Pov cyl
Saat aku menembakkan peluru kearahnya aku merasa bahwa penghalang dalam hidupku telah aku lenyapkan dan hanya tinggal menanti wanita itu mati perlahan karena anaknya meninggal.
Akan tetapi semua itu salah besar setelah putraku datang dan memukuliku dengan membabi buta ditambah dengan apa yang dikatakan anak yang baru saja aku tembak entah mengapa hatiku seperti diremas oleh tangan tak kasat mata.
Bahkan kata-kata ia menyebut dirinya anak haram dan tak perduli terhadap ayahnya hatiku bagikan ditumbuk oleh sebongkah batu besar.
Sebenarnya ada apa dengan aku ini kenapa aku mencemaskannya bahkan saat putraku menggendongnya dan membawanya pergi kerumah sakit seakan fikiran kehilang mendominisi hatiku seperti hati kecilku berkata untuk menyusulnya tanpa berfikir lagi aku menyusul putraku yang membawa anak itu pergi.
Sesampainya disana mudah bagiku menemukan orang yang dirumah sakit ini. Saat aku menuju dimana anak itu berada aku bertepatan dengan seorang suster yang keluar dari ruang oprasi betapa kagetnya aku saat mengetahui bahwa darah anak itu sama denganku dan putraku.
Entah dorongan dari mana aku menawarkan diri untuk mendonorkan darahku untuknya seakan hati kecilku mendorongku dan mengatakan jangan sampai aku kehilangannya seakan dia adalah barang yang sangat berharga.
Baru saja aku menawarkan darahku untuk anak itu seorang wanita melarangku untuk mendonorkan darahku. Emosiku mulai mendidih saat mendengar penolakan itu bagaimana tidak saat anak itu membutuhkan bantuan seseorang malah ibunya sendiri yang menghalangi niat baik orang yang menolongnya dan syukurlah wanita itu mengalah setelah anakku mengatakan sesuatu.
Kemudian aku dan anakku berjalan mengikuti suster untuk melakukan transfusi darah dilakukan dan sesampainya disana aku menanggil seorang dokter agar membantuku melakukan sesuatu.
"Dok tolong lalukan kecocokan DNA antara saya dan anak itu saya tunggu secepatnya dan saya tunggu diruangan saya faham". Perintahku terhadapnya.
Entah kenapa aku sedikit curiga dengan anak itu dan sialnya kenapa aku baru menyadari wajahnya perpaduan antara aku dan Wendy karena untuk mengetaui itu aku memutuskan langkah ini.
"Baik tuan akan saya lakukan sekarang".
Setelah pendonoran selesai aku memilih pergi keruanganku berada sambil menunggu hasil tes keluar hanya menunggu kurang dari 24 jam seorang dokter menemuiku
"Maaf tuan hasilnya baru saja keluar dan ini tanpa manipusali karena saya sendiri yang melakukannya. Saya izin undur diri tuan".
Kemudian aku mengambil apa yang diberikan dokter itu dan betapa kagetnya aku atas apa yang aku baca bahwa aku hampir melenyapkan nyawa yang tak pernah aku ketahui bahkan untuk kedua kalinya aku hampir melenyapkankannya.
Haruskah aku menyalahkan wanita itu akan tetapi ini sepenuhnya adalah salahku salahku karena akulah dalang semua ini.
Ayah macam apa aku ini hanya memanjakan satu putraku dan hampir membunuh satu lagi putranya untuk kedua kalinya bahkan aku hampir membunuhnya saat dia berbentuk janin.
Maafkan daddy sayang daddy menyesali ini semoga kamu dapat sembuh seperti sedia kala.
Buru-buru aku berlari keruangan tempat oprasi dilakukan karena anak buahku mengabarkan bahwa dokter sangat kesulitan waktu melakukan pengangkatan peluru didada kirinya karena faktor lainnya.
Ya tuhan nak ternyata hidupmu sangat memprihatinkan bahkan jauh dari kata baik-baik saja setelah kau bangun kau akan mendapatkan seharusnya menjadi milikmu.
Tepat saat aku berdiri dokter yang melakukan oprasi keluar dari ruang tersebut
*ceklek*
"Keluarga pasien".
KAMU SEDANG MEMBACA
The Drak (END)
Romance"Kenapa kau kembali?" "Jangan ganggu aku lagii karena kita tidak saling mengenal" "Ternyata selama ini yang aku anggap meninggal ternyata selalu disampingku" "Orang yang membuat bundaku menangis adalah musuhku" ~~~~~ "Selamat tuhan telah mengabulkan...