Bag 49. Membuat keputusan

14.3K 1K 17
                                    

Tandain kalau ada typo ya guys :)

“Halo Ra?”

“Je, lo masih sama Alaric? Nyokap lo nelpon gue, semalem dia nanyain katanya lo belum pulang.”

“Terus lo jawab apa Ra?”

“Karena gue gak mau bikin khawatir nyokap lo, jadi gue bilang aja lo nginep di rumah gue. Mending lo ke rumah gue sekarang!”

Jeanna mendesah lega, “iya, ini gue mau jalan.” Jeanna pun mengakhiri panggilannya dan segera menuju rumah temannya.

______________

“Kenapa lo gak ngabarin gue sih? Gue khawatir lo kenapa-napa Je!” ucap Sera sedikit kesal. “Jadi semalem lo ngapain aja sampai gak bisa kasih kabar?”

“Gimana gue jelasinnya ya...,” lirih Jeanna,“ehmm, jadi semalam ada insiden yang tak terduga Ra. Nih, lo liat gak? Ada bekas luka di sini!” Jeanna menunjuk ke arah lehernya.

Sera meemperhatikan Jeanna yang tengah menyibak rambutnya, ia menyipitkan matanya. “Oh my--” Sera menutup mulutnya, “insiden apa yang lo maksud Je? Lo ngapain aja semalem sama Alaric?!” ucap Sera sambil mengguncang tubuhnya.

Jeanna merasa heran saat temannya itu meninggikan nada bicaranya, dari ekspresinya Sera terlihat terkejut akan sesuatu. Ia pun megambil sebuah cermin lalu mengarahkan ke arah lehernya. Dahi Jeanna semakin berkerut bingung saat bekas luka itu menghilang begitu saja, yang ada hanya bercak merah keunguan.   

“Kok ilang ya?” Jeanna menggaruk kepalanya, bagaimana bisa luka pada lehernya sembuh dengan cepat. Jeanna baru ingat, rupanya pria itu benar-benar menyembuhkan lukanya.
  
“Woy Je, kenapa malah diem? Jawab pertanyaan gue! Semalem lo ngapain sama Alaric hah?” tanyanya penuh selidik.

Jeanna berdecak kesal, “gue gak ngapa-ngapain kok! Lo gak usah mikir macem-macem, ini cuma... anu itu, bekas gigitan nyamuk!”

“Oh ya?” Sera menyipitkan matanya.

Jeanna mendengus kesal. “Udah deh Ra, gue lagi pusing nih kira-kira gue mesti bilang apa ke Olivia.” Jeanna mendengus kesal.

“Kenapa lagi sama kakak ipar lo?”

“Dress dia yang gue pakai semalam robek Ra. Ini semua gara-gara tu cowok tau gak!”

Sera lagi-lagi terkejut saat mendengar ucapan Jeanna, “Jeanna! Lo bener-bener ya, lo diapain aja sama si mas bule? Apa Alaric maksa? Kalau gitu kenapa dia gak cepet-cepet nikahin lo aja sih!”

Jeanna menggeram kesal, seharusnya ia tau jika ucapannya ini akan membuat Sera semakin berpikir yang tidak-tidak.
______________

“Kalo gitu gue langsung balik ya Je.”

“Gak mampir dulu?”

“Hmm, lain kali deh. Gue ada urusan sama seseorang,” Jeanna mengangguk, setelahnya temannya itu melajukan motornya. Jeanna pun segera masuk ke dalam rumah.

“Kayaknya semalem asik banget ya acaranya sampe lupa ngabarin Mama.”

Jeanna tersenyum memamerkan giginya, “maaf ya Ma, Jeje lupa.”

“Iyaa, tapi kamu beneran nginep di rumah Sera kan?” insting orang tua memang sangat tajam, tapi sepertinya untuk kali ini Jeanna harus berbohong kepada Mamanya.

Jeanna mengangguk cepat, “iya bener kok Ma, Jeje ketiduran semalam jadi lupa ngabarin Mama.” Ujarnya beralasan, Fara pun mengangguk percaya.

“Kalo gitu Jeje naik ke kamar ya Ma, mau ganti baju.”

Switch OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang