menceritakan

237 27 5
                                    

"Sebenarnya Mark adalah putraku yang lama hilang, ah tetapnya bukan menghilang akan tetapi dipisahkan selama 17 tahun dan Renjun adalah adik dari Mark". Ucap Wendy untuk pelan-pelan menjelaska  apa yang terjadi agar sahabatnya mengerti dengan perjalanan hidupnya.

"Bagaimana bisa bukannya Mark anak dari Kak Chanyeol?". Tanya Seulgi dengan herannya karena sebuah fakta yang baru ia ketahui sekarang ini .

"Kau memang benar".

"Ceritakan padaku Wendy apa yang terjadi" Seulgi dan memegang tangan Wendy.

"Baiklah akan aku ceritakan".

"Aku son Wendy adalah  istri dari Park Chanyeol entah masih istri atau mantan karena dari kami berdua tak pernah ada kata pisah ataupun talak dari mulut kami berdua". Ujurnya dan menarik nafas dalam-dalam.

"Tunggu jadi kau adalah istri kakakku dan kau adalah ibu dari Mark keponakanku berati". Ucapnya menjeda ucapannya.

"Renjun adalah anak dari kakakku Park Chanyeol?". Tanyanya.

"Kau benar Seulgi itulah Fakta sebenarnya". Balas Wendy.

"Pada suatu saat aku dan Chanyeol sedang mengalami salah fahaman, dan tetapnya akulah yang lari dari rumah karena sebuah perjanjian yang ada". Lanjut cerita Wendy akan tetapi tiba-tia  Wendy yang menjeda ucapannya.

"Perjanjian perjanjian apa?". Tanya sulgi dengan penasarannya karena temannya itu menghentikan ceritanya.

"Sebuah perjanjian yang dimana aku merupakan istri kontraknya dan harus melahirkan anak untuknya dan Chanyeol yang membantu biaya pengobatan ibuku,  setelah itu kami akan bercerai dan nasnya aku malah hamil kembali karena aku takut  Chanyeol mengetahi aku hamil kembali yang dimana tak ada dalam perjanjian kami aku takut ia akan mengugurkan kandunganku".  Lanjutkan menceritakan kisahnya.

"Sebenarnya aku sudah akan menepati janjiku sesuai kontrak yang ada, akan tetapi bertepatan dengan kabar duka ibuku meninggal, aku berubah fikiranku untuk membesarkan Minhyung saja dan berjanji akan mengganti semua biaya yang dikeluarkan oleh Chanyeol semasa pengobatan ibuku dan  berakhirlah aku  mengambil keputusan membawa Minhyung pergi dari rumah Chanyeol".

"Akan tetapi perjuangan kaburku sia sia karen Chanyeol berhasil menemukan aku dan tanpa belas kasih yang ada dalam keadaan aku hamil Renjun dia hampir membunuhkan serta merebut mark dariku, untung saja saat itu ada orang yang membantuku jika tidak mungkin aku dan renjun akan meninggalkan dunia ini". Ucap wendy serta tangis yang pecah begitu saja.

"Dan tak sampai disitu, ternyata tuhan itu baik padaku tanpa harus mencari anakku dengan susah payah ternyata tuhan menemukan kami walaupun dengan aku harus menjadi asisten anakku sendiri dan sampai aku tahu bahwa Mark adalah Minhyung putraku yang dibawa Chanyeol pergi"

"Dan sampai aku dipertemukan oleh Chanyeol kembali dengan ia mengancamku sampai aku mengatakan kepada Minhyung apa yang sebenarnya hubunganku dan minhyung ia tak segan-segan akan membunuh orang terdekatku".

"Dan apa yang kau lihat hari ini adalah perbuatannya, ia hampir membunuh Renjun untuk kedua kalinya". Ucapnya diakhir Cerita.

"Yang lebih disayangkan lagi kenapa anakku dipertemukan dengan ayahnya dengan jalan seperti ini. Yang tega membunuh anaknya sendiri". Lanjutnya dengan air mata yang berlinang.

*deg*.
"Jadi aku benar anak yang tak diharapankan. Dan ini alasan Ayahku sendiri akan membunuhku?. Bahkan dia pun tak tahu yang dibunuh adalah anaknya sendiri, sungguh lucu sekali ini" Batin Renjun yang begitu sakit karena mendengar cerita sang bunda serta senyum kecil yang menyinggung dibibirnya serta air mata yang berlinang

"Mengapa kisah kedua orang tuaku begitu rumit dan ini alasan Daddy membunuh Renjun karena ia orang terdekat bunda, dasar Daddy bodoh tak mencari tahu siapa Renjun dulu, malah asal bunuh aja, kalau sampai tuhan mengabulkan gimana coba". Ucapan batin Mark dengan menghela nafasnya dan mengatur butiran air matanya agar tak menetes semakin banyak.

Sedangkan Seulgi tak mampu berkata apa-apa lagi bahkan untuk memarahi sang kakak pun sepertinya tak bisa karena ia sibuk menaggis karena cerita sahabatnya yang penuh penderitaan berkat keegoisan sang kakak.

Kemudian Seulgi berjalan dimana sang sahabat duduk. Setelah ia berdiri didepan sahabatnya ia segera memeluk sahabatnya dengan erat seakan melepaskan kerinduan yang ada.

"Seharusnya aku meminta tolong padaku saja Wendy".

"Maafkan aku mungkin karena kakaku ingin memenuhi permintaan ayah kami dan syarat agar aku bisa menikah dengan Sehun, kakakku melakukan itu". Tangisnya kian pecah setelah berhasil memeluk Wendy

"Sudahlah Seulgi lagian itu sudah berlalu dan aku sudah bahagia dengan hidupku". Ucap Wendy dan membalas pelukan Sulgi serta merta menenangkan sahabatnya yang menangis dipundaknya.

"Maaf maafkan aku Wendy".

"Kau tak perlu meminta maaf kau tak bersalah disini". Hibur Wendy sekali lagi.

"Lalu bagaimana?". Ucap Seulgi sambil melepaskan pelukan dari Wendy dan menghapus air matanya.

"Kau tenang saja aku akan menepati janjiku yang dulu pernah aku ucapkan". Balas Wendy dengan senyum diwajahnya dan mengenggam tangan Seulgi.

Kemudian Wendy melepaskan tangan Sulgi dan menghadap ke arah Chanyeol.

"Terutama padamu tuan Chanyeol". Lanjut Wendy

"Maksudmu". Tanya Seulgi dan berdiri dari duduknya.

Memang ia menginginkan temannya ini bahagia tapi tidak juga dengan meninggalkan sang kakak dan menyerahkan Mark sepenuhnya kepada kakaknya dan membawa Renjun pergi darinya. Tidak ia tidak akan membiarkan itu terjadi karena ia tak mau keegoisan kedua orang ini berdampak kepada kedua ponakannya. Terutama Renjun yang baru ia ketahui sebagai ponakannya. Dia tak mau Mark bernasib sama sepetrinya tak merasakan kasih sayang seorang ibu dan ia juga tak mau Renjun juga tak mendapat kasih sayang seorang ayah.

Dan perkataan Wendy sukses membuat Chanyeol maupun Mark dan Renjun dibuat bingung olehnya. Sambil menanti jawaban dari mulut Wendy sekarang mereka memusatkan  perhatiannya kepada Wendy.

"Aku akan melunasi hutangku dan aku akan berhenti menjadi asisten Mark".

"BUNDA". Teriak Mark karena khawatir akan perkataan sang bunda. Sementara Renjun kini menatap kakaknya karena berani sekali teriak kearah bundanya.

"Kenapa kau teriak kepada bunda?". Tanyanya pada sang kakak.

Karena mengetahui kedua anaknya bingung oleh apa yang ia katakan Wendy pun berjalan kearah Renjun dan Mark.

"Bunda mau tinggalkan Mark lagi, dan bunda mau biarkan Mark tak merasakan kasih sayang bunda lagi?". Tanya mark saat Wendy berdiri didepannya dan memeluk tubuhnya.

"Bukan begitu Mark, bunda hanya ingin  hidup damai saja dengan melunasi semua hutang bunda maka Mark akan ikut bunda karena berjanjian itu akan batal dan kita akan hidup bertiga dengan bunda, adek dan abang".

"Abang maukan hidup dengan bunda?". Tanya Wendy kepada Mark.

"Lalu Daddy bagaimana?". Tanya Mark dan Renjun langsung menyimaknya.

Karena jujur saja ia baru saja menemukan sosok ayah dihidupnya yang dulu hanya bisa hidup diangan-angannya.

"Apakah selain ditakdirkan tak diharapkan aku juga tak bisa merasakan apa itu arti ayah dalam hidupkan. Bagaimana peran ayah dalam hidupku. Dan seperti apa sosok ayah dalam melindungi anaknya. Tuhan tolong hamba". Ucap bantin Renjun serta do'a dalam hatinya.

"Mungkin Bunda akan berpisah secara resmi dengan ayah kalian secara sah". Ucap Wendy dengan memantapkan hatinya.

"BUNDAAAAA".

"WENDYY".






----

Nb: Banyak typo bertebaran

👋👋👋

28_06

The Drak (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang