By the way, suka gk sih baca novel eps-nya panjang? Kdg bablas bkin konflik kebanyakan😂
Selain romance, ada jg fantasi mermaid. Cek ke profil.
Judul: I'm Not MermaidHappy Literasi📚
Nomor tidak aktif, menghilang pergi tanpa permisi. Jane bingung, ia harus bagaimana? Belum lagi ia mengatakan pada Robby kalau Danzel keluar kota dengan tujuan Surabaya, entah Robby sudah melaporkan hal ini kepada mama Anette atau belum.
"Huh," menghela nafas lelah. Menunggu kabar dari Danzel sejak tadi pagi hingga larut malam begini. Jane juga mengalami sulit tidur, matanya terbuka segar dan betah menanti Danzel mengabarinya baik itu mengirimkan pesan singkat atau sekedar telepon sebentar saja itu rasanya cukup melegakan perasaan gelisah Jane saat ini.
"Jam sebelas malam. Tak biasanya aku begadang memikirkan seseorang," membaringkan tubuhnya di ranjang, ada bebasnya juga saat Danzel tidak ada. Jane jadi tidur seenaknya di kamar Danzel, tanpa perlu takut lagi akan amukan Danzel.
Terlalu lama menunggu, hingga akhirnya mata Jane terasa berat dan mengantuk. Tertidur pulas di kamar Danzel yang hangat.
***
"Danzelku sayang. Kita di kamar berapa? Hm?" Stella menggamit tangan Danzel begitu mesranya, ia dan kekasihnya itu sedang berada di depan resepsionis hotel.
"Terima kasih," menerima kunci kamar bernomor 16. Menoleh menatap Stella yang tersenyum cantik, pagi-pagi di suguhkan pemandangan menyegarkan bagi Danzel. Melihat wajah Stella yang sempurna, riasan make-up tak pernah luntur, entah berapa lapis bedak di gunakan Stella mungkin sepuluh lapis.
"Kita bebas sayang. Tidak ada Jane, bodyguardmu, dan mama Anette," langkah Stella mendahului Danzel, ia masuk di kamar 26 sesuai pesanan Danzel. Ia dan sang kekasih akan menginap disini. Selama liburan di Surabaya, tak ada lagi yang akan menjadi penghalangnya dengan Danzel.
"Kau gerah?" tanya Stella sedikit nakal, ia membuka satu-persatu kancing baju Danzel hingga menyisakan kaos putih polos serta d4d4 b1d4ng terekspos indah di mata Stella.
Danzel mengangguk patuh, ia pasrah apapun yang akan Stella lakukan disini.
"Manjakan aku Stellaku, sayang," bisik Danzel, posisinya sangat dekat, tangannya tak tinggal diam meraba ritsleting pakaian Stella. Membukanya hingga Stella tak mengenakan apapun.
"Danzel," menuntun sang kekasih diatas ranjang, Stella menarik tubuh Danzel hingga menindihnya. Posisi yang 1nt1m ini akan membuat siapapun menyangka dirinya dan Danzel sedang melepaskan k3n1km4t4n.
"Kenapa Stella? Kau ragu?" mata Danzel menatap manik coklat madu milik Stella, sangat indah dan menyejukkan hatinya. Jauh berbeda dengan Jane yang hanya memiliki lensa hitam biasa. Danzel tidak yakin bisa mendapatkan anak cantik dan tampan. Sedangkan Stella? Kekasihnya itu ada campuran darah Belanda-Indonesia. Namun sayangnya, kedua orang tua Stella meninggal usai mengalami kecelakaan beruntun dua tahun yang lalu. Menyisakan duka dan luka. Maka dari itu, Danzel berjanji pada dirinya sendiri untuk menjaga Stella selamanya. Kekasihnya itu sudah tak mempunyai siapa-siapa, begitu pun saudara, seakan lupa dengan Stella.
"Jane itu hanya menginginkan hartamu saja. Kau tidak takut? Semuanya berpindah tangan ke Jane suatu hari nanti?" tangan nakal Stella mengusap punggung Danzel dengan lembutnya, Danzel tampak terpejam menikmati sentuhannya.
"Itu tidak mungkin terjadi. Karena...aku sudah memberikan semuanya untukmu. Termasuk..." mengusap perut Stella masih belum terisi. Senyum jahil Danzel membuat Stella m3l3nguh tanpa sadar. "Nanti, kau akan hamil anakku Stella. Setelah itu, kita menikah dan menyingkirkan Jane. Kita usir dia secepatnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Billionaire Husband's [END]
RomanceBiar nambah referensi cerita semua genre catat profil wattpadku atau follow❤ Warning!! Beberapa part terdapat adegan dewasa. Untuk 18+ Konflik bertahap Kejutan episode terpanjang!!! Jane terpaksa harus menikah dengan Danzel demi biaya pengobatan ib...