Pilihan

183 27 8
                                    

Sinar matahari menyilaukan penglihatan seorang yang sedang tertidur pulas diranjangnya.

Samar-samar ia membuka matanya dan menyusuaikan cahanya dimatanya. Begitu cahaya masuk mata cantik nan lentik itu mulai terbuka dan menyesuaikan cahaya yang ada.

"Kenapa dia memaksaku seperti ini?. Untuk kedua kalinya ia melakukan dalam keadaan tak sadar". Ucapnya dan menitihkan airmatanya.

"Lebih baik aku segera berberes". Ujurnya dan mulai beranjak meninggalkan tempat tersebut dan melanjutkan rencana paginya.

Skip
---
---
---

Karena sinar matahari yang sangat menyilaukan sorang pria bangun dari tidurnya dan memeggang kepalanya yang terasa pening.

"Aissh, apa yang terjadi kenapa kepalaku pening?". Ucapnya dan mencoba mengingat.

"Aish ternyata itu tak mimpi". Ucapnya dengan menyibakkan slimutnya.

"Ah rasanya sangat indah. Apakah dapat aku mengulang kembali?".

"Sudahlah lebih baik aku berberes dan menemui kedua putraku pasti mereka sudah menunggu". Ucapnya dan beranjak menuju kamar mandi.

---
---
--

Kembali keWendy.

Setelah ia membersihkan diri ia segera menuju keruang makan karena ia bangun kesiangan ia yakin putranya pasti sudah menunggunya.

"Selamat pagi bunda". Ucap kedua putranya dengan bersamaan dan para pelayan lainnya langsung menundukkan badanya karena mengetahui istri tuannya datang.

"Pagi putra bunda. Maaf ya bunda kesiangan jadi tak bisa memasakkan kalian". Ucapnya karena ia sudah melihat sang putra dengan sarapannya masing-masing.

"Tak apa bunda, pasti bunda juga capek lagian masih banyak maid yang bisa menyiapkan makan untuk kami". Ucap sang sulung untuk menghibur bundanya.

"Sekali-kali bunda harus memanjakan diri bunda. Jangan memanjakan kami saja bunda". Ucap sibungsu.

"Uhh anak bunda sudah besar ya. Bunda bangga pada kalian".

"Kemarin kalian pulang jam berapa?". Tanyanya karena ia tak tau kedua putranya pulang jam berapa.

"Jam 10 bun kemarin Icung nahan adik ama bang gak boleh pulang, terus sampai rumah ternyata sepi. Injun pikir bunda sama daddy dah istirahat". Ucapnya.

"Sudah kalian habiskan sarapan kalian". Ucapnya dan mereka pun menghabiskan sarapannya.

"Ada yang bunda ingin sampaikan kepada kalian. Hanya untuk kalian saja". Ucapnya setelah melihat kedua putranya menghabiskan makanannya.

Dan langsung saja sang sulung melihat kearah para pelayan yang selalu berjaga disana.

"Apa kalian tak mendengarkan apa kata bunda?".

"Baik tuan muda". Ucap mereka lalu membubarkan diri untuk menjauhi ketiga majikannya.

"Kenapa bunda?. Apa yang bunda ingin sampaikan?". Tanya sang sulung.

"Bunda ingin berpisah dengan daddy kalian". Ucap Wendy dan membuat terkejut kedua putranya.

"Tapii kenapa bunda?. Bunda lagi berantem dengan daddy?". Tanya sibungsu karena yang ia lihat kedua orang tuanya tak pernah bertengkar kenapa bundanya menungkit perceraian lagi kenapa?. Itu yang ada dibenaknya.

"Ingat tak semua masalah orang dewasa tak semua bisa dimengerti".

"Tapi kenapa bunda?". Tanya sisulung kembali.

"Tak apa Mark".

"Kali ini bunda membebaskan kalian untuk ikut dengan bunda apa daddy kalian. Kalian sudah dewasa dan bisa memilih pilihan kalian". Ucapnya. Jujur saja itu adalah pilihan yang sulit apa bila kedua putranya memilih ikut bersama ayahnya maka ia harus menerima itu karena mungkin apabila mereka ikut dengan daddynya semua kebutuhan mereka akan tercukupi dan tak akan ada Renjun yang kedua.

The Drak (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang