~023~

39 3 0
                                    

Setelah pulang dari rumah sakit, eliza langsung pergi ke kamarnya setelah makan malam

Ardan yang tengah pusing karna kerjaan nya melampiaskan amarahnya kepada istrinya dan anaknya

" Besok kalau kamu tidak bisa dikasih tahu, jangan sekolah " marah Ardan yang dari tadi dia tahan

" Kamu kenapa sih" ujar Wulan menatap Ardan

" Kamu yang banyak masalah dikantor malah kamu lampiaskan dirumah " teriak Wulan kesal

" JAGA NADA BICARA KAMU" bentak Ardan keluar sambil membanting kan pintu,

" Kamu seperti tidak ngehargai aku " ujar Wulan menangis didepan Eliza dan pergi ke kamarnya

" Eliz capek melihat drama ini tuhan" ujar Eliza

Kejadian itu yang Eliza lihat sebelum memasuki kamarnya, sampai dikamar dia dibuat tambah menangis karna sebuah surat

" Hiks ini bukan waktu yang tepat ustad " ujar Eliza sesenggukan

" Ustad sedang bahagia Disana mempersiapkan pernikahan " ujar Eliza menangis

" Hiks ya Allah hamba sudah berusaha, kenapa nggak bisa melupakan nya juga " ujar Eliza menangis

" Hiks ya Allah engkau tahu, saat hamba menyukai dia hamba selalu mengerjakan perintah mu, tapi setelah hamba pindah dan mencoba melupakan ustad Ali, hiks " ujar Eliza

" Kenapa hamba malas untuk ibadah, ya Allah " ujarnya

" Kenapa hidup eliz banyak drama ya Allah" ujar Eliza

" Hiks kasian mama, ya Allah engkau tahu eliz tidak sekuat mama dan tidak sehebat mama, eliz adalah hamba mu yang lemah" ujarnya

" Setelah kejadian tadi, sekarang engkau kirimkan hamba undangan ini ya Allah " ujarnya memegang dadanya

" Ya Allah hiks " tangisnya tak bisa dibendung lagi

" Harus kah eliz datang" ucapnya dan menangis sambil menutup mulutnya

Dilain tempat andina membantu bundanya memasak karna tadi ada tamu yaitu keluarga Arkana yang datang kerumahnya

" Ciee kamu sudah ada yang menandai ini " ujar Aprilia

" Bunda apaan sih " ujar Andina mengambil handphone nya yang berdering

" Tunggu ya Bun, Andina angkat telpon dulu " ujar Andina membuat Aprilia mangguk

" Kenapa Bianca nelpon," Andina mengerutkan keningnya dan mengangkat telpon, ternyata Bianca menyuruhnya membuka wa

Biiiianncaa, jelek

Assalamualaikum, Lo liat ini dan ini✓ undangan untuk Lo sama Eliza✓

✓Waalaikum salam, Lo mau nikah

Enggak woii,✓
Pokoknya harus Lo baca ✓

Apa sih

Pokoknya Lo lihat ini✓


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
| Ulfa Eliza | •End•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang