~064~

43 3 0
                                    


Pagi ini Eliza pamit ke Rasyid untuk pergi kerja,

" Kamu gak masuk hari ini sayang " ujar Rasyid membuat Eliza tak percaya

" Kenapa aku gak masuk " tanya Eliza

" Karna aku gak masuk " ujar Rasyid membuat Eliza mendelik kesal

" Gak ada kayak gitu " ujar Eliza membuat Rasyid mengacuhkan bahunya

" Kamu hari ini kemana, " tanya Eliza

" Mau kekantor" ujar Rasyid

" Kenapa banyak sekali tugas kamu sayang, jadi guru iya, dokter iya, pengusaha iya, nanti kamu capek " ujar Eliza perhatian membuat Rasyid tersenyum

" Sayang, jadi guru aku gak lagi, Karna ustadzah nya sudah masuk " ujar Rasyid membuat Eliza mangguk

" Sekarang aku akan kekantor dan kerumah sakit jika ada yang mendadak dan mendesak" ujar Rasyid

" Aku punya jadwal, lagian aku gak capek Karna ini semua aku jalani Karna Allah dan kebahagiaan kamu " ujar Rasyid membuat Eliza memeluknya

" Jangan tinggalkan aku, aku terlalu cinta kamu " ujar Eliza membuat Rasyid memeluknya lebih dalam

" Yaudah sana masuk, atau ikut aku kekantor " tanya Rasyid membuat Eliza menggeleng

" Aku tetap mau ke rumah sakit, siapa tahu kamu bohong " ujar Eliza membuat Rasyid mengacuhkan bahunya

" Aku sudah siapkan sebuah mobil dan sopirnya " ujar Rasyid

" Nanti kalau, gak masuk rumah sakit kamu boleh kemana aja asal dengan pak Wanto " ujar Rasyid membuat Eliza mangguk

" Kita lihat aja nanti " batin Rasyid membuka Eliza pintu

" Hati hati pak, jangan ngebut " ujar Rasyid

" Siap den " ujar pak Wanto

" Sayang nanti aku kerumah umi dulu ya " ujar Eliza membuat Rasyid mangguk






Sesampainya di rumah sakit Eliza bertemu dengan suster Ani

" Maaf eliz, kamu tidak ada jadwal masuk hari ini " ujar suster Ani

" Emmm kalau gak percaya silahkan lihat di instalasi gizi sudah ada pengganti kamu hari ini " ujar suster Ani membuat eliza mengikuti ucapan suster Ani

" Kenapa bisa ya suster " ujar Eliza

" Sesuai kesepakatan dengan dokter Rasyid, bahwa kamu akan masuk jika dokter Rasyid punya jadwal kesini atau datang kesini " ujar suster Ani membuat Eliza menganga

" Jika ketahuan kepala rumah sakit, nanti kami bisa dipecat suster " ujar Eliza

" Gak ada yang bisa pecat dokter Rasyid kecuali dokter Rasyid yang mengundurkan diri " ujar suster Ani

" Kalau boleh tahu, dokter Rasyid itu siapa disini ya sus " tanya Eliza

" Eliza istrinya masa gak tahu kalau_ " ujar suster Ani terpotong kala suster lain memanggil nya

" Saya permisi dulu Eliz, kalau kamu ingin tahu tanya suster belia dilantai tiga " ujar suster Ani dan pergi

" Gue harus cari tahu " ujar Eliza berjalan kelantai tiga

Menaiki tangga, Karna lift sedang dipakai banyak pengunjung dan pasien

" Yah suster belianya gak ada " ujar Eliza keluar dan pergi mencari pak Wanto

" Pak Wanto tahu kantornya Rasyid " ujar Eliza

" Tahu non " ujarnya

" Kalau gitu tolong antarkan Eliza kekantor nya pak " ujar Eliza membuat pak Yanto mangguk

| Ulfa Eliza | •End•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang