Aku bisa terima
Meski harus terluka
Karena kuterlalu, mengenal hatimu
Aku telah merasa
Dari awal pertama
Kau tak kan bisa lama, berpaling darinyaTernyata hatiku benar
Cintamu hanyalah sekedar
Tuk sementara
Akhirnya kita harus memilih
Satu yang pasti
Mana mungkin terus jalani
Cinta begini?Kar'na cinta tak akan ingkari
Tak kan terbagi
Kembalilah pada dirinya
Biarku yang mengalah
Aku terima🎵 Cinta Begini - Tangga
ADAM sudah kehabisan kata untuk menghibur gadis yang sepanjang perjalanan tadi hanya bisa terus menerus menangis tanpa henti. Hingga akhirnya tiba di parkiran apartement, Adam cuma bisa memandangi Mala sambil meluruhkan dua bahunya sembari menghela napas panjang. Riasan yang tak sempat dihapus itu luntur, membentuk aliran air mata di kedua pipinya. Bola mata coklat mudanya yang indah seolah berbicara pada Adam, bahwasanya tubuh serta hatinya sudah tidak mampu menanggung luka terlalu lama.
Mala menangis tersedu-sedu. Ia menangis seolah separuh dari jiwanya sudah hilang bersamaan dengan perginya malam. Dini hari itu, untuk kesekian kalinya Adam melihat Mala menangis meraung tanpa tedeng aling-aling di hadapannya. Kira-kira satu jam yang lalu, gadis dengan bawaan barang yang sangat banyak itu duduk di bangku emperan minimarket yang letaknya masih di dalam kompleks JIExpo Kemayoran. Dengan wajahnya yang muram, mulut terkunci, juga sisa-sisa air mata yang mengering.
Hanya perlu dua tiga kali Mala bisa mengabaikan panggilan telepon dari Adam, hingga pada akhirnya gadis itu menurut untuk menunggu Adam menjemputnya dengan sabar karena sebuah pesan singkat yang di kirimkan padanya. Sebuah pesan singkat yang berisi ultimatum dari Ivan. Yang katanya tidak segan-segan akan memecatnya jika tidak segera mengantarkan Mala dengan selamat sampai apartement.
Ingatannya Mala berputar beberapa bulan yang lalu ketika mendapati Adam di hajar habis-habisan di pinggir kolam renang. Penyebabnya hanya karena ia terlambat menjemput Mala yang tengah menyelesaikan jadwal pemotretan di sebuah hotel. Awalnya tidak ada masalah berarti karena malam itu juga Mala dengan selamat sampai di rumah Ivan. Tetapi beberapa hari kemudian, secara mengejutkan Ivan bertemu kenalannya yang kebetulan memiliki jabatan tinggi di hotel tersebut.
Ivan keheranan, pria klimis itu mendadak mendatanginya kala ia asik menikmati segelas tequila di meja bar X2. Ketika Mala melipir ke toilet, tidak di sangka pria itu dengan gugup dan raut wajah tidak enak hati, mengucap kata maaf berulang kali padanya. Meminta maaf tentang hal yang sama sekali Ivan tak pahami.
"Bro, sorry kejadian kemaren. Gue bener-bener minta maaf. Mala gimana sekarang?" tutur pria bermata sipit itu sembari menepuk-nepuk pundak Ivan.
Ivan mengerutkan keningnya karena kebingungan, "soal apa ya? Kenapa Mala?"
"Emang Adam nggak ada laporan apa-apa sama lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Escape [✓]
Romans🏆 Spotlight Romance Of January 2024 - WattpadRomanceID Jonathan sedang berlari dari derita patah hati yang selalu mengekorinya kemanapun pergi. Semangat hidupnya tidak sebesar hari kemarin, sebelum gadis yang begitu ia cintai memilih pria lain. Pr...