~047~

47 1 0
                                    


Setelah makan Eliza pergi kekamar Rasyid dengan diantar Yunita sedangkan Rasyid ada urusan dipesantren

" Kamarnya rapi banget " ujar Eliza tersenyum

" Ya Allah Eliz gak tahu dengan perasaan eliz, tapi Eliz takut merasakan sakit lagi ya Allah" ujar Eliza diam menatap kearah luar

" Kamarnya ada balkon " ujarnya dan duduk disebuah kursi yang menghadap kearah taman pesantren dengan pohon pohon yang tumbuh

" Benar nyaman disini " batinnya

" Pengen nangis tapi apa yang harus eliz tangisi " gumamnya dan menutup mata



Sudah lama Eliza menutup mata tanpa sadar ada seseorang dibelakang nya

" Tidur " ujarnya melihat Eliza

" Cantik " ujarnya membuat Eliza hampir tersenyum sebenarnya dia tidak tidur

" Saya tahu kamu belum bisa membuka hatimu untuk saya, tapi saya akan menunggu waktu itu tiba Ulfa " ujar Rasyid menggendong Eliza

" Saya akan menjaga dan melindungi kamu " ujarnya dan ikut tidur dengan Eliza

" Ana uhibbuka Fillah zaujati" ujar Rasyid

Sedangkan Eliza hanya diam, ntah apa yang dia rasakan sekarang, dirinya juga bingung dengan perasaan ini




" Bangun " ujar Eliza

" Bentar lagi " ujar Rasyid menarik Eliza

" Aku sudah mandi, kamu mandi sana" ujar Eliza membuat Rasyid semakin memeluk pinggang nya erat

" Masih nyaman " ujar Rasyid membuat Eliza pasrah

Setelah mandi Eliza mempersiapkan baju suaminya yang akan pergi kemesjid

" Aku boleh gak kemesjid" tanya Eliza yang membantu Rasyid mengancing bajunya

" Boleh, malam ini acaranya tadarus sampai isya " ujar Rasyid

" Pulangnya setelah shalat isya nanti ya" sambung nya lagi

" Siap bos " ujar Eliza tersenyum membuat Rasyid memencet hidung nya

" Kan wudhu kita batal " ujar Eliza membuat Rasyid terkekeh

" Lupa sudah Wudhu " batin Rasyid

" Ayo sayang " ujar Rasyid membuat Eliza mangguk dan berjalan disamping Eliza



Dalam perjalanan kemesjid banyak yang menatap mereka

" Gini ya, rasanya jadi istri anak pemilik pesantren " batin Eliza melihat sekitar nya

Berjalan kearah santriwati eliza duduk dishaf belakang

" Ustadzah didepan " ujar seorang santriwati

" Gak usah saya disini saja " lembut Eliza

" Tapi didepan sudah khusus tempat para ustadzah " ujar Eliza

" Saya gak ngajar disini jadi kalian panggil saya Eliza saja " ujar Eliza

" Tapi ustadzah " ujarnya

" Saya itu sama dengan kalian, apalagi ilmu lebih kalian dari pada saya " ujar Eliza dan memelankan kata selanjutnya

" Nama kalian siapa " tanya Eliza

" Saya Vira" ujarnya

" Saya tita " sambungnya

" Dan saya Liana " ujarnya membuat Eliza tersedak

" Ustadzah kenapa" ujarnya membuat Eliza menggeleng

| Ulfa Eliza | •End•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang