61 - Pertemuan Dua Dunia

868 50 3
                                    

HALLO GAIS!!! APA KABAR KALIAN???
SEMOGA SEHAT DAN BAHAGIA SELALU YA
AAMIIN YA RABBAL 'ALAMIN

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK
VOTE DAN KOMEN KALIAN YA
TERIMAKASIH

💫💐HAPPY READING💐💫




Nazwa meneguk minumannya sambil tertawa bersama teman-temannya, menikmati sore hari di kafe favorit mereka. Mereka duduk di sudut ruangan, berbincang-bincang tentang berbagai hal mulai dari tugas sekolah, drama Korea terbaru, hingga rencana liburan akhir pekan. Suasana menjadi hangat, penuh tawa, dan obrolan yang tak ada habisnya.

"Gue dengar Aldo kemarin jemput lo pas selesai ujian, ya?" goda Kienna.

Nazwa tersedak minumannya, membuat teman-temannya semakin tertawa. "Hah? Dari mana kamu tau?"

"Ya ampun, Naz," sahut Sella sambil mengangkat alisnya. "Lo pikir kami nggak tahu apa-apa tentang kalian? Lo lupa siapa yang suka mantau kegiatan lo sama Aldo di media sosial?"

Fina tersenyum tipis. "Ayo deh, Naz. Kita udah lama penasaran. Gimana kelanjutan hubungan lo sama Aldo? Apa kalian beneran balikan?"

Hilwa, yang sejak tadi hanya mendengarkan, akhirnya ikut angkat bicara. "Iya, Nazwa. Lo kan selalu cerita ke kita waktu masih berantem sama Aldo. Tapi sekarang kok malah diem-diem aja waktu udah baikan? Jangan bikin kita penasaran!"

Nazwa terdiam sejenak, mencari kata-kata yang tepat. Jantungnya berdebar mengingat semua hal yang terjadi belakangan ini. "Sebenarnya… hubungan aku sama Aldo memang lagi diperbaiki. Kami udah berusaha buat saling jujur dan terbuka lagi," jawabnya pelan.

Sella memekik kecil, membuat pengunjung lain melirik ke arah mereka. "Akhirnya! Gue udah nunggu kabar ini dari kapan tahu! Ya walaupun gue juga masih agak kesel sama Aldo, tapi kalau ini emang bisa buat lo bahagia lagi, gue dukung, Naz."

"Udah resmi balikan?" tanya Kienna sangat antusias.

Nazwa menggeleng pelan. "Belum ada omongan apa-apa yang resmi sih. Kita cuma baru maaf-maafan sama lebih banyakin komunikasi aja,"

"Ya udah gapapa, nanti juga Aldo bakalan nembak lo lagi," ucap Hilwa.

"Tapi jujur, aku masih takut," lanjut Nazwa, menunduk menatap cangkir kopinya. "Kita punya banyak masalah di masa lalu. Ada banyak hal yang belum selesai, dan aku takut itu akan kembali menghantui aku sama dia."

"Ya ampun, Nazwa, itu wajar," kata Fina sambil menggenggam tangan Nazwa, memberikan dorongan. "Nggak ada hubungan yang sempurna. Kalau kalian sama-sama mau memperbaiki, pasti ada jalan."

Kienna mengangguk setuju. "Betul. Lagipula, lo juga masih suka sama Aldo kan?"

Wajah Nazwa memerah mendengar pertanyaan itu, tapi ia tidak bisa menahan senyumnya. "Iya, aku masih sayang dia," akunya dengan suara pelan.

Teman-temannya langsung bersorak girang, membuat Nazwa tertawa malu. Namun, jauh di dalam hatinya, Nazwa merasa lega bisa berbagi cerita dengan teman-temannya. Mereka adalah pendukung terbesarnya, dan ia bersyukur memiliki mereka di sisinya.

☆○○○○○☆

Di sisi lain, Aldo duduk di ruang tamu rumahnya bersama teman-temannya—Tirta, Rey, Zafran, dan Aldi. Mereka sedang asyik bermain kartu sambil ngobrol santai, ketika Tirta tiba-tiba menatap Aldo dengan tatapan penasaran.

"Jadi, gimana nih, Do? Lo sama Nazwa balikan?" tanyanya tiba-tiba, memecah keheningan.

Aldo menghela napas dan menyandarkan punggungnya ke sofa. "Entahlah. Gue lagi berusaha buat memperbaiki semuanya, tapi nggak tahu apa kira beneran bisa kembali kayak dulu apa nggak,"

Rey menggelengkan kepala sambil tertawa. "Ya ampun, bro. Jelas-jelas lo masih sayang sama dia, kenapa harus bingung? Kalau lo mau balikan, ya balikan aja."

"Tapi masalahnya nggak sesederhana itu," kata Aldo, suaranya lebih serius. "Gue udah bikin dia sakit hati. Banyak hal yang gue sembunyiin dari dia, dan gue takut kalau gue akan nyakiti dia lagi."

"Lo harus mulai dari sekarang, Do," kata Zafran. "Kalau lo terus-terusan takut, lo nggak akan pernah maju. Nazwa juga butuh kepastian kalau lo serius mau perbaiki semuanya."

Aldi, yang sejak tadi hanya mendengarkan, akhirnya ikut bicara. "Do, gue juga tahu kalo lo masih sayang sama Nazwa. Jadi, tunjukin ke dia kalau kali ini lo nggak akan ngecewain dia lagi. Tapi, kalau sampe lo ngulangin kesalahan yang sama, gue do'ain lo nggak akan pernah bahagia."

Aldo terdiam mendengar kata-kata adiknya. Dalam hatinya, ia tahu Aldi benar. Ia tidak boleh terus-menerus terjebak dalam ketakutan dan keraguan. Jika ia ingin mendapatkan kembali kepercayaan, ia harus membuktikan bahwa ia sudah berubah.

"Gue bakalan usaha," Aldo berkata akhirnya, suaranya mantap. "Gue nggak mau kehilangan dia lagi."

"Ya sudah, kalau gitu kita doain aja supaya kalian bisa kembali seperti dulu," sahut Tirta dengan senyum lebar. "Dan kalau butuh bantuan, kami siap kok."

Aldo tersenyum dan menatap teman-temannya satu per satu. "Terima kasih, guys. Kalian emang sahabat yang paling top."

Obrolan mereka pun berlanjut dengan tawa dan candaan, namun di dalam hati Aldo, ada perasaan hangat dan tekad yang semakin kuat. Ia tahu, perjalanan ini masih panjang dan penuh tantangan, tetapi dengan dukungan teman-temannya dan keyakinannya pada Nazwa, ia siap menghadapi semuanya.

☆○○○○○☆

Sementara itu, di kafe, Nazwa memandang teman-temannya yang sedang tertawa dan bercanda. Ia merasakan perasaan nyaman dan bahagia yang lama tak ia rasakan. Ia tahu bahwa apa pun yang terjadi, ia tidak sendirian. Ada orang-orang yang selalu mendukung dan menyayanginya.

Dan di saat yang sama, Nazwa yakin bahwa perjalanannya bersama Aldo belum berakhir. Mungkin mereka belum tahu ke mana arah hubungan ini akan membawa mereka, tapi yang pasti, mereka berdua sudah memutuskan untuk mencoba lagi. Mereka siap menghadapi segala rintangan yang ada, bersama-sama.

"Nazwa," panggil Fina tiba-tiba, membuat Nazwa kembali dari lamunannya. "Apa pun yang terjadi nanti, ingat, kita selalu ada buat lo."

"Iya, betul," tambah Kienna sambil tersenyum. "Kita siap jadi pendengar setia buat lo, mau lo lagi bahagia maupum kalau lo lagi sedih."

Nazwa mengangguk, matanya sedikit berkaca-kaca. "Terima kasih, teman-teman. Kalian semua memang terbaik." ucapnya dengan nada boboiboi.

Di dalam hatinya, Nazwa merasa sedikit lebih berani dan yakin. Mungkin, memang tidak ada jaminan bahwa semuanya akan berjalan lancar, tetapi dengan dukungan teman-temannya dan Aldo yang juga sedang berusaha memperbaiki hubungan mereka, ia percaya bahwa mereka bisa melalui ini semua.

Mereka sudah memulai perjalanan ini lagi, dan siapa tahu, kali ini, mungkin semuanya akan berakhir dengan bahagia.

☆○○○○○☆

Aldo, di sisi lain, merasa lebih mantap dengan keputusannya setelah malam itu. Dia tidak ingin lagi menyembunyikan apa pun dari Nazwa. Mungkin sudah waktunya untuk mengungkapkan semuanya, termasuk alasan kenapa dia batal pergi ke Amerika dan memutuskan untuk tetap tinggal.

“Gue nggak akan nyia-nyiain kesempatan ini lagi,” bisik Aldo pada dirinya sendiri sambil menatap ponselnya yang menampilkan foto Nazwa. Sebuah senyum terbentuk di wajahnya, dan hatinya semakin yakin.

Mereka akan menemukan jalan kembali.

💫💐BERSAMBUNG💐💫

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN WOY
EWH APAAN DAH WKWK

SEGINI DULU YA, KETEMU LAGI BESOK

BABAY

SEE YOU NEXT CHAPTER

29-09-24

PACARKU CUEKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang