DA | 35

162 45 116
                                    

Fyi, Ayasa itu saudara kembarnya Ayana. Yg belum tau ceritanya dan pengin baca kisah sebelumnya, kalian bisa mampir ke series sebelumnya. "Rachel's last story"

Kalo mau kalian juga bisa mampir ke series pertamanya "Rachel Story"

Enjoy and happy reading🖤


————✯————





"Hatiku masih ada Bara disana."

Ayasa hanya bisa terdiam tak melanjutkan sesi pertanyaannya lagi. Bagaimanapun itu kisah mereka ia tidak bisa ikut campur di dalamnya meski banyak pertanyaan yang bersarang di otaknya. Ia pun kembali mengekori Ayara hingga tanpa sengaja seseorang menabrak Ayara membuat belanjaan gadis itu berserakan di atas tanah.

Brukk

"Maaf aku tidak sengaja."

Ayara yang tengah membereskan belanjaannya di bantu oleh Ayasa pun hanya bisa mengeram kesal. Setelahnya ia bangkit dan siap untuk mengomeli orang yang menabraknya tadi, hatinya sedang kesal semenjak Ayasa membahas Alaric kini ia harus di hadapkan situasi yang membuat hatinya semakin kesal. Sumpah serapah yang sudah membara di dalam hatinya seketika luntur melihat sosok yang tengah berdiri di depannya yang sedang menundukan kepalanya dengan terus mengucapkan maaf. Seketika Ayara memeluk sosok di depannya itu.

"MOUWWW!!!!!"

"ARAAAAAA!!!!"

Kedua gadis itu pun saling berpelukan erat menyalurkan rasa rindu karena lama tidak bertemu. Keduanya pun mengendurkan pelukannya dan saling menatap haru.

"Kamu apa kabar Mouw?!! Lama banget kita gak ketemu dan gak saling tukar kabar!" Ujar Ayara dengan wajah sendunya.

Gadis yang di panggil Mouw itu pun tersenyum sendu. "Aku baik. Kamu apa kabar? Terakhir aku tau kabar kamu menghilang dan kenapa sekarang kamu bisa disini?"

Ayara hanya menyengir. "Ada sedikit masalah yang mengharuskan aku bersembunyi untuk beberapa waktu. Dan kebetulan aku sedang berlibur kesini setelah beberapa bulan terakhir sibuk dengan dunia perkuliahanku."

Mow membulatkan matanya seraya membungkam bibirnya dengan tangan mungilnya. "Oh my god!! Kamu udah kuliah? Aku aja masih kelas 3!"

Ayara meringis pelan seraya menggaruk pipinya yang tidak gatal. "Aku mengikuti kelas akselerasi dan sekarang aku pun sudah menyelesaikan program S1 ku."

Mouw semakin menjatuhkan rahangnya kemudian memeluk erat Ayara. Bahkan gadis mungil itu pun meloncat senang. "Selamat!!! Kamu memang selalu bersinar dan membanggakan Ara!! You are the best, Ara!!"

Ayara tersenyum simpul bahkan tubuhnya pun ikut goyang karena gadis mungil yang tengah memeluknya. "Terimakasih. Lalu apa yang sedang kamu lakukan di London, Mouw?"

Sontak Mouw menghentikan tingkahnya dan tanpa sadar gadis mungil itu sudah melepaskan pelukannya. Mouw menundukan kepalanya beberapa saat sebelum akhirnya mengangkat kepalanya dengan memaksakan senyum cerianya. "Aku ikut pertukaran pelajar disini. Udah hampir setahun aku disini, setelah ikut seleksi dan persiapan beberapa bulan sebelum berangkat kesini itu sebabnya aku kehilangan kabar tentangmu karena sibuk persiapan pertukaran pelajar hingga saat ini. Tapi aku bersyukur bisa bertemu denganmu disini dengan keadaan utuh dan sehat."

Entah mengapa Ayara merasa ada sesuatu yang tengah di sembunyikan oleh sahabatnya itu. Iya Mouw adalah satu-satunya sahabat perempuannya yang ia kenal semenjak masa putih birunya, hingga keduanya harus terpisah karena jarak yang Ayara ambil untuk menetap di negara paman sam sana.

Dᴀɴɢᴇʀᴏᴜs Aʏᴀʀᴀ (#SFS3) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang