25 - Maaf? Sudah.

41.1K 1.5K 40
                                        

Hi sobat PC! Apa kabar kalian semua? Lama ya nggak update cerita ini hehehe.

🍃Jika seseorang yang pernah membuatmu bahagia dan sedih secara bersamaan telah pergi, biarkanlah. Jangan pernah kamu meminta serta berharap dia datang kembali untuk yang kedua kalinya. Itu cara Tuhan memberitahumu bahwa dia bukanlah orang yang tepat.🍃

*. : 。✿ * ゚ * .: 。 ✿ * ゚ * . : 。 ✿ *
Happy Reading!
*. : 。✿ * ゚ * .: 。 ✿ * ゚ * . : 。 ✿ *

Kini Nazwa dan Fina sedang berada di lapangan futsal. Entah kenapa Fina sangat ngotot untuk melihat orang futsal di SMA. Biasanya cewek itu ogah-ogahan kalau di ajak nonton seperti ini. Oh ya, mungkin karena ingin memperjuangkan cinta.

Dua wanita itu duduk di area yang sudah di sediakan untuk orang yang ingin menonton maupun menemani orang yang berlatih. Sedari tadi, Fina memperhatikan Aldi yang sedang bermain futsal. Nazwa hanya mampu memandangi temannya yang sedang di mabuk asmara tanpa mau ikut campur.

Nazwa memainkan ponsel supaya tidak merasakan jenuh. Namun, aktivitas yang dilakukan harus berhenti karena ada seseorang yang datang dan duduk di samping dirinya. Sontak Nazwa menoleh ke arah orang tersebut.

Deg!

Kaget? Tentu saja. Nazwa kaget kala di sampingnya saat ini adalah Aldo, pacarnya. Sebisa mungkin ia tidak memperlihatkan muka excited di depan sang pacar. Mau bagaimanapun, ia masih merasa kecewa dengan cowok itu.

Aldo mendekat ke arah Nazwa. Nazwa yang sedang jaga jarak dengan cowok itupun menjauh beberapa centimeter. Laki-laki itu tidak pantang menyerah untuk bisa berdekatan dengan Nazwa. Entah kenapa, belakangan tidak diganggu dan di repotin cewek itu menjadikan hidupnya terasa aneh.

Nazwa terus menjauh dari arah Aldo. Sampai akhirnya dia berada di pojok yang tidak ada seorang pun yang melihat mereka berdua. Jantung Nazwa berdetak tidak karuan saat ini. Di tatap dan di berdekatan dengan sang pacar dengan jarak hanya menyisakan 2 cm membuatnya seakan ingin melayang.

"Ngapain sih kamu?!" Kesal Nazwa.

"Lah kamu yang kenapa?" Tanya Aldo.

"Kok aku? Kamu lah!" Ketus Nazwa.

"Kenapa ngehindar mulu, hm?" Tanya Aldo.

"Suka-suka aku lah!" Balas Nazwa cuek.

"Maaf." Ucap Aldo.

"Kenapa?" Tanya Nazwa berpura-pura bingung.

"Maaf karena aku udah ngecewain kamu." Ucap Aldo.

"Itu doang?" Tanya Nazwa.

"Maaf karena aku terlihat lebih mentingin Clara daripada kamu." Ucap Aldo.

"Terlihat? Emang kenyataannya begitu kan?" Tanya Nazwa tidak santai.

"Ya, aku salah. Aku minta maaf. Tolong kamu jangan berubah sama Aku." Ucap Aldo memohon.

"Do? Aku udah maafin kamu. Tapi maaf, Aku belum bisa sepenuhnya percaya sama kamu. Aku udah bilang kan beberapa hari yang lalu?" Balas Nazwa.

Aldo mengacak rambutnya frustasi. Ia benar-benar tidak mau kehilangan pacarnya ini. Ia sangat-sangat mencintai Nazwa. Tapi apa boleh buat? Gengsinya itu tidak bisa dibuang untuk memberi perhatian seperti orang-orang ke Nazwa.

Ia terlalu cuek dengan hal-hal di sekitar. Tidak terlalu memikirkan orang-orang disekitar. Tapi, percayalah dia merupakan orang yang penyayang dan hanya mencintai satu orang, tidak lebih. Ia hanya mencintai Nazwa, bukan yang lain.

PACARKU CUEKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang