mulai tahu

272 28 3
                                    

*jeglek*
Terdengar pintu terbuka. Dan masuklah orang yang membuka pintu tersebut karena hanya orang-orang tertentu yang bisa masuk keruangan tersebut.

"Wahh apa ini. Uncle enggak pedofil kan?". Teriak orang yang baru saja masuk kedalam ruangan tersebut.

"Elu kenapa triak-triak sih". Ucap temannya yang ada dibelakang sambil berusaha lewat disamping temannya yang berdiri didepan pintu.

"Apa ini. Ya ampuun uncle enggak gini juga kalau jomblo teman saya juga disikat". Ucap teman satunya lagi setelah menggeser kepala  kedua temannya yang berdiri didepan pintu.

Dengan reflek yang ada Renjun lansung mendorong ayahnya karena mendengar suara teman temanya kemudian Chanyeol menggereskan badannya untuk melihat siapa yang datang dan menganggu waktunya dengan anaknya.

"Cih mulutnya kagak pernah mengenyam bangku pendidikan". Ucap Renjun dengan sengitnya dengan apa yang dikatakan oleh temannya.

Sementara ketiga orang yang berada didepan pintu ruang inap itu mengerjapkan matanya berulang kali untuk memastikan apa yang dilihatnya, setelah sadar apa yang dilihatnya mereka berlari kearah orang tersebut.

"Wah Renjun akhirnya sadar juga, Jaemin rindu Renjun". Ucap Jaemin dan menerjang badan Renjun

"Ya ampun Njun sadar juga lho akhirnya. Berantem yuk". Ucap Haechan sambil memeluk Renjun walaupun Jaemin belum melepaskan pelukannya.

"Aduh".

Terdengar ringisan  seseorang karena tarikan paksaan  siapa lagi pelakunya kalau bukan Chanyeol.

"Kalian ingin membunuh anak saya?". Ucap Chanyeol karena melihat sang anak meringis kesakitan karena pelukan erat dari kedua sahabat anaknya.

"Cihh sok ngaku anaknya.  Baru muncul juga". Sindir Jeno yang sedari tadi berdiri dibelakang dua sahabatnya.

"Maksudnya". Balas Chanyeol akan tetapi tak mendapat balasan dari Jeno bahkan dengan santainya ia malah berjalan menuju Renjun.

"Anak? Maksud Uncel gimana ya?". Tanya Jaemin bagaimana bisa kakak dari bubunya ini  adalah ayah temannya.

*dug*
"Aduh pelan-pelan napa chan". Keluh Jaemin saat haechan memukul kepalanya.

"Elu lupa Renjun adeknya Mark hyung sepupu elu?". Bisik Haechan ke Jaemin

"Iya ya gue lupa sorry". Balas Jaemin dengan cengiran khasnya.

"Gimana Njun dah enakan?". Tanya Jeno

"Udah tinggal tunggu pemulihan terus pulang". Jawab Renjun.

"Kok elu sendirian sih bunda mana?". Tanyanya sekali lagi sambil mencari keberadan orang yang dicari

"Bunda baru pergi makan ama bang Mark".

Sementara itu terdapat orang yang membelakkan matanya karena tak dianggapnya oleh seseorang.

"Sialan anak bang Suho orang bapaknya Renjun disini gak dianggap". Batin seorang yang tak lain adalah Park Chanyeol karena mendengar ucapan dari anak sahabatnya.

*toktoktok*
Terdengar pintu yang diketuk dari luar

"Pagi. Mark katanya teman Aunty Mark sakit, Aunty periksa Mark dul___". Ucap seorang yang baru saja masuk dan menatap heran kenapa anak dan sahabat anaknya disini.

"Lho Jaemin katanya mau jenguk teman kok disini ini juga Jeno, haechan kok disini juga". Ucapnya dengan penuh tanya tanya karena anaknya kok bisa disini.

Seharusnya apa bila sang anak mau menjenguk Mark kan harusnya mengajak dia atau Sehun kok ini malah sama temannya. Dan belum sadar bahwa disana ada seorang laki-laki yang sangat ia kenal dan orang yang sedang berbaring dipesakitan bukanlah Mark.

Sedangkan seorang pria membelakkan matanya saat melihat siapa yang masuk keruangan sang anak.

"Mampus bagaimana gue bisa melupakan fakta ini, sial". Batin seorang

Sedangkan Renjun hanya melihat dengan heran perubahan wajah laki-laki tersebut saat mendengar suara wanita yang masuk.

"Renjun ini abang bawakan bubur dengan kuah kare kesukaanmu". Ucap Mark dengan kemunculannya tiba-tiba tanpa melihat situasi yang ada.

"Lha Mark kata teman Aunty Mark sakit dan sekarang dia merujuk Mark ke Aunty agar Aunty yang priksa lha kok Mark sehat sehat saja". Ucapnya dengan heran saat melihat kebelakang dan menemukan sang keponakan baik-baik saya.

"Mampus Mark elu mau Jawab apa?. kan lupa kalau Aunty kerja disini. Bunda mana lagi lama banget". Batinnya

"Ee anu Aunty gimana ya bilangnya".

"Gimana sih Mark jangan buat aunty bingung deh". Balas Sulgi karena geram dengan keponakannya dan belun menyadari sesuatu

"Bang mana susu pesanannya Renjun, Renjun lapar". Panggil Renjun karena keadaan lapar yang melanda.

"Ya elah tuh anak gak bisa diajak kompromi". Batin Mark

"Suara siapa itu kaya kenal deh, bentar". Ucap Sulgi dan membalikan badanya mengarah kebanker pesakitan saat menyadari siapa yang ada disana matanya pun membelak saat penglihatannya tertuju kepada seorang pemuda.

"Lho Renjun, kok bisa disini?". Tunggu dulu bukannya ini lantai Khusus keluarga ya ?". Tanyanya dengan heran

Kemudian matanya melihat kesekitar ruangan dan membelakkan matanya saat menyadari adanya sang kakak berdiri tak jauh darinya.

"Ha apa ini?. Sebenarnya ada apa?. Renjun bisa jelaskan kebuna tidak?". Ucap Sulgi dengan rentetan pertanyaannya.

"Kenapa kakak bisa disini apa hubungan kakak dengan Renjun?". Tanya sulgi kepada Kakaknya

"Eee benarnya...". Belum sempat Chanyeol menyelsaikan ucapannya, tetapi sudah dipotong oleh seseorang.

"Eh gini bubu sebenarnya tuan Chanyeol ini yang menyelamatkan Renjun dari perampok mungkin mereka mengira Renjun anaknya Tuan Chanyeol makanya dirawat disini". Ucapnya dengan santai.

Sedangkan Chanyeol jangan ditanya lagi bagaimana sakitnya saat sang anak tak mengakuinya.

Sementara Mark membelakkan matanya dengan apa yang dikatakan sang adik. Dan jangan tanyakan ketiga makhluk lainnya jelas saja merek sedang bingung dengan situasi yang ada.

"Kau tak bohong renjun kok aneh aja ya. Kaya gak mungkin gitu". Sanggah Sulgi dengan beribu pertanyaan dikepalanya.

"Iya bubu kapan coba Renjun bohong". Kekeh Renjun untuk menutupi fakta yang ada.

Sebenci-bencinya Renjun ia tak mau orang tuanya dipandang buruk orang lain lagian Renjun kan belum sepenuhnya memaafkan ayahnya dan belum mengakuinya. Hitung-hitung sebagai balas dendamnya karena ayahnya hampir membunuhnya.

"Iya juga yah, tapi aneh aja njun kalau sampai Kakak bubu tungguin Renjun". Tanya Sulgi.

"Hayo lho njun mau jawab apa lu". Batin Renjun dan memutar otaknya untuk mencari alasan yang pas.

"Itu bu kan bunda renjun belum datang jadinya tuan Chanyeol yang nunggu mungkin sampai Bunda Renjun datang". Serkah Renjun.

"Lha terus kenapa Mark juga disini ". Tanya Sulgi untuk menjawab kebingungan yang ada diotaknya.

Dan baru tegang-tenganya situasi disana karena sedang menutupi fakta yang ada dan dua orang lainnya memutar otaknya untuk menyampaikan fakta yang ada dan bagaimana menyampaikan kepada wanita tersebut dengan cara yang mudah tanpa membenci wanita yang sama-sama mereka sayangi.  tiba-tiba mereka dikejutkan oleh pintu yang terbuka dari arah luar dan seketika atensi mereka semua munuju kearah pintu tersebut.

"Ceklek".


-----

Kembali lagi  dicerita gabutkan yang tak tahu kemana alur cerita ini.

Btw mbk sulgi keponya tingkat dewe dan gak bisa dibohongi ternyata pantes anaknya pinter bohongi orang juga kalau cucu yang punya yayasan😭

Nb: banyak typo bertebaran

👋👋👋

28_06

The Drak (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang