~013~

61 3 0
                                    

Biarkan takdir tuhan yang berkata

Ulfa Eliza & Muhammad Ali zauki

" Surat pindah eliz mana " tanya Wulan

" Lupa ma, masih diruangan ustad Ali" ujar eliza

" Kenapa nggak diambil dari kemaren" ujar Ardan

" Soalnya ustadnya, buru buru pa, dan eliz tinggal kan saja " ujar Eliza

" Yaudah sana eliz ambil " ujar Ardan

" Kenapa " tanya Wulan melihat anaknya itu duduk

" Eh iya, Andina temani aku " ujar Eliza

" Aku masukin ini " ujar Andina karna nantinya dia akan mengikuti eliza tanpa diketahui nya

Ruangan yang memiliki trali hitam dan dipadukan cat putih pada pintu dengan ruangan yang bersih dan tertata rapi

" Masuk nggak ya " ujar Eliza bingung

" Masuk aja deh " ujarnya malah terhenti

" Huft bagaimana kejadian itu terulang lagi " ujar Eliza

" Eliz pokonya Lo harus mendapatkan surat itu " ujar eliza mengetuk pintu ruangan ustad Ali

" Assalamualaikum ustad" ujar Eliza membuat yang didalam menatapnya

" Waalaikum salam" ujar ustad Ali kembali fokus kepada laptop nya

" Emm ustad eliz mau ngambil surat pindah" ujar Eliza membuat ustad Ali diam

" Ustad " panggil Eliza lagi

" Diatas meja dalam buku " ujar ustad Ali membuat Eliza mengambil buku diatas meja

" Diatas meja dalam buku " ujar ustad Ali membuat Eliza mengambil buku diatas meja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Ini ustad " ujar Eliza memberikan buku kepada ustad Ali

" Kamu bawa bukunya, sebagi kenangan dari saya " ujar ustad Ali

" Terimakasih " ujar ustad Ali lagi saat Eliza ingin bicara dan kembali fokus kepada laptop nya

" Ustad " ujar Eliza mengeluarkan beberapa buku dari tasnya dan meletakkan diatas meja ustad Ali

| Ulfa Eliza | •End•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang