Pagi ini Eliza pamit ke Rasyid untuk pergi kerja," Kamu gak masuk hari ini sayang " ujar Rasyid membuat Eliza tak percaya
" Kenapa aku gak masuk " tanya Eliza
" Karna aku gak masuk " ujar Rasyid membuat Eliza mendelik kesal
" Gak ada kayak gitu " ujar Eliza membuat Rasyid mengacuhkan bahunya
" Kamu hari ini kemana, " tanya Eliza
" Mau kekantor" ujar Rasyid
" Kenapa banyak sekali tugas kamu sayang, jadi guru iya, dokter iya, pengusaha iya, nanti kamu capek " ujar Eliza perhatian membuat Rasyid tersenyum
" Sayang, jadi guru aku gak lagi, Karna ustadzah nya sudah masuk " ujar Rasyid membuat Eliza mangguk
" Sekarang aku akan kekantor dan kerumah sakit jika ada yang mendadak dan mendesak" ujar Rasyid
" Aku punya jadwal, lagian aku gak capek Karna ini semua aku jalani Karna Allah dan kebahagiaan kamu " ujar Rasyid membuat Eliza memeluknya
" Jangan tinggalkan aku, aku terlalu cinta kamu " ujar Eliza membuat Rasyid memeluknya lebih dalam
" Yaudah sana masuk, atau ikut aku kekantor " tanya Rasyid membuat Eliza menggeleng
" Aku tetap mau ke rumah sakit, siapa tahu kamu bohong " ujar Eliza membuat Rasyid mengacuhkan bahunya
" Aku sudah siapkan sebuah mobil dan sopirnya " ujar Rasyid
" Nanti kalau, gak masuk rumah sakit kamu boleh kemana aja asal dengan pak Wanto " ujar Rasyid membuat Eliza mangguk
" Kita lihat aja nanti " batin Rasyid membuka Eliza pintu
" Hati hati pak, jangan ngebut " ujar Rasyid
" Siap den " ujar pak Wanto
" Sayang nanti aku kerumah umi dulu ya " ujar Eliza membuat Rasyid mangguk
Sesampainya di rumah sakit Eliza bertemu dengan suster Ani
" Maaf eliz, kamu tidak ada jadwal masuk hari ini " ujar suster Ani
" Emmm kalau gak percaya silahkan lihat di instalasi gizi sudah ada pengganti kamu hari ini " ujar suster Ani membuat eliza mengikuti ucapan suster Ani
" Kenapa bisa ya suster " ujar Eliza
" Sesuai kesepakatan dengan dokter Rasyid, bahwa kamu akan masuk jika dokter Rasyid punya jadwal kesini atau datang kesini " ujar suster Ani membuat Eliza menganga
" Jika ketahuan kepala rumah sakit, nanti kami bisa dipecat suster " ujar Eliza
" Gak ada yang bisa pecat dokter Rasyid kecuali dokter Rasyid yang mengundurkan diri " ujar suster Ani
" Kalau boleh tahu, dokter Rasyid itu siapa disini ya sus " tanya Eliza
" Eliza istrinya masa gak tahu kalau_ " ujar suster Ani terpotong kala suster lain memanggil nya
" Saya permisi dulu Eliz, kalau kamu ingin tahu tanya suster belia dilantai tiga " ujar suster Ani dan pergi
" Gue harus cari tahu " ujar Eliza berjalan kelantai tiga
Menaiki tangga, Karna lift sedang dipakai banyak pengunjung dan pasien
" Yah suster belianya gak ada " ujar Eliza keluar dan pergi mencari pak Wanto
" Pak Wanto tahu kantornya Rasyid " ujar Eliza
" Tahu non " ujarnya
" Kalau gitu tolong antarkan Eliza kekantor nya pak " ujar Eliza membuat pak Yanto mangguk
KAMU SEDANG MEMBACA
| Ulfa Eliza | •End•
Teen Fictionkisah pertemuan yang membuat salah satu diantaranya merasakan cinta, tapi cinta itu tidak akan pernah terbalaskan ~jika saat kamu menangis dan teringat namanya, berarti dia mencintaimu~~ ~bahwa orang yang masuk dalam mimpimu, bukan berarti dia menci...