Saat sedang memanti kabar dari dalam ruangan dan ketiga ibu yang memeluk anaknya dan satu seorang ibu yang mengangis dipelukan suaminya tanpa melihat orang tua dari teman anaknya yang berdiri disebelahnya sampai suara pintu terbuka.
"Keluarga pasien?".
"Kami dok". Jawab Wendy dan Chanyeol bersamaan.
"Syukurlah pasien tidak apa-apa, akan tetapi kami harus memantau 24 jam kedepan agar tak terjadi sesuatu. Dan pasien akan kami pindahkan keruangan inap dan kalian bisa menjenguk". Ucapnya.
"Pindahkan keruagan keluarga Park". Ucap Chanyeol kepada dokter tersebut.
"Baik tuan".
"Aku seperti mengenal suara itu, bentar Jen lepaskan mamih". Ucapnya dan melepaskan pelukan anaknya.
"Seperti tak asing". Ucap Joy dan melepaskan paksa pelukan anaknya. Baru saja Haechan mau membuka mulutnya karena dorongan dari ibunya ia urungkan karena mendapat plototan dari ayahnya. Walaupun Haechan yakin ayahnya akan kalah bila ia melaporkan pada ibunya tapi ia urungkan karena Haechan masih takut ayahnya benar-benar akan dibuatkan dia adik.
Sementra Irene dan Joy berjalan menuju seorang prempuan yang masih dipeluk oleh Chanyeol.
*pluk*.
Karena merasa ada yang memeggang pundanya ia melepaskan pelukan suaminya dan menghadap kearah orang yang memegang bahunya.
"WENDY". Kaget Irene saat mengetahui siapa wanita tersebut dan yang membuat ia kaget lagi adalah teman anaknya si Renjun adalah anak dari temanya yang lama menghilang yaitu Wendy.
"Bagaimana bisa temannya yang tiba-tiba hilang dan mempunyai anak dan itu adalah teman anaknya?. Pantas saja saat melihat muka Renjun tak begitu asing dengan mukanya ternyata dia anak Wendy". Batin Irene.
"Kau Son Wendy kan?". Tanya Joy untuk meyakinkan bahwa orang didepannya adalah Wendy temannya yang lama menghilang dan Wendy hanya menjawab dengan anggukan saja.
*grep*.
"Wendy kau kemana saja kami semua mencarimu kenapa kau tiba-tiba menghilang?".
"Maafkan aku Joy, Irene". Ucapnya dan membalas pelukan kedua sahabatnya.
"Sudah Wendy jangan menangis". Ucap Joy dan masih menengangkan sahabatnya.
"Bunda". Panggil Mark
"Iya abang mau apa?". Tanya Wendy yang tiba-tiba sang putra memanggilnya dan melepaskan pelukan sahabatnya.
Kali ini ia tak akan mengabaikan anak sulungnya lagi walaupun anak bungsunya sakit, cukup bulan lalu ia mengabaikan anak sulungnya dan berakhir anaknya sakit, Wendy tak mau sampai itu terjadi lagi.
"Bunda kenal dengan Aunty Irene dan Aunty Joy?". Tanyanya karena melihat mereka seperti akrab.
"Kenal mereka teman lama bunda, Mark beri salam pada mereka". Balasnya dan membelai rambut putranya.
"Hallo aunty aku Mark putra sulung bunda Wendy". Ucap Mark ya walaupun orang didepannya sudah kenal ia tapi ia tetap memperkenalkan dirinya.
Sementara Irene dan Joy kaget atas apa yang diucapkan oleh temannya. "Bagaimana bisa?". Itulah yang ada diotak mereka.
"Akhem. Wendy apakah Mark anak tirimu dan kau menikah dengan ayah Mark?". Tanya Irene dengan pelan-pela karena ia tahu siapa Chanyeol yaitu duda anak satu dan sampai sekarang belum diketahui siapa ibu kandung Mark.
"Bukan"/ "Sembarangan". Sahut Wendy dan Chanyeol bersamaan.
"Haa". Ucap Joy karena kaget dengan situasi yang ada.
"Emm begini. Mark adalah anak Wendy, anak kandungnya bukan anak tirinya". Bukan bukan Wendy atau Chanyeol yang menjawab akan tetapi Seulgi lah yang menjawab.
"Apa?, bagaimana bisa?". Teriak Irene dan Joy bersama bahkan anak-anaknya sudah menutup telinga karena terikan maut kedua orang tersebut.
"Suttss. Jangan teriak ini rumah sakit ucap Suho dengan menggosok telinganya.
"Itu reflek". Sahut Irene
*ceklek*.
Terdengar suara pintu yang terbuka kemudia terdapat banker pasien yang didorong dari dalam. Tanpa diperintah dua kali para Perawat itu mendorong pasien tersebut menuju ruangan khusus dirumah sakit ini."Kalian". Tuding Irene kepada Chanyeol, Wendy dan Seulgi.
"Hutang penjelasan pada kami". Lanjutnya dan mengikuti banker Renjun didorong dan diikuti semua orang yang menunggu.
Sesampainya mereka disana mereka duduk disofa yang ada diruangan itu.
"Lebih baik anak-anak pulang saja". Usul Suho
"Aku setuju karene besok kalian masih sekolah". Timpal Chanyeol.
"Tapikan". Selah Mark karena ia tau pasti ia akan dirumah sendiri.
"Mark bisa dirumah Aunty Suelgi, kasihan itu Jisung sudah mengantuk". Ucap Wendy karena melihat anak kecil itu sedari tadi mengucek matanya.
"Mamah pulangkan?". Tanya Haechan kebundanya.
"Nanti mamah nyusul mau membahas sesuatu sama teman mamah dulu kamu duluan ama Jeno aja". Balasnya karena ia masih penasaran dengan sahabatnya ini.
"Mamih Chanle mana?". Tanya Jeno karena mencari adiknya sedari tadi tidak ada.
"Ya ampun Jen mamih lupa Lele tidur dikamar kamu". Triak Irene dan menepuk jidatnya.
"Kenapa mamih bisa lupa?". Tanya Jeno karena kecrobohan orang tuanya.
"Namanya juga panik Jen papih aja gak inget kalau punya anak lagi". Ucapnya karena bisa-bisanya ia lupa dengan anak bontotnya.
"Mamih baru inget katanya dia mau tidur ama kamu, dah sana pulang besok juga sekolah".
"Ya udah Jenjen mau pulang kasihan Lele, ayo Chan keburu adek gue ngilang". Ajak Jeno dan menarik tangan Haechan saking paniknya dengan Chenle ia sampai tak berpamitan dengan orang yang disana, padahal orang tuanya malah gak pulang kenapa Jeno malah panik dan berlari menggandeng tangan Haechan.
"Lha buna Ini Nana ama Jiji pulangnya dimana?. Motor Nana ketinggalan dilokasi Renjun kecelakaan." Ucapnya karena sudah mengendong adiknya yang tertidur.
"Ikut Mark hyung aja ya". Ucap Wendy biarlah kali ini anaknya menginap dirumah Seulgi dari pada dirumah sendiri.
"Mark bisa pakai kamar biasanya ya dari pada dirumah sendiri". Tambah Seulgi
"Baik Aunty".
"Bun abang pulang dulu ya". Ucapnya dan mencium kedua pipi Wendy.
"Mark titip bunda ama Renjun awas kalau Daddy nyelakai mereka". Ucap Mark saat berpamitan dengan Daddynya dan belum sempat Chanyeol menjawab anaknya sudah berpamitan dan meninggalkan ruangan itu.
Bila kalian tanya dimana ketiga teman Mark mereka sudah pulang dahulu bahkan sebelum banker Renjun keluar karena hari sudah malam dan orang tua mereka sudah mencari mereka.
---
---
---Ruangan yang tadinya terjadi kepanikan kini menjadi sunyi karena perginya para remaja tersebut dan menyisakan para orang tua dan pemuda yang belum sadar dari tidurnya.
"Jadi siapa yang akan Cerita?". Ucap Suho yang duduk disamping Istrinya.
"Baiklah aku yang akan cerita dan ingat jangan memotong ceritaku". Ucap Chayeol dan menceritakan hubunganya dengan Wendy sampai bertemu anaknya dan hampir membunuhnya.
*bugh*
-----
Nb: banyak typo bertebaran
KAMU SEDANG MEMBACA
The Drak (END)
Romance"Kenapa kau kembali?" "Jangan ganggu aku lagii karena kita tidak saling mengenal" "Ternyata selama ini yang aku anggap meninggal ternyata selalu disampingku" "Orang yang membuat bundaku menangis adalah musuhku" ~~~~~ "Selamat tuhan telah mengabulkan...