Saat ini Jaemin sedang menunggu Renjun untuk bersiap karena ia akan pergi kerumah Jeno untuk sekedar main saja. Kata Jeno sih maminya rindu mereka katanya kenapa ketiga temanmu itu jarang main kesini lagi. Padahal bulan lalu saat mereka mau kerumah Haechan mereka mampir kesana .
Karena Jaemin dan Renjun satu arah untuk kerumah Jeno mereka memutuskan untuk pergi bersama sedangkan haechan berangkat sendiri karena rumahnya yang paling beda arah. Saat jaemin sedang asik mencari sesuatu tiba tiba Renjun keluar dari kamarnya dan menemui Jaemin .
"Cari apaan elu?". Tanyanya Renjun dengan sewotnya.
"Cari bucan lah masa cari elu". Jawab Jaemin tak kalah sewotnya.
"Bunda dah pindah tempat kerja jadi jam segini dah pergi kerja". Ucap Renjun.
"Dah ayo kerumah Jeno". Ajak Renjun kepada Jaemin kemudian mereka pergi kerumah Jeno.
Sesampainya mereka dirumah Jeno ternyata sudah ada Haechan dan Chenle yang sedang bermain mobil mobilan.
"Dah dari tadi Chan, Jenonya mana?". Tanya Jaemin saat masuk kerumah Jeno.
"Dari tadi sih, tapi no anak dari tadi belum bangun makanya gue main ama Lele dulu, sebentar lagi kita akan mendengar suara live dirumah ini". Ucap Haechan .
"Maksud elu apa chan". Ucap Renjun dengan bingungnya.
"Paling mamih bentar lagi marah-marah, ayo hyung kita pergi kekamar Jeno hyung untuk melihatnya". Ajak Chenle kepada ketiga pemuda tersebut untuk kekamar sang kakak, karena sebelum Renjun dan Jaemin kesini mamih dari jeno itu baru saja berjalan menuju kamar Jeno.
Kemudian ke 3 pemuda dan satu anak kecil itu berjalan menuju lantai 2 dimana letaknya kamar Jeno. Baru saja mereka sampai disana mereka sudah melihat mamih jeno sudah berancang-ancang untuk mendobrak kamar Jeno serta bersiap mengeluarkan suara emasnya.
"KIMMMM JENO KAMU BANGUN ATAU MAMIH SIRAM KAMU PAKAI AIR SEKARANG JUGA". Ketiak Irene selaku bunda jeno akan tetapi sang anak tak mau bangun.
Tanpa harus meneriaki anaknya lagi tiba tiba Irene menarik sang anak sehingga terdengar suara yang nyaring
*gobrak*. Suara yang sangat keras itu membuat seorang laki laki yang sedang bersiap dikamarnya pun keluar.
"Ada apa ini?, suara apa itu?". Tanya laki laki itu dengan berlari paniknya dan menemukan tiga pemuda dan anak kecil disana sedang berdiri didepan itu.
Kemudian ia mentrobos mereka untuk melihat suara apa yang baru saja ia dengar. Akan tetapi sebelum empat orang itu menjawab pandangannya sudah melihat kearah dimana berdiri seorang wanita dengan berkacak pinggang dan seorang pemuda yang duduk dilantai marmer kamar itu yang tak lain yaitu dikamar anak sulungnya.
"Pantas saja papih kira apa ternyata itu biangkeroknya". Ucap laki laki itu.
"Lho papih kok masih dirumah belum berangkat?". Tanya Jaemin ke laki-laki itu saking dekatnya mereka sampai-sampai mereka menyebut orang tua satu sama lainya dengan sebuatn yang sama.
"Ini Papih mau kekantor tapi mau meeting kekantor papahnya Haechan dulu".
"Dah papih mau balik aja dah kebal papih ama drama kaya gitu". Ucap lanjutnya dan pergi dari sana.
"Papih Lele ikut". Teriak anak kecil itu kemudian berlari mengejar sang ayah.
"Lha orang Papah tadi pagi pergi ama Mamah gak tahu kemana. Tadi waktu Haechan bangun mereka udah gak ada". Ucap haechan akan tetapi orang yang ia beritau itu sudah pergi.
"Ati ati lho chan". Ucap Jaemin dengan senyum jahilnya.
"Kenapa emang". Tanya Haechan dengan penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Drak (END)
Romance"Kenapa kau kembali?" "Jangan ganggu aku lagii karena kita tidak saling mengenal" "Ternyata selama ini yang aku anggap meninggal ternyata selalu disampingku" "Orang yang membuat bundaku menangis adalah musuhku" ~~~~~ "Selamat tuhan telah mengabulkan...