Duduk ditaman dengan memikirkan Rasyid
" Ya Allah zina pikiran " tepis Eliza menggelang kan kepalanya
" Rasyid baik sih, tapi apakah dia memang tidak pernah pacaran " gumam eliza yang tidak percaya bahwa Rasyid tidak pernah pacaran
Asik memikirkan Rasyid Eliza memanggil stela yang berjalan sendiri
" Stela " teriak Eliza membuat sang punya nama melihat
" Kesini " ujar Eliza sebenarnya Eliza rindu akan stela yang menceritakan tentang Rasyid
" Ada apa Eliza " tanya stela yang duduk didepan nya
" Gak ada gue lihat Lo kek orang bingung, makanya gue panggil " alibi Eliza membuat stela mangguk
Sambil bercerita tentang pacarnya stela, Eliza selalu menyebut nama Rasyid
" Eh " kaget Eliza saat orang dibelakang nya menceritakan tentang Rasyid yang pacaran dengan anak kelasnya
" Sumpah " Eliza berkata tanpa mengeluarkan suara
" Gak tahu " ujar stela pelan
" Biar gue cari tahu " ujar stela membuat Eliza mangguk
Cukup lama kuping Eliza panas, akhirnya mereka memilih pergi
" Kalau benar Rasyid pacaran gimana" tanya stela membuat Eliza menggelang
" Ya udah gue lupain" ujar Eliza tanpa sadar
" Jadi Lo sudah ada rasakan dengan Rasyid " stela menatap Eliza
" Gak, ada " ujar Eliza
" Banyak sih yang suka dengan Rasyid, tapi gak mungkin kalau Rasyid memilih Rachel " ujar stela
" Apa yang gak mungkin, dan sekarang terlihat bahwa Rasyid pacaran " ujar Eliza
" Tunggu gue kasih kabar yang real dulu," ujar stela
" Sudah lah stela, Rasyid itu serasi kok dengan Rachel" ujar Eliza
" Lo cemburu " tanya stela
" Gak cemburu kecewa saja " Eliza menutup mulutnya saat stela memancing omongan nya
" Apaan sih lu " ujar Eliza
" Dah lah, gue mau cari Andina " ujar Eliza yang ingin pergi tapi dipanggil stela
" Gue cari berita dulu, nanti gue sampaikan " ujar stela
Eliza mencari Andina karna ingin membeli kado untuk ustad nya yang pernah singgah dihati
" Dimana sih, orang capek " kesal Eliza mencari Andina
" Pakai acara beli hadiah, lebih baik kasih amplop saja " ketus Eliza
" Kado entah untuk siapa lagi " ujar eliza menggeleng yang ambigu
Dari kejauhan terlihat Andina berjalan kearahnya dengan membawa seorang laki laki
" Makasih" ujar Andina yang masih bisa didengar Eliza
Tersenyum menatap kearah Eliza yang wajahnya kusut
" Kusut amat neng wajahnya " ujar Andina
" Iya belum disetrika" ujar Eliza membuat Andina tertawa
" Sudah mau beli hadiah apa " tanya Andina membuat Eliza menggelang
" Gak tahu" ujar Eliza membuat Andina menggelang
" Yaudah, mana kunci motor Lo, biar gue bawa " ujar Andina semangat
KAMU SEDANG MEMBACA
| Ulfa Eliza | •End•
Novela Juvenilkisah pertemuan yang membuat salah satu diantaranya merasakan cinta, tapi cinta itu tidak akan pernah terbalaskan ~jika saat kamu menangis dan teringat namanya, berarti dia mencintaimu~~ ~bahwa orang yang masuk dalam mimpimu, bukan berarti dia menci...