Ternyata

206 23 11
                                    

Setelah tiga hari Renjun dirawat akhirnya ia pulang juga kerumahnya ya walaupun selama itu bundanya terus mengomel serta Mark kena imbasnya dan berakhir motor kesayangannya juga ikut disita bundanya untung saja masih ada mobil dari Daddynya jadi ia tak terlihat seperti gembel tentunya.

Soal perkataan Chanyeol yang akan membelikan Mobil untuk Renjun sekarang mobil itu sudah terparkir digarasi rumahnya akan tatapi karena tangan Renjun yang masih retak mau tak mau hari ini ia harus ikut dengan kakaknya kesekolah, ya walaupun Mark sempat marah kedia karena melaporkan kebundanya tapi karena Mark sudah bucin keadiknya jadi ia tak bisa marah-marah begitu lama keadik tercintanya.

"Kami pergi dulu ya bun". Pamitnya dan mencium kedua pipi bundanya

"Dada bunda". Lanjutnya dan melambaikan tangan dan masuk kedalam mobil yang kekendarai Mark.

"Aku pergi dulu dan sepertinya aku akan pulang malam".

"Hem". Ucapnya dan meninggalkan orang tersebut.

"Selalu seperti itu". Ucapnya dan menghela nafas kemudian masuk kedalam mobilnya.

"Sebenarnya kesempatan yang bagaimana ia berikan padaku?. Atau ia hanya berpura-pura saat mengatakan itu didepan semua orang dan hanya berlaku seolah tak terjadi apa-apa diantara kita didepan anak-anak dan orang lain. Apa ia meragukan perasaanku dan cintaku".

"Sejujurnya aku lelah dengan semua ini dan aku ingin mengakhirinya dan membawa anakku pergi darinya".

"Sudahku duga tak ada namanya cinta yang tulus. Sungguhku benci dengan wanita selain adikku, hanya dia yang tulus sayang padaku". Ucapnya dan meremas setir mobilnya kemudian ia melajukan mobilnya meninggalkan rumahnya.

"Bukanya aku tak mau membuka hatiku untukmu atau apapun itu, tapi aku masih trauma akan kau mengambil anakku dengan paksa, dan aku bertahan dirumah ini karena kedua putraku, ya sedikit lagi setelah meyakinkan kedua putraku aku akan membawa mereka pergi persamaku dimana kau tak bisa menemukan kami". Ucap wanita itu

🌱🌱🌱

Rutinitas dihari selalu sama dari mulai membersihkan rumah bersama para maid walaupun mereka melarangnya dan menyiapkan makan siang untuk kedua putranya dan berakhir dimalam hari.

*kringg*. Terdengar bunyi ponsel menandakan panggilan masuk.

"Hallo Wendy apakah kamu sibuk?".

"Tidak". Balasnya

"Bagaimana kita keluar hari ini, aku sedang libur dan aku bosan dirumah nanti aku akan mengajak yang lainnya, jangan takut kakakku tak akan marah aku sudah meminta izin padanya". Balasnya

"Baiklah"

"Aku jemput kamu sekarang". Kemudian telepon itu pun berakhir.

Tak menunggu begitu lama akhirnya Seulgi sudah dirumah Wendy dan mereka bergegas akan pergi.

"Ah nyonya Maaf kan saya yang terburu-buru dan menabrak nyonya". Ucap seorang bodyguard yang tak sengaja menabrak Wendy untung saja ia tak jauh karena temannya menahannya.

"Ah tak apa lagian saya juga tak jatuh". Balasnya dengan ramah, kemudian matanya mengarah kesesuatu yang dibawa bodyguard.

"Ini perintah tuan nyonya ia meminta saya mengantarkan kesana". Ucapnya karena nyonya yang ia tau istri dari tuanya melirik apa yang ia bawa.

"Ini biar aku kasih kakakku saja lagian aku juga akan melewati kantornya". Ucap Seulgi.

"Apakah tak merepotkan Nyonya Seulgi?". Ucapnya karena takut kalau sampai merepotkan adik tuannya.

The Drak (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang