HALLO SEMUANYA! PA KABAR KALIAN? SEMOGA SEHAT SELALU YA, AMIN.
MAAF BARU BISA UPDATE YA HEHEHE. HAPPY READING SEMUANYA! :)
*. : 。✿ * ゚ * .: 。 ✿ * ゚ * . : 。 ✿ *
Di Kantin, masih menyisakan tiga orang yang sedang duduk di kursi kantin. Raut muka salah satu cewek yang tidak lain adalah Nazwa menandakan bahwa dia sedang kesal. Sudah bisa dipastikan kalau dia kesal karena batagornya dimakan oleh teman pacarnya. Siapa lagi kalau bukan Tirta, si manusia usil.
Fina yang melihat temannya pasang muka kesal dan sebal seperti itu, rasanya dia ingin tertawa. Tetapi, bukankan itu tidak boleh? Pasti Nazwa akan lebih kesal kalau ditertawakan seperti itu. Lebih baik ia menahan tawa daripada malah memperkeruh suasana.
"Udah, nanti kita beli lagi, Naz" ucap Fina.
Nazwa menggeleng kuat. "Gak! Gue sebel sama lo, Ta!" Balasnya dengan melirik sinis Tirta yang berada di depannya.
"Ya Allah, aku teh salah apa sama kamu, Wa?!" Tanya Tirta tanpa dosa.
"Udah, Nazwa" ucap Fina.
"Pokoknya, lo harus beliin gue batagor, dan lo bumbuin persis kaya tadi, kagak boleh beda rasanya!" Suruh Nazwa dengan nada yang terdengar tidak mau ditolak.
Tirta mengelus dada sabar. "Subhanallah! Mana bisa gue bikin kayak tadi? Rasanya aja gue udah lupa" balas cowok itu memelas.
"Udah lah sono beliin! Daripada lo diamuk sama Aldo, pilih mana lo?" Ucap Fina.
"T-tap--- "
Belum sepenuhnya melanjutkan ucapannya, ada seseorang yang datang dan bertanya 'Ada apa' kepada mereka. Alhasil, Tirta tidak jadi melanjutkan ucapannya. Tiga orang itu secara bersamaan menengok ke arah belakang.
"Tuh pacar lo nyuruh gue beliin batagor, tapi rasanya harus persis kayak tadi." Adu Tirta kepada orang itu, Aldo.
Nazwa memutar bola matanya malas. "Ya itu sih DL! Siapa suruh lo makan makanan gue tanpa izin!" Sengit cewek itu.
"Udah, tinggal beli aja bisa kan? Kenapa harus ribut? Emang semua masalah harus diselesaikan dengan ribut dulu baru damai?" Tanya Aldo.
"Ya itu pacar lo!"
"Heh, sorry ya! Lo duluan yang mulai, Tirto!"
"Tirta not Tirto!"
"Nama kek perempuan aja bangga lo!" Sinis Nazwa.
"Biarin, penting ada cap halalnya" balas Tirta.
"Darimana tau ada cap halal?" Tanya Nazwa penasaran.
"Dih, penasaran lu?" Balas Tirta balik tanya.
"Gak!"
"Gausah ribut!" Ucap Aldo.
"Temen lo itu!" Sinis Nazwa.
"La lo la lo!" Kesal Aldo bergumam tapi bisa di dengar oleh Nazwa dan yang lainnya.
Fina dan Tirta yang mendengar gumaman kesal Aldo ingin tertawa terbahak-bahak. Tapi, mereka berdua harus mengubur rapat-rapat niatnya itu, kalau tidak, pasti diamuk sama dua sejoli yang sampai sekarang masalahnya tidak selesai-selesai.
Daripada keceplosan tertawa di sini, lebih baik Tirta memilih untuk membeli batagor. Bisa berabe jika dia di sini terus dan membuatnya tertawa ngakak.
"Maap Pak, Buk. Sekarang gue mau beliin dan gue coba untuk membumbui seperti tadi." Ucap Tirta.

KAMU SEDANG MEMBACA
PACARKU CUEK
Teen Fiction"Aldo tungguin ih!" "Lelet." *** "Aldo bantuin, berat." "Manja." *** "Aldo, Nazwa pusing." "Lemah." *** "Aldo, kaki Nazwa kesleo. Kamu bisa nggak papah Nazwa sampe ke depan kelas?." "Ck! Nyusahin!" *** "Aldo, Nazwa capek." "Istirahat." *** "Aldo, Na...