 ....

2 ....

"HUAAAAAA ALICE NAKAL!!! KEMBALIIN LOLY UNA!!!! HUAAAA!!!"

Nah kan!

Alice mendengus pelan dan masih menatap datar kembarannya yang kini sudah menangisi Loly-nya.

"Una kenapa?!" Tanya bocah laki-laki yang baru saja keluar dari rumahnya dengan tergopoh-gopoh.

Aluna menatap adik pertamanya dengan wajah nelangsanya ah jangan lupa jika bocah itu masih menangis sesegukan, Aluna menunjuk Alice. "Alice hiks!! Alice udah buang Loly!! Huaaa!!!"

"Ada apa ini?" Terdengar suara bariton yang baru saja ikut bergabung dengan ketiga bocah kembar itu.

Pria dewasa dengan pakaian rumahnya itu mengernyitkan keningnya saat tidak ada yang menjawab pertanyaannya dan melihat kedua anaknya terus menatap adik mereka, sementara yang di tatap masih membisu dengan wajah datarnya. Arthur menghela nafas panjangnya lalu menatap istrinya yang masih terdiam di tempatnya.

"Sayang ada apa?" Arthur memeluk pinggang ramping istrinya.

Ayara masih melamun membayangkan hewan menggelikan yang di sodorkan anaknya tadi karena nyatanya wanita berbahaya itu tetaplah manusia biasa dan memiliki fobia pada hewan kecil yang menggelikan namun bagi anaknya hewan itu sangatlah menggemaskan. Reflek Ayara bergidik geli.

"Hey kamu kenapa, hm?" Tanya Arthur seraya memutar tubuh istrinya.

Ayara mengerjap pelan lalu menggeleng seraya tersenyum canggung. "Gak papa, tadi aku syok aja lihat Una mainan ulat di tangannya."

Dᴀɴɢᴇʀᴏᴜs Aʏᴀʀᴀ (#SFS3) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang