HALLO SEMUANYA, APA KABAR KALIAN? SEMOGA KALIAN SEMUA SEHAT SELALU YA. AMIN YA RABBAL ALAMIN....
*. : 。✿ * ゚ * .: 。 ✿ * ゚ * . : 。 ✿ *
HAPPY READING
*. : 。✿ * ゚ * .: 。 ✿ * ゚ * . : 。 ✿ *
Fina memasuki ruang rawat sahabatnya dan duduk di kursi yang sudah di sediakan. Cewek itu memegang jidat Nazwa dan bertanya khawatir. "Naz, lo gapapa?" tanyanya khawatir."Gapapa, Fin. Aman. Gue kok bisa ada di sini?" tanya cewek itu masih kebingungan, mengapa bisa ia bangun tetapi tiba-tiba berada di rumah sakit?.
"Tu orang yang bawa lo," balas Fina sembari menunjuk orang yang sedang berdiri di belakangnya.
"Andra?" guman Nazwa setelah melihat dengan jelas orang yang Fina maksud.
"Kenapa? Laper?" tanya Andra yang mendengar Nazwa memanggil namanya.
"Ish! Enggak! Ngapain lo bawa gue ke sini?" tanya Nazwa.
Ketika Andra hendak menjawab pertanyaan Nazwa, suara melengking dari Fina membuatnya harus menghentikan suara.
"Stop! Gue kebelet! Ke toilet bentaran ya! Nanti gue sekalian ngomong ke tante suruh ke ruang dokter," ucapnya sambil lari ke arah depan.
"Iya, hati-hati Fin!" peringat Nazwa.
"Tadi kamu pingsan di jalan, makanya saya bawa kamu kesini," ucap Andra.
"Pingsan?" beonya.
"Yes!" balas Andra. "Kamu kenapa bisa sampai pingsan gitu di jalan tadi?" tanyanya.
Nazwa menatap langit-langit kamar dengan tatapan kosong. Ia teringat dengan kejadian entah beberapa jam yang lalu. Sakit, jujur sakit melihat ini semua. Tak terasa bulir-bulir air bening menetes dari pelupuk mata dan mengalir ke pipi. Hatinya sesak. Mengapa ini semua terjadi dalam kisah percintaannya?
"Hey? Kamu kenapa?" tanya Andra yang melihat cewek di depannya tiba-tiba meneteskan air mata. Padahal tadi tidak ia apa-apa kan.
"Naz, are you okay? Kamu kenapa? Kalau bisa, cerita sama saya. Siapa tau saya bisa bantu kamu. Walaupun kita baru ketemu, gapapa kalo kamu mau cerita sama saya. Saya orangnya li nggak bocoran, apa yang menjadi rahasia kamu, aman sama saya," lanjutnya mempersilahkan cewek itu.
Nazwa menghapus air matanya dan tersenyum. "Boleh request?" ucapnya pada Andra.
"Request apa?" tanya Andra tak paham.
"Jangan terlalu formal kalau ngomong sama aku ya? Ga enak tau, soalnya biasa ceplas-ceplos. Lagian umur kita kan nggak beda jauh," ucap Nazwa.
Mendengar itu membuat cowok di hadapan Nazwa manggut-manggut mengerti. "Oh oke, mau lo gue apa aku kamu?" tanyanya.
"Seenaknya aja," balas Nazwa.
"Sepertinya panggilan lo gue keren deh. Jaksel abiezzz!" balas Andra.
"Terserah kamu aja,"
"Oke, lo mau cerita apa?"
"Eh bentar deh, ga enak ya pake Lo Gue. Pake aku kamu aja lah. Gapapa kan?"
"Iya, gapapa. Kan aku udah bilang, seenaknya kamu aja mau panggil pake apa. Yang penting jangan saya anda. Ga suka,"
"Hm. Tadi kamu kenapa? Udah mau cerita? Beneran gapapa kalo kamu mau cerita sama aku. Aku siap kok denger curhatan kamu. Siapa tau aku juga bisa bantuin kamu kalau kamu ada masalah. Jangan sungkan-sungkan sama aku ya?. Nomor aku juta masih ada di HP kamu, kalo kamu butuh temen curhat yang cowok, aku bisa bantu. Kamu bisa hubungin aku kapan aja yang kamu mau. Sama aku itu semuanya aman terkendali, aman terkontrol," ucap laki-laki itu panjang lebar.

KAMU SEDANG MEMBACA
PACARKU CUEK
Teen Fiction"Aldo tungguin ih!" "Lelet." *** "Aldo bantuin, berat." "Manja." *** "Aldo, Nazwa pusing." "Lemah." *** "Aldo, kaki Nazwa kesleo. Kamu bisa nggak papah Nazwa sampe ke depan kelas?." "Ck! Nyusahin!" *** "Aldo, Nazwa capek." "Istirahat." *** "Aldo, Na...