Tandain kalau ada typo ya guys :)
"Selamat atas kelulusannya ya Je," Zeyn memberikan sebuah bucket bunga padanya, Jeanna pun langsung menerimanya.
"Thanks ya Kak udah mampir ke sekolah," ujar Jeanna seraya tersenyum penuh bahagia.
Yah setidaknya hari ini patut menjadi hari bahagia untuknya, karena setelahnya Jeanna akan kembali melanjutkan studynya demi mewujudkan cita-citanya itu.
"Gue liat-liat makin deket aja nih," bisik Sera yang kini berada tepat di samping Jeanna.
"Apaan sih!" ujar Jeanna mengelak, temannya itu malah tersenyum geli.
"Oh iya guys, sepupu gue ngundang kalian untuk dateng di acara ultahnya minggu depan, lo semua jangan lupa dateng ya!" ujar Sera kepada teman-temannya.
"Gak salah ni kita diundang? Yaa secara kan gue aja gak kenal sama sepupu lo," ujar Riko, Kevin pun mengangguk menyetujui.
"Gue yang minta. Ya anggap aja itu perayaan kelulusan kita!" jawabnya, kedua lelaki itu mengangguk paham.
"Oke deh kalau gitu."
"Gimana Je, Lo bisa kan?"
Jeanna menautkan ibu jari dan telunjuknya membentuk lingkaran. "Pastinya gue gak akan melawatkan sesi makan-makan dong!" mereka berempat pun saling melempar candaan dan tertawa riang.
_____________
"Lo beneran gak mau bareng gue aja Je baliknya?"
Jeanna menggeleng ke arah temannya itu. "Abang gue lagi otw ke sini, udah lo pulang duluan aja!"
"Gue khawatir semenjak kejadian waktu itu Je, gak tau deh kalau gak ada Zeyn gimana nasib lo," raut wajah Sera terlihat sedikit khawatir.
"Lo tenang aja sekarang gue ada yang jemput kok, beneran!" Jeanna mencoba meyakinkan temannya.
"Yaudah, kalau gitu gue balik duluan ya. Kalau ada apa-apa please langsung hubungin gue ya je!" Jeanna mengangguk cepat, dan akhirnya Sera berlalu meninggalkan Jeanna seorang diri.
15 menit lamanya Jeanna berdiri di pinggir jalan sambil memegang bucket bunga pemberian dari Zeyn, ia terus menunggu kedatangan Stefen, namun kakaknya itu tak kunjung datang. Apa mungkin pria itu terjebak macet? Jeanna pun mencoba menghubungi kakaknya.
"Duuh! Gak diangkat-angkat lagi, gimana ya? Apa gue balik sendiri aja kali ya?" Jeanna pun memutuskan untuk memesan taksi online dari ponselnya.
Tiba-tiba sebuah motor CBR berwarna hitam berhenti tepat di hadapan Jeanna. "Belum pulang Je?" tanya seseorang yang baru saja melepas helmnya itu.
"Eh, Kak Zeyn? Ini gue baru aja mau pesen taksi online. Lo sendiri dari tadi belum pulang Kak?"
Zeyn menggeleng. "Gue baru aja nongkrong sama temen tadi, trus dari jauh gue liat lo sendirian di sini, Stefen mana Je?"
Jeanna menggeleng cepat. "Gue tungguin dari tadi gak nongol-nongol juga tu orang!" jawab Jeanna dengan nada kesal.
"Yaudah kalau gitu lo bareng gue aja, sekalian gue mau ketemu abang lo juga." ujarnya seraya memberikan helm kepada Jeanna.
"Oh i-yaudah kalau gitu," Jeanna tersenyum menampilkan gigi, ia pun mengambil helm tersebut lalu duduk di boncengan Zeyn.
Selama di perjalanan Jeanna hanya diam sambil menatap ke arah jalanan di samping kanan kirinya, hingga akhirnya sosok pria di hadapannya ini membuka suara.
"Bunganya bagus gak Je?"
Jeanna sedikit terkesiap saat Zeyn bertanya demikian. "Oh, i-iya ini bagus kok," ujarnya seraya mengangkat bucket bunga tersebut.
![](https://img.wattpad.com/cover/313488429-288-k850290.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Switch Over
FantasíaJeanna yocelyn, sosok gadis manis yang sangat ceria dan tak pernah kenal takut. Saat ini Jeanna tengah menempuh pendidikannya di sekolah menengah atas. Namun Jeanna harus berhenti menempuh pendidikannya begitu saja, ketika orang tuanya harus pindah...