DA | 21

168 46 141
                                    

⚠️Yang punya hati hello kitty kayak gw tolong siapkan tisu di part ini⚠️

_____________


Sesuai janji kemarin Ayara kembali bersama Alaric menuju mansion keluarganya dengan Lamborgini hitam milik Ayara. Mobil itu pun berhenti tepat di depan pintu utama mansion, dan di ujung sana sudah di berdiri sepasang suami istri yang menungguk kepulangan Ayara.

"Ayara putrikuuuuu!!!!" Pekik Tania seraya merentangkan tangannya dan berjalan cepat ke arah Ayara

Dengan senyum mengembang Ayara pun ikut merentangkan tangannya dan berlari kecil pada wanita dewasa itu. Keduanya pun saling memeluk erat satu sama lain.

"Mommy nunggu Ara?"

"Setiap hari mommy menunggu kepulanganmu, sayang."

Ayara pun melengkungkan bibirnya ke bawah dan memeluk Tania erat. "Maaf." Sesalnya.

"Gak ada yang nungguin Al pulang nih?" Celetuk Alaric.

"Kamu gak pulang se abad pun gak bakal ada yang cariin." Sahut Kenan.

Alis Alaric menukik tajam. "Bokap siapa sih?!! Julid banget! Heran gue." Gumam Alaric.

"Daddy denger ya Al!"

Alaric memaksakan senyumannya menatap sang Ayah yang kini justru berjalan menuju kedua wanita yang tengah berpelukan.

"Gak mau peluk daddy nih?"

Reflek Ayara menatap Kenan dan melepaskan pelukannya pada Tania sebelum memeluk pria dewasa itu. "Aaaah daddy miss you!!" Rengek Ayara, Kenan pun membalas pelukannya dan mengecup sisi kepala keponakan yang sudah di anggap sebagai putrinya sendiri.

"Masuk yuk!" Ajak Tania seraya memeluk lengan putra semata wayangnya dan menariknya kedalam yang di ikuti oleh Kenan dan Ayara.

Baru saja mereka melewati pintu beberapa langkah, suara derap kaki menuruni tangga menyita perhatian semua orang di sana.

"Mommy!!! Kenapa lari-lari!!!" Pekik Kenan menatap horor sang ibu.

Tolong ingatkan jika wanita paruh baya itu sudah berumur lebih jauh dari setengah abad, akan sangat berbahaya jika wanita itu abai dengan dirinya sendiri. Bukan apa Kenan sangat mencintai wanita itu karena hanya dia yang ia punya setelah kepergian saudara kembarnya.

"Cucukuuuuu!!!" Seru Sofia mengabaikan ke khawatiran putranya dan memeluk Ayara pelan. Kenan hanya bisa mendengus pelan.

"Grandmaa!! Maaf Ara baru pulang." Lirihnya seraya memeluk Sofia erat.

Ayara merasakan tubuh yang tengah memeluknya bergetar, ia pun mengendurkan pelukannya dan menatap Sofia yang tengah menahan isakannya. "Grandma are you oke?"

Dengan kesal Sofia memukul pelan lengan Ayara. "2 bulan kau menghilang tanpa kabar!! Dasar bocah nakal!!" Sungutnya.

Ayara terkekeh pelan. "I am so sorry about it, grandma." Ayara meringis pelan.

Sofia pun melepaskan pelukannya dan menatap mata hazel yang sangat mirip netra milik putri bungsunya. Tangan yang sudah mulai mengkriput itu pun membelai lembut pipi Ayara. Matanya pun menatap Ayara sendu. "Kau tau sesuatu?" Lirih Sofia.

Ayara mengernyit bingung. "Apa?"

"Tentang .... Bara." Lirihnya.

Tubuh Ayara menegang, inilah salah satu alasan Ayara tidak ingin pulang. Ayara pun memalingkan pandangannya dari Sofia yang terus menatapnya lekat. Semua orang pun terdiam di tempatnya hingga Alaric berjalan pelan mendekati Ayara dan merangkulnya.

Dᴀɴɢᴇʀᴏᴜs Aʏᴀʀᴀ (#SFS3) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang