Memiliki ketertarikan membuat Eliza lebih berhati hati, apalagi dimana stela membicarakan Rasyid kepada dirinya
" Eliza Lo harus percaya sama gue kalau Rasyid itu suka sama Lo " ujar stela dari awal stela selalu menyampaikan seperti itu dan ditambah Andina yang kata kata suka ngelatur
" Sudah deh, mana mungkin dia suka sama gue, Lo lihat saja penampilan gue, " ujar Eliza
" Eliza, Rasyid tidak pernah Mandang bulu " ujar stela
" Bulu, bulu ayam, flu bulung " ujar Eliza mencoba menghilangkan rasa yang datang kepadanya
" Elizaa" kesal stela, setiap bertemu stela menceritakan tentang Rasyid
" Plis stela gue memang kagum kepada Rasyid tapi gue gak mau baper, ngerti Lo " tekan Eliza diakhir kalimatnya
" Lo harus yakin sama gue kalau Rasyid itu suka sama Lo" ujar stela
" Lo jujur aja Eliza, gue gak akan kasih tahu siapa pun kok" ujar stela membuat Eliza menggelang
" Terserah Lo" ujar Eliza yang pergi dari aula
" Gue emang ada sedikit rasa kepada Rasyid tapi, gue gak mau kejadian dulu terulang lagi " batin Eliza tersenyum tipis
Kita tidak bisa menahan datangnya cinta, karna saat kita merasakan cinta kepada lawan jenis itu sudah takdir Allah, tapi kita bisa menahan nya dengan memendamkan rasa cinta itu dengan mengaguminya dalam diam
Menginjak kelas 12 Eliza dibuat bingung mau mengambil jurusan kemana..
" Eliz Lo belum dapet lagi mau kuliah dimana " tanya Andina membuat Eliza menggelang
" Lo itu pintar pun, ambil aja jurusan akuntansi atau gak matematika" saran Andina membuat eliza tersenyum
" Hidup gue sudah pusing, masa mau Lo tambah lagi dengan angka angka" ujar Eliza
" Mama nyaranin gue ambil gizi " ujar eliza menatap Andina
" Bisa kok lintas jurusan, ambil saja " ujar Andina
" Gue lihat dan tanya jurusan gizi banyak yang ngambil, " ujar Eliza
" Administrasi negara aja " ujar Andina
" Rencana sih, tapi masih ragu " ujar Eliza
" Kalau bingung ambil hukum aja, " ujar Andina membuat Eliza menggelang keras
" Gue gak suka PKN " ujar Eliza cepat membuat Andina tertawa
_________
Andina mengajak Eliza jalan jalan dengan motor nya
" Eliz Lo kangen gak sih sama anak Curut " tanya Andina saat mereka berada di pedagang kaki lima
" Kangen sih, tapi gue malas kepesantren" ujar Eliza membuat andina menempelkan tangannya kekepala Eliza
" Apaan sih Lo" tepis Eliza membuat Andina cengir
" Kesambet apa Lo, kepesantren gak mau" ujar andina membuat Eliza menggelang
" Pas ustad Ali nikah saja kita kesana, jangan sering kesana" ujar Eliza serius
" Belum move on" tebak Andina membuat Eliza menggelang
" Enak aja Lo, gue sudah punya yang baru " alibi Eliza agar andina tidak membahas ustad Ali
KAMU SEDANG MEMBACA
| Ulfa Eliza | •End•
Novela Juvenilkisah pertemuan yang membuat salah satu diantaranya merasakan cinta, tapi cinta itu tidak akan pernah terbalaskan ~jika saat kamu menangis dan teringat namanya, berarti dia mencintaimu~~ ~bahwa orang yang masuk dalam mimpimu, bukan berarti dia menci...