~030~

46 2 0
                                    


Brankar yang membawa Eliza sudah masuk UGD sekarang ustad Ali hanya menunggu kedatangan ortu Eliza

" Ya Allah hamba mohon selamat Ulfa ya Allah" ujarnya Sambil melantunkan dzikir

Ustad Ali menelpon ortu Eliza setelah itu  dia menelpon pembina asrama dan juga handphone Eliza yang berbunyi dan tertera nama temannya

" Dok bagaimana keadaannya" tanya ustad Ali saat suster keluar

" Kita membutuhkan donor darah pak" ujar suster tersebut

" Dan darah yang ada pada pasien telah kosong " ujar suster

" Golongan darahnya apa sus" tanya ustad Ali

" Golongan darahnya AB pak " ujar suster tersebut

" Saya saja sus, golongan darah saya AB " ujar ustad Ali

" Sebelum nya kami meminta persetujuan ortu pasien, dan kami akan mengecek kondisi bapak" ujar suster tersebut

" Baik sus " ujar ustad Ali

Ustad Ali bersyukur saat darahnya bisa didonorkan kepada Eliza,

" Alhamdulillah" ujar ustad Ali saat berhasil mendonorkan darah nya, meskipun ada sedikit nyeri di kepalanya

" Selamat Ulfa ya Allah, selamat kan dia" ujar ustad Ali memejamkan matanya

" Astagfirullah" ujarnya menutup mata

Setelah mendonorkan darah, ustad Ali memilih duduk dikursi tunggu, dan sedikit demi sedikit pusing dikepala nya hilang

" Astagfirullah pusing lagi " ujar ustad Ali memegang kepalanya

" Ya Allah " batin ustad Ali





Mendengar kabar kalau temannya kecelakaan membuat Andina segera kerumah sakit dengan bolos pada jam pelajaran

Yap, Eliza tidak masuk kelas dengan alasan kalau dia sedang sakit

" Ya Allah Eliza kenapa bisa gini" batin Andina pergi tanpa memberi tahu kembarannya

Sesampainya dirumah sakit Andina bertanya ke resepsionis dan berjalan kearah UGD

" Ustad Ali " ujar Andina diam sambil berjalan

" A.... assalamualaikum ustad " gugup Andina membuat ustad Ali mendongak menatap nya

" Waalaikum salam" balas ustad Ali yang pucat dan jangan lupa bajunya yang masih ada darah

" Kenapa dengan eliz ustad " Andina memberanikan diri untuk bertanya

" Huft, ini bukannya masih jam sekolah" ujar ustad Ali membuat Andina mangguk

" Andina cabut ustad, saat mendengar kabar Eliza " sesal Andina membuat ustad Ali menceritakan kejadian dimana dia melihat eliza jatuh



Dan ustad Ali sendiri yang mengatakan kepada Andina, karna setelah Eliza masuk UGD handphone Eliza berbunyi dan tertera nama Andina

" Makasih ustad telah bantu Eliza" ujar Andina

" Ustad gak ganti baju dulu " tanya Andina membuat ustad Ali menggelang

" Saya nunggu ortu Ulfa dulu " ujar ustad Ali membuat Andina mangguk

Lama menunggu belum ada tanda tanda kalau operasi nya selesai, dan terlihat ortu Eliza berjalan tergesa gesa

" Dimana Eliza " tanya Ardan

" Didalam pa " ujar Andina

" Kenapa bisa seperti ini" tanya Ardan saat melihat ustad Ali

| Ulfa Eliza | •End•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang