Berkumpul

193 24 7
                                    

Diruangan yang gelap dan lembab terdapat pemuda dan seorang wanita terikat dan tak sadarkan diri.

"Sudah bangun kau anak manis". Ucapnya dan berjalan kearah orang tersebut.

"Lepaskan aku, aku tak mempunyai masalah denganmu".

"Santai saja, memang kau tak mempunyai salah denganku tapi daddymulah yang mempunyai masalah denganku". Ucapnya dan mencengkeram dagu orang tersebut.

"Cih masalahmu dengan pria brengsek itu bukan denganku jadi, lepaskan aku dan katakan dimana bundaku". Ujurnya.

"Melepaskanmu yang benar saja ha?. Aku susah-susah mendapatkanmu dan kau bilang lepaskan?. Yang benar saja".

"Lagian wanita cantik dan manis itu adalah milikku daddymu saja yang merebutnya dariku".

"Asal kau tahu aku sudah mengincar wanita itu sebelum daddymu dan kau datang dihidupnya. Dan kau lihat?".

"Aku hanya menangkapmu dan sekaligus aku mendapatkan wanita incaranku, bukankah itu sangat menarik?". Ucapnya dan menepuk pipi orang tersebut.

"Jangan sisksa bundaku lepaskan dia". Ucapnya dengan membentak.

"Wau ternyata kau sama seperti daddymu keras kepala dan tak pernah tunduk dengan musuh".

"Kau tampan sayang kau anak bajingan itu".

"Cih lebih baik aku menjadi anak yang kau sebut bajingan dari pada menjadi anak dari pengecut sepertimu". Ucapnya.

*bugh*.
"Bajingan kecil jaga bicaramu". Ucapnya dengan murka dan menendang orang tersebut.

"Bukanya aku benar kau pengecut berani menyiksa tanpa bertanding". Balasnya.

"Bajingan, siksa dia sampai dia bilang ampun". Perintahnya kepada anak buahnya.

"Baik tuan". Ucapnya dan menyiksa orang tersebut.

"Engh". Terdengar rintihan orang yang sadar dari tidurnya.

"Hallo sayang lama tak jumpa". Sapanya tepat dimana seorang wanita terikat diatas kursi.

"Kau".

"Bagaimana apa kau mengingatku?". Tanyanya dan berusaha menenggang pipi wanita itu.

"Singkirkan tanganmu dari wajahku". Ucapnya dan memalingkan mukanya.

"Wau kau sama saja masih galak dan tak pernah berubah".

"Tapi kau cantik dan aku menyukai itu".

"Singkirkan tangan kotormu dari bundaku". Teriak seseorang karena melihat bundanya tak nyaman didekat orang tersebut.

"Mark". Panggilnya saat melihat sang putra  yang babak belur didepannya.

"Kau apakan putraku?. Lepaskan dia!". Teriaknya kepada orang tersebut.

"Lepaskan katamu yang benar saja".

"Aku menyekapnya untuk memancing daddynya kemari dan memberikan apa yang aku mau dan kau bilang lepaskan yang benar saja".

"Katakan apa maumu dan lepaskan putraku".

"Ternyata kau sangat menyanyangi anak tirimu juga?".

"Jaga ucapmu dia putra kandungku".

"Dasar bajingan dia menyentuhmu?". Ucapnya marah dan langsung menendang apapun disebelahnya saat menyadari sesuatu.

"Lepaskan putraku dan berhenti menyiksannya". Ucapnya karena melihat putranya yang semakin disiksa.

"Semua tak segratis yang kau ucapkan. Ku beri kau penawaran".

"Jadilah istriku maka akanku bebaskan anak itu dan aku akan menerima anak sialanmu lainya". Ucapnya dan berjongkok didepan Wendy.

The Drak (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang