~045~

59 2 0
                                    


BRAKKKK

" Kalian kalau mau itu itu jangan disini " gebrak Andina membuat semua menatap mereka

" Lo yang ngapain, orang duduk aja " ujar Eliza mengelak

" Duduk tapi dekat dekat gitu " ujar Andina membuat Eliza menoyornya

" Aaaaa sakit " ujar Andina menatap Arkana

" Duduk " titah Arkana membuat mereka mangguk

" Kalian nikah gak ngajak ngajak " ujar vio

" Ngapain nikah ngajak Lo, emangnya Lo mau langsung " ujar arvan

" Hehehe gak kok " ujar vio

" Kalian sana pesan Rasyid yang bayar" ujar Eliza membuat mereka girang

" Beneran bos " ujar Bobi membuat Rasyid mangguk



Pesanan Eliza tadi sudah sampai dan membuat Rasyid mengerutkan keningnya

" Kok mie " bingungnya membuat Eliza nyengir

" Bukannya tadi sudah diganti " Rasyid menatap Eliza yang nyengir

" Hehehe kamu mau mie ayam atau mie pedas " ujar eliza membuat Rasyid menatap nya

" Arkana tolong pesan bakso tanpa mie " ujar Rasyid saat melihat Arkana melangkah kearah mereka

" Bobi Lo mau nambah mie " tanya Rasyid

" Maulah bos" ujar Bobi membuat Rasyid memberikan mie pedas kepada temannya itu

" Gagal deh rencana " gumam Eliza

" Mau mie " tanya Rasyid memberikan Eliza sedikit mie bukan sesendok hanya satu mie

" Lagi " ujar Eliza membuat Rasyid tersenyum

" Makan ini " ujar Rasyid  meletakkan bakso dihadapannya

" Makasih" ujarnya memberikan sesendok sambal dan meletakkan sambal jauh dari jangkauan Eliza

" Benar benar ya, yang halal itu beda" ujar Hanum membuat mereka tertawa

" Andini minta sambal " bisik Eliza

" Gue lagi dilarang makan sambal sama Aidil " bisiknya

" Gak pedas loh " ujar Eliza membuat Rasyid diam

" Kasihan deh Lo " ejek Andina mengambil sambal dan menuangkan dimangkuknya dua sendok

" Khem " deheman Arkana mengambil sambal sebelum Andina menuang kembali

" Hahahhaa rasain Lo " ujar Eliza tertawa puas

" Bobi Lo gak mau tempe " tanya Eliza membuat Bobi menggeleng

" Enak Lo " ujarnya mencopot tempe dipiring Bobi

" Enak juga setelah makan nya " ujar Rasyid mengambil sebelum Eliza





Setelah menunaikan shalat magrib berjamaah, Eliza menyimak hafalan suaminya

" Masya Allah" ujar Eliza saat mengetahui hafalan sang suami

" Bagus banget suaranya, aaaaa makin cayang " ujar Eliza memeluk Rasyid

" Alhamdulillah" ujar Rasyid mengelus kepala Eliza yang tertutup mukena

" Sayang bentar lagi kita akan wisuda dan saya akan kuliah ditimur tengah" ujar Rasyid

" Kamu tetap jaga hati buat saya" ujar Rasyid

" Iya, tapi aku masih bingung " cicit Eliza yang berada dipangkuan Rasyid

" Bingung kenapa hmm" ujar Rasyid

| Ulfa Eliza | •End•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang