Sudah tiga tahun Eliza dan Rasyid dinegri orang, tepat bulan kelahiran putranya yang ketiga mereka akan kembali ke Indonesia
" Senang ya " tanya Rasyid melihat Eliza yang selalu tersenyum
" Senang banget, aku bisa sembuh, bisa makan bakso bisa jalan jalan " senang Eliza membuat Rasyid bersyukur
" Mau kemana dulu sebelum pulang " ujar Rasyid membuat Eliza menggeleng
" Aku gak tahu " ujar Eliza
" Kamu mau ke Turki " tanya Rasyid membuat Eliza diam
" Kenapa gitu mukanya " ujar Rasyid
" Pasti pengeluaran kamu banyak ya, saat aku dirumah sakit " ujar Eliza membuat Rasyid menepikan mobilnya
" Look at me, apa kamu melihat Dimata aku ada keberatan hmm" ujar Rasyid mengelus kepala eliza
" Wallahi sayang, aku ikhlas dan masalah uang jangan kamu pikirkan, selagi aku masih punya uang aku akan membuat kamu selalu bahagia" ujar Rasyid membuat Eliza langsung memeluk sang suami
" Kalau aku mau kita umroh " ujar Eliza membuat Rasyid tersenyum
" Dengan senang hati tuan putri" ujar Rasyid melihat jam ditangannya
" Cukup untuk kita berlibur lama " ujar Rasyid, mereka akan pulang pada saat anak mereka bertambah umur
" Hari ini kamu harus banyak istirahat, lusa kita akan umroh " ujar Rasyid membuat Eliza mengerutkan keningnya
" Kok cepat " ujar Eliza
" Lebih cepat lebih baik "ujar Rasyid membuat Eliza tersenyum
________
Waktu yang di tunggu Eliza akhirnya datang, mereka sampai di Mekkah, dan sedang melakukan tawaf, Rasyid yang selalu berada didekat Eliza sangat bahagia melihat senyum istrinya yang begitu indah
" Allahuakbar" tangis Eliza saat berhasil memegang dinding Ka'bah dan meneteskan air matanya
Cukup dengan Tawaf Rasyid, Rasyid mengajak istrinya untuk duduk
" Senang sayang " ujar Rasyid membuat Eliza mangguk
" Makasih suamiku " ujar Eliza yang tersenyum dibalik cadarnya
" Cantik" ujar Rasyid membuat Eliza tersipu
" Maaf kalau semisalnya nanti, aku gak pakai cadar lagi " ujar Eliza
" Gak masalah Humaira" ujar Rasyid membuat Eliza tersenyum lebar dibalik cadarnya
" Setelah ini kita akan sa'i " ujar Rasyid membuat Eliza mangguk
" Semangat" ujar Eliza membuat Rasyid gemas
" Kita lihat Maqam nabi Ibrahim dan telaga air zamzam " ujar Rasyid membuat Eliza mangguk dan berjalan bersama suaminya
" Kamu capek sayang " tanya Rasyid membuat Eliza menggeleng
" Masya Allah," ujar Eliza saat berhasil melihat Maqam nabi Ibrahim
" Apa Maqam nabi Ibrahim berupa kuburan" tanya Eliza kepada Rasyid
" Tidak sayang, , Maqam nabi Ibrahim merupakan sebuah batu yang terdapat bekas telapak kaki Nabi Ibrahim saat membangun Ka'bah" jelas Rasyid membuat Eliza mangguk
" Kenapa tidak menempel pada Ka'bah" tanya Eliza lagi
" Awalnya batu tersebut menempel di dinding Ka'bah, tetapi kemudian dijauhkan dari dinding Ka'bah beberapa meter pada masa 'Umar bin Khattab. Pada masa setelahnya, batu tersebut ditutupi perak dan dikurung dalam struktur seperti sangkar " ujar Rasyid membuat Eliza mangguk
KAMU SEDANG MEMBACA
| Ulfa Eliza | •End•
Ficção Adolescentekisah pertemuan yang membuat salah satu diantaranya merasakan cinta, tapi cinta itu tidak akan pernah terbalaskan ~jika saat kamu menangis dan teringat namanya, berarti dia mencintaimu~~ ~bahwa orang yang masuk dalam mimpimu, bukan berarti dia menci...