amarah

299 31 6
                                    


POV MARK.

Saat aku berjalan dengan santai menuju rumah  aku melihat kepenjuruh arah ruangan untuk mencari seseorang. Saat orang aku cari tidak ada dan saat aku melihat orang yang berlalu lalang dirumah, aku mempunyai niatan untuk bertanya mengenai orang yang aku cari.

Akan tetapi niatanku tertunda saat akan memanggil orang tersebut karena mendengar suara yang begitu nyaring

*pyar pyar brak *

"Suara apa itu?".

"Mohon maaf tuan muda saya kurang tahu sepertinya asal suara itu dari ruang kerja daddy tuan".

Entah kenapa fikirannya berkelana menuju kepada bunda kemudian aku berlari menuju asal suara itu saat sudah disana aku melihat ruangan  daddy yang tak tertutup dengan rapat sehingga aku dapat mendengar dengan jelas apa yang dibicarakan oleh daddy dengan orang didalam sana.

Alangkah terkejutnya aku saat mendengarkan keributan dari kedua insan tersebut.

"Ternyata selama ini yang aku anggap meninggal ternyata selalu disampingku"

"Kenapa Daddy tega memisahkan kami"

"Sekarang aku tahu kenapa saat aku bertanya dimana bunda daddy selalu mengelaknya".

Kemudian aku tertawa karena merasa terbodohi selama 17 tahun hidupku bersama daddyku sendiri

"Ternyata orang yang aku anggap pahlawan adalah orang yang menipuku".

Dan saat aku melihat seseorang yang akan keluar dari ruangan tersebut aku buru buru bersembunyi dibalik tembok ruangan tersebut dan setelah memastikan bahwa orang yang baru saja keluar sudah benar-benar pergi, baru aku keluar dari persembuyianku.

Kemudian aku berjalan tergesa gesa menuju ruangan tersebut dengan amarah yang menyala.

*brak*
Terdengar pintu yang dibuka dengan kasar dari arah luar.

POV MARK AND.










































-and---


































Terdengar pintu yang dibuka dengan kasar dan berhasil merubah atensi orang sedang mengontrol emosinya didalam ruangan tersebut.

Dan matanya pun membola saat melihat siapa yang berani membuka pintu ruangannya dengan kasar.

"Gawat jangan sampai dia mendengar apa yang aku bicarakan dengannya". Batinya saat melihat sang anak berdiri disana.

"Kenapa Daddy membohongiku tentang bunda?".

"KENAPA DAD KENAPA?".

Orang tersebut tak berani bersuara karena setelah sekian tahun lamanya rahasia yang ia simpan akhirnya terbongkar dan diketahui juga oleh sang anak.

"BAHKAN SETIAP HARI SAAT MARK DISEKOLAH SELALU MENDAPAT HINAAN TIDAK MEMPUNYAI IBU DAN AKU BERTANYA KEMANA BUNDA, DIMANA BUNDA. DADDY HANYA MENJAWAB DENGAN KEMARAHAN". Teriaknya karena menahan amarah kepada yang ayah

Kemudian terdengar suara tawa yang keras yang memilukan dan jelas saja orang itu menertawakan kebodohan dirinya selama ini. Bisa bisanya ia ditipu oleh daddynya sendiri.

"Dan bodohnya aku selalu menamamkan kepada diriku bahwa sendiri bahwa daddy itu masih terpukul atas meninggalnya bunda dan ternyata itu semua tidak benar karena apa?". Ucap terpotong karena sesak didadanya yang semakin kian membara.

The Drak (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang