38 - Khawatir

37.5K 1.5K 59
                                    

HI TEMEN-TEMEN! KETEMU LAGI SM SAYA
APA KABAR KALIAN SEMUANYA? BAIK KAN?

MAAF YA BARU BISA UPDATE SETELAH
SEKIAN LAMA TIDAK UPDATE-UPDATE🙏

HAPPY READING ALL

*. : 。✿ * ゚ * .: 。 ✿ * ゚  * . : 。 ✿ *

Di kediaman rumah Nazwa, kini seorang wanita paruh baya sedang cemas memikirkan putrinya yang tak kunjung pulang. Setelah mengirim pesan singkat kepada sang putri, wanita itu duduk di depan televisi dengan keadaan yang gelisah. Kegelisahan nya semakin lama semakin besar. Apalagi pesan darinya tidak di respon sama sekali.

Beberapa menit kemudian setelah ia mengirimkan pesan singkat ke nomor putrinya, akhirnya ada suara notif yang berbunyi. Sudah bisa dipastikan kalau itu adalah jawaban dari sang putri karena nada deringnya sudah di stel berbeda dari yang lain, yaitu suara monyet. Itu yang mengubah ya Nazwa sendiri. Katanya biar spesial dari yang lain.

Balasan dari nomor sang putri langsung ia buka dan di baca langsung dari dalam hati. Rangkaian kata demi kata yang membentuk kalimat wanita itu baca dengan cermat dan teliti. Jantungnya berdetak lebih kencang dari sebelum-sebelumnya karena pesan itu. Pesan yang dikirim dari ponsel sang anak, tetapi orang lain yang mengirimkan. Kabar kalau anaknya berada di rumah sakit sudah ia ketahui karena pesan tersebut. Buru-buru wanita paruh baya itu membalas pesan sampai pada akhirnya mendapatkan titik akhir.

Perasaan seorang ibu kala mendapatkan pesan bahwa anaknya masuk rumah sakit, pasti sedih dan khawatir. Bahkan bukan hanya itu saja, pasti semua perasaan di alaminya sampai campur aduk. Karena tidak mau lama-lama ia tidak mendatangi tempat tujuan, ia pun menelepon sahabat anaknya, atau saudara anaknya, atau ponakannya untuk ia minta mengantarkan ke rumah sakit. Akibat suaminya belum pulang karena ada kerjaan, jadi wanita itu menyuruh keponakannya saja daripada tidak ke sana.

Jari-jemari wanita itu bernari di atas keyboard untuk mengetikkan nama kontak keponakannya untuk ia telepon. Tak membutuhkan banyak waktu, telepon darinya langsung terhubung. Seperti biasa, karena tidak mau membuang-buang waktu, wanita itu pun langsung to the point tentang alasannya menelepon keponakannya.

“Halo, Fin. Anterin Tante ke rumah sakit dong. Om kamu belum pulang soalnya,” ucap wanita itu.

Cewek di seberang sana yang tiba-tiba disuguhkan dengan kata rumah sakit pun sedikit syok. Mau apa tantenya ini ke rumah sakit saat keadaan sedang hujan lebat? Tidak mungkin kan kalau mau ke sana hanya untuk melihat dokter ganteng? Karena penasaran, cewek itu pun menanyakan apa yang ingin di tanyakan dengan spontan.

“Ke rumah sakit ngapain tante? Mau jenguk dokter ganteng ya? Fina bilangin Om nanti,” ucap cewek itu meledek tantenya.

Ibu Nazwa menggelengkan kepala karena ucapan dari ponakannya ini. “Kamu ini ada-ada aja. Ke rumah sakit buat nemenin anak tante lah. Yakali tante udah tuwek kayak gini nyari mas ganteng apalagi dokter ganteng. Aneh kamu ini,” balas Ibu Nazwa.

Mendengar itu tentu membuat Fina syok dan kaget berat. Kenapa sahabatnya bisa berada di RS? Ah mungkin sedang melamar pekerjaan, pikirnya. “Nazwa di RS? Ngapain di sana? Memangnya dia mau daftar kerja?” tanya Fina asal ceplos.

“Dia sakit, Fina ku sayang. Udah buruan kamu ke sini, temenin tante,” ucap wanita itu gemas sendiri dengan ponakannya. Memang tidak jauh dari anak adiknya ini.

PACARKU CUEKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang