Biarkan takdir tuhan yang berkata
Ulfa Eliza & Muhammad Ali zauki
" Surat pindah eliz mana " tanya Wulan
" Lupa ma, masih diruangan ustad Ali" ujar eliza
" Kenapa nggak diambil dari kemaren" ujar Ardan
" Soalnya ustadnya, buru buru pa, dan eliz tinggal kan saja " ujar Eliza
" Yaudah sana eliz ambil " ujar Ardan
" Kenapa " tanya Wulan melihat anaknya itu duduk
" Eh iya, Andina temani aku " ujar Eliza
" Aku masukin ini " ujar Andina karna nantinya dia akan mengikuti eliza tanpa diketahui nya
Ruangan yang memiliki trali hitam dan dipadukan cat putih pada pintu dengan ruangan yang bersih dan tertata rapi
" Masuk nggak ya " ujar Eliza bingung
" Masuk aja deh " ujarnya malah terhenti
" Huft bagaimana kejadian itu terulang lagi " ujar Eliza
" Eliz pokonya Lo harus mendapatkan surat itu " ujar eliza mengetuk pintu ruangan ustad Ali
" Assalamualaikum ustad" ujar Eliza membuat yang didalam menatapnya
" Waalaikum salam" ujar ustad Ali kembali fokus kepada laptop nya
" Emm ustad eliz mau ngambil surat pindah" ujar Eliza membuat ustad Ali diam
" Ustad " panggil Eliza lagi
" Diatas meja dalam buku " ujar ustad Ali membuat Eliza mengambil buku diatas meja
" Ini ustad " ujar Eliza memberikan buku kepada ustad Ali
" Kamu bawa bukunya, sebagi kenangan dari saya " ujar ustad Ali
" Terimakasih " ujar ustad Ali lagi saat Eliza ingin bicara dan kembali fokus kepada laptop nya
" Ustad " ujar Eliza mengeluarkan beberapa buku dari tasnya dan meletakkan diatas meja ustad Ali
KAMU SEDANG MEMBACA
| Ulfa Eliza | •End•
Teen Fictionkisah pertemuan yang membuat salah satu diantaranya merasakan cinta, tapi cinta itu tidak akan pernah terbalaskan ~jika saat kamu menangis dan teringat namanya, berarti dia mencintaimu~~ ~bahwa orang yang masuk dalam mimpimu, bukan berarti dia menci...