bagian tiga

345 32 0
                                    

*tok tok tok*
Terdengar bunyi ketukan pintu dari arah luar ruangan.

"Daddy, apakah daddy sibuk?". Tanya seorang yang sedari tadi mengetuk pintu.

"Masuklah Mark ada apa ?". Tanya seseorang dari dalam ruangan.

"Hari ini daddy tidak kekantor?".

"Tidak hari ini daddy memutuskan mengambil cuti dan ini hanya mengecek email dari paman Chen, ada apa Mark perlu sesuatu?". Tanya sang Daddy.

"Daddy apakah Bunda benar-benar telah meminggal?. Bila iya sekali saja ajaklah Mark kemakam bunda, Daddy. Mark ingin melihat bunda walaupun hanya makamnya saja".

*deg*
"Mark menanyakan itu kembali setelah sekian lamanya sebenarnya ada apa dengannya setelah kepulangan dari rumah sulgi?". Batin orang yang dipanggil daddy oleh pemuda yang bernama Mark.

"MARK SUDAH BEBERAPA KALI DADDY BILANG JANGAN MEMBAHAS TENTANG ITU".Bentaknya kepada Mark

" Kenapa Daddy marah?. aku hanya bertanya dimana makam bunda bukan mencari masalah dengan daddy. Sudahlah mark benci daddy". Teriaknya kedaddynya kemudian ia meninggalkan sang daddy dan berlari keluar dari ruangan tersebut.

Mark pun berlari meninggalkan pekarangan rumahnya sambil mengancam orang orang yang berani mengikutinya.

Dari perubahan sikap mark itu sudah menjadi berbagai pertanyaan dari anak buah Daddynya. Tanpa berani bertanya mereka hanya menundukkan kepala saja saat tuan muda mereka lewat.

Dan saat mark sudah meninggalkan ruangan sang Daddy, sang Daddypun merasakan amarah yang begitu besar terhadap perempuan yang Mark sebut Bunda.

"Sial, wanita itu sudah meninggal pun masih menyusahkanku apalagi kalau dia masih hidup. Pasti dia akan meracuni Mark untuk meninggalkanku. Tapi kalau dia benar benar tak mati bagaimana?. Tidak mungkin dia bisa hidup ditengah hutan tanpa ada yang menolong". Umpatan hatinya.

🌱🌱🌱

Terdapat seorang pemuda yang berjalan dengan sedih serta tangisan yang memilukan  tanpa memikirkan hujan yang turun dengan derasnya, apabila saat ini hujan tidak turun maka orang lain akan bisa melihat dengan jelas ia sedang menangis. Bahkan sekarang ia tak memikirkan gengsinya yang ada dibenahnya adalah ingin mengetahi tentang bunda.

Bahkan dikiranya saat ini dipenuhi berbagai pertanyaan tentang sang bunda yang satupun tak pernah dijawab oleh sang ayah seolah-olah sang Daddy menutupi sesuatu.

"Kenapa daddy selalu marah bila aku bertanya tentang bunda?"

"Aku juga ingin tahu bagaimana tentang bunda"

"Tuhan aku ingin bertemu bunda walau hanya lewat mimpi saja". Do'a dalam batin seorang pemuda.

Tanpa melihat sekitarnya entah apa yang difikirannya tiba-tiba ia berjalan menyebrangi jalan dan tanpa ia ketahui
Ada sebuah mobil yang melintas dengan cepat menuju kearahnya.

*tintinnnnntinnnnnnnn*. Terdengar bunyi lakson yang sangat keras

*bugh*





------

Hello guys kembali kecerita gabutku dan yang tak maksud sama sekali ini semoga kalian suka ya

Tenang aja aku bukan tukang ghosting kok 😭😭😭

Bye bye 👋👋👋

Nb: Banyak typo bertebaran

Dan mau ngasih tau buat kedepannya kalau ada tulisan miring itu percakapan dibatin tokoh ya.

28_06

The Drak (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang