kesempatan ke2

227 28 7
                                    

Hari ini sudah Wendy fikirkan  bahwa ia akan kembali kerumahnya bersama Renjun untuk masalah Mark akan ia pasrahkan kepada Mark ingin ikut dengannya atau tetap bersama Daddynya sampai ia melunasi hutangnya ia akan mengizinkan itu.

"Adek adek bangun yuk". Ucap Wendy untuk membangunkan renjun.

"Bundaa". Balas Renjun dengan masih setengah sadarnya.

"Adek mau ikut bunda pulang tidak?". Tanya Wendy setelah Renjun sadar

"Injun akan ikut kemanapun bunda pergi. Tapii".

"Tapi bagaimana dengan abang, abangkan masih sakit?".

"Abang biar disini dulu bersama daddy sampai abang sembuh".

"Baiklah Injun akan ikut bunda".

Kemudian Renjun membantu sang bunda membereskan barangnya dan bersiap untuk meninggalkan rumah tersebut.

Baru saja mereka sampai didepan pintu mereka sudah dihadang oleh beberapa orang sampai ia mendengarkan suara yang menghentikan jalannya.

"Mau kemana kau Wendy?". Tanya orang yang berada dibelakangnya.

"Bukan urusanmu. Minggir kalian semua". Jawab Wendy dan mencoba melewati orang

"Tahan dia jangan sampai dia keluar dari rumah ini". Perintah orang tersebut agar anak buahnya menghadang pintu keluar.

Kemudian Orang tersebut berjalan kearah Wendy dan memegang tangan Wendy.

"Bukannya sudah aku katakan tak akan ada yang bisa meninggalkan rumah ini". Ucapnya dengan tegas dan langsung menbopong paksa Wendy.

"Lepas Chanyeol ". Berontak Wendy dan mencoba turun dari gendongan Chanyeol

Sementara Renjun sudah ditahan oleh bodyguard Chanyeol agar tak memberontak akan tetapi itu justru membuat Renjun semakin berontok dicengkraman para bodyguard bahkan ia sudah diperlakukan seperti para musuh Chanyeol.

"Bundaa". Teriaknya dan mencoba memberontak.

Bahkan Chanyeol tak mengubis sekitarnya  yang ada, sampai suara Renjun terdengar kembali ditelinganya. Sial dia melupakan sesuatu bahwa ada Renjun disana dan lupa memberitau para bodyguard agar tak menahan Renjun seperti menahan para musuhnya. Bahkan ia lupa mengumumkan kepada pekerja rumahnya bahwa Renjun anaknya.

"Lepasin gue bodoh dan jangan gunakan tenaga dalam elu". Sengit Renjun yang mencoba melepaskan cengkraman itu akan tetapi para bodyguard Chanyeol justru menahan tubuhnya dengan semakin kuat karena dengan seiring brontaknya Renjun.

Ayolah jahitan Renjun belum sepenuhnya kering bahkan tubuhnya masih lemas pasca oprasi dan seharuasnya ia masih istirahat penuh lha ini malah udah diajak adu tenaga.

Jika saja kalian tau hati kecil Renjun sudah menyumpah nyerampahi ayahnya karena:
1. Memaksa bundanya.
2. Telah menyuruh anak buahnya menahannya seperti tahanan.
3. Membiarkan dia begitu saja tanpa menyuruh anak buahnya melepaskannya.
4. Apakah daddynya lupa bahwa ia mempunyai luka pasca oprasinya.?

"Daddy sialan lihat saja setelah ini akan aku balas kau". Murka batin Renjun dan masih mencoba melepaskan diri.

"PARK CHANYEOL SIALAN LEPASIN GUE GOBLOK". Teriak Renjun yang mulai emosi dan berhasil menghentikan langkah Chanyeol.

"Lepaskan anak saya atau saya pecat kalian". Triak Chanyeol setelah sadar dari amarah yang menguasainya.

"Baik tuan". Ucap mereka dengan kagetnya atas perkataan tuan mereka dan langsung saja melepaskan Renjun karena mereka tau betapa briangasanya tuan mereka ketika marah.

Sementara Chanyeol melanjutkan langkahnya sambil menggendong Wendy menuju kamarnya dan jangan lupakan Wendy sang sedari tadi berontak dan ucapan sumpah serapahnya.

Dari kata-kata. Park Chanyeol gila, lepaskan aku sampai menyumpai Chanyeol andai saja tak ingat disini ada Renjun sudah Chanyeol pastikan ia akan mencium wendy detik ini juga.

"Maafkan kami tuan muda". Ucap mereka dengan menundukkan muka mereka.

"Gue sedang berbaik hati dan tak mau mencari perkara". Balasnya dan meninggalkan kedua bodyguard ayahnya dan mengikuti langkah sang ayah membawa bundanya.

🌱🌱🌱









"Biarkan aku bebas seperti dimana disaat kita tak bertemu?". Ucap seorang telah mereka sampai disuatu tempat.

"Berilah aku kesempatan untuk kedua kalinya aku mohon". Mohon seorang pria bahkan ia sudah berlutut didepan orang tersebut.

Dengan memalingkan muka agar tak melihat wajah orang didepan karena ia takut akan goyah kembali tekat batinnya untuk mengakhiri rumah tangga yang rumit ini.

"Aku tak bisa, cukup sampai sini aku merasakan luka ini".

"Aku mohonn untuk kali ini saja berikan kesempatan padaku untuk membuktikan semua ini". Mohon orang tersebut berharap orang didepannya dengan sedikit belas kasih untuk memberinya kesempatan.

"Bila kau berat menerimaku kembali dan bertahanlah setidaknya lakukan itu demi anak-anak, demi mereka agar mendapatkan merasakan keluarga yang utuh". Pintanya sekali lagi.

Sejujurnya dilubuk hati terdalam ia masih mencintai laki-laki didepannya ini akan tetapi apakah sanggup ia bertahan dengan laki-laki tersebut apabila kejadian dimasa lalu akan terulang kembali dan akan memicu pertengkaran dikeduanya. Sungguh ia takut berpisah dengan anaknya, anak-anaknya bagaimana kalau dia hanya mencari kesempatan dan berpura-pura meminta maaf dan setelah ia dilena oleh bualan manisnya ia akan memisahkan dengan kedua putranya?.

Tapi apakah ia sanggup melihat binar bahagia kedua putranya itu sirna saat melihat kedua orang tua mereka berpisah dan mereka tak bisa bersama lagi. Sungguh hatinya sangat bimbang saat ini antara ia akan mementingkan egonya atau mementingkan kebahagiaan kedua putranya.

Memberi kesempatan untuk kedua kalinya bukanlah sebulan perbuatan lazim bukan, dan bukannya banyak orang yang belajar dari kesalahan dan belajar dari kesalahan itu juga. Jadi bila ia memberikan kesempatan kedua bukankah itu juga hak untuk orang tersebut berubah dan memperbaiki dirinya.

Semoga saja kesempatan kedua ini bisa merubahnya menjadi lebih baik setidaknya untuk kedua putranya dan senyum kedua putranya.

Dengan tarikan nafas dan tekat yang bulat maka ia akan menyampaikan niatnya.

"Baik aku akan memberikan kesempatan kedua untukmu, dan semua ini semata-mata untuk kedua putraku dan jangan kau hancurkan kepercayaaanku yang terakhir kalinya". Balasnya.

Entah seperti mendapat jekpot tender besar tiba-tiba saja senyum diwajahnya mengembang begitu saja dan rasa  bahagia itu menylimuti hatinya.

"Terimakasih, terimakasih atas kesempatan kedua yang kau berikan padaku, dan aku berjanji tak akan menyia-nyiakan kesempatan itu".

"Aku tak perlu omongan manismu, aku hanya perlu pembuktianmu".

"Baiklah akan aku buktikan, dan terimakasih sayang". Ucap orang itu dan seketika saja ia langsung memeluk wanita tersebut tanpa takut-takutnya kalau sampai wanita itu akan marah padanya, yang terpenting saat ini ia sangat bahagia karena mendapatkan kesempatan kedua dari orang yang ia cintai dan ia berjanji akan membuktikan itu semua tanpa omong kosong saja.

"Terserah kau saja aku hanya perlu buktimu". Ucapnya tanpa menolak pelukan dari laki-laki tersebut dan sejujurnya ia merasa nyaman dalam pelukan tersebut.

"Aku janji akan membuktikannya dan aku berjanji akan membuat kepercayaanmu kepadaku kembali seutuhnya dan akan selalu membahagiakanmu tanpa ada air mata kesedihan dan apa bila air mata itu turun hanya ada air mata kebahagiaan aku janji itu". Ucap batinnya dan semakin mengeratkan pelukkannya kepada wanita itu seakan-akan ia takut akan kehilangan wanita tersebut.





----

Sekian dulu ya. Tak kasih part bahagia nih kan gak enak kalau konflik terus.
Ada yang bisa tebak yang dikasih kesempatan kedua siapa?

Dan sekian dulu👋👋👋

Nb: banyak typo berteban

Btw wta dong kalau gabut enaknya ngapain ya?. Apa up wattped lalik ya?

28_06

The Drak (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang