HAI! PA KABAR? SEMOGA KALIAN SEHAT DAN BAHAGIA SELALU YA, AAMIIN.
MAAF TIGA HARI GA UPDATE KARENA LAGI SIBUK, KALI INI AKU KEMBALI DENGAN PART YANG AKAN MENGGUNCANGKAN HATI
TANPA LAMA-LAMA, SILAHKAN BACA DALAM HATI
JANGAN LUPA, VOTE UNTUK DUKUNGAN, COMMENT UNTUK MASUKAN, FOLLOW UNTUK BAYARAN😋
💫💐HAPPY READING💐💫
"Masih suka aku?"
Nazwa terdiam sejenak, pertanyaan yang keluar dari mulut Aldo membuat jantungnya mendadak berdetak tambah kencang. Ia menghembuskan nafasnya perlahan, dan membuka mulut untuk berbicara. Namun, belum sempat mengatakan sesuatu, teriakan Kienna membuat Nazwa dan Aldo langsung melihat orang itu.
"OMG ENAK BANGET!!!" teriak Kienna setelah memakan sate ayam yang di duga bawaan Sella.
Mendengar teriakan Kienna, Sella langsung dengan cepatmenempeleng kepala Kienna karena terkejut dengan teriakan tiba-tiba oleh cewek tersebut. "Bisa nggak usah ngagetin nggak sih?" geramnya.
"Lagian enak, siapa sih yang enggak teriak?" balas Kienna cengengesan. "Tapi beneran ini mantap banget, Sell! Gue mau minta resepnya ya!"
Sementara itu, Aldo menyiapkan piring untuk Nazwa. Kemudian menuangkan nasi goreng buatannya ke atas piring tersebut. "Cobain ini mau? Aku bikin khusus buat kamu," katanya sambil tersenyum hangat.
Nazwa menatapnya heran. Tetapi bukan heran karena Aldo memasak, karena ia sudah pernah di masakkan olehnya dan rasanya pun enak. Dia heran karena tadi Aldo hanya membuka satu bungkus makanan saja, apa dia hanya membawa satu, dan itu untuknya?
Sama halnya dengan Nazwa, Aldo juga menatap gadis di sampingnya dengan tatapan heran. Kenapa Nazwa tidak mengatakan kata apapun, jangan-jangan dia tidak suka dengan nasi goreng yang ia bawa khusus untuknya. Padahal ia memilih membuat nasi goreng karena dulu waktu masih berpacaran, Nazwa sangat menyukai nasi goreng buatannya. Jadi, ia pikir Nazwa akan sangat menyukai ini. "Kenapa? Kok cuma dilihat, kamu nggak suka ya?" tanyanya.
Nazwa tersentak dari lamunannya saat mendengar suara Aldo. Pertanyaan itu membawa dirinya kembali ke kenyataan, setelah beberapa saat dia terjebak dalam pikirannya sendiri. Dia menatap piring nasi goreng di depannya, lalu menoleh ke arah Aldo yang sedang menatapnya dengan sedikit cemas.
"Bukan gitu, aku cuma..." Nazwa menarik napas dalam-dalam, mencoba mencari kata-kata yang tepat untuk menjelaskan perasaannya. "Aku cuma heran. Kamu bawa nasi goreng cuma satu? Buat aku?"
Aldo tersenyum kecil, menunduk sejenak sebelum menjawab, "Iya, khusus buat kamu. Aku inget dulu kamu bilang nasi goreng buatan aku enak, dan kamu suka," Dia mengangkat pandangannya lagi, kali ini tatapannya lebih lembut. "I just want to give you something you like."
Nazwa tertegun. Kalimat itu sederhana, tapi ada sesuatu di baliknya yang membuat hatinya terasa hangat, sekaligus sedikit perih. Meski banyak hal telah berubah di antara mereka, Aldo masih ingat hal-hal kecil seperti ini—nasi goreng favoritnya.
"Aku masih suka nasi goreng kamu, kok," jawab Nazwa akhirnya, suaranya pelan namun jujur. Dia mengambil sendok dan mulai menyuapkan nasi goreng itu ke mulutnya. Rasanya masih sama seperti dulu—gurih, sedikit pedas, dan pas di lidahnya. Tanpa sadar, senyuman tipis muncul di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PACARKU CUEK
Ficção Adolescente"Aldo tungguin ih!" "Lelet." *** "Aldo bantuin, berat." "Manja." *** "Aldo, Nazwa pusing." "Lemah." *** "Aldo, kaki Nazwa kesleo. Kamu bisa nggak papah Nazwa sampe ke depan kelas?." "Ck! Nyusahin!" *** "Aldo, Nazwa capek." "Istirahat." *** "Aldo, Na...