Setelah makan Eliza pergi kekamar Rasyid dengan diantar Yunita sedangkan Rasyid ada urusan dipesantren" Kamarnya rapi banget " ujar Eliza tersenyum
" Ya Allah Eliz gak tahu dengan perasaan eliz, tapi Eliz takut merasakan sakit lagi ya Allah" ujar Eliza diam menatap kearah luar
" Kamarnya ada balkon " ujarnya dan duduk disebuah kursi yang menghadap kearah taman pesantren dengan pohon pohon yang tumbuh
" Benar nyaman disini " batinnya
" Pengen nangis tapi apa yang harus eliz tangisi " gumamnya dan menutup mata
Sudah lama Eliza menutup mata tanpa sadar ada seseorang dibelakang nya
" Tidur " ujarnya melihat Eliza
" Cantik " ujarnya membuat Eliza hampir tersenyum sebenarnya dia tidak tidur
" Saya tahu kamu belum bisa membuka hatimu untuk saya, tapi saya akan menunggu waktu itu tiba Ulfa " ujar Rasyid menggendong Eliza
" Saya akan menjaga dan melindungi kamu " ujarnya dan ikut tidur dengan Eliza
" Ana uhibbuka Fillah zaujati" ujar Rasyid
Sedangkan Eliza hanya diam, ntah apa yang dia rasakan sekarang, dirinya juga bingung dengan perasaan ini
" Bangun " ujar Eliza
" Bentar lagi " ujar Rasyid menarik Eliza
" Aku sudah mandi, kamu mandi sana" ujar Eliza membuat Rasyid semakin memeluk pinggang nya erat
" Masih nyaman " ujar Rasyid membuat Eliza pasrah
Setelah mandi Eliza mempersiapkan baju suaminya yang akan pergi kemesjid
" Aku boleh gak kemesjid" tanya Eliza yang membantu Rasyid mengancing bajunya
" Boleh, malam ini acaranya tadarus sampai isya " ujar Rasyid
" Pulangnya setelah shalat isya nanti ya" sambung nya lagi
" Siap bos " ujar Eliza tersenyum membuat Rasyid memencet hidung nya
" Kan wudhu kita batal " ujar Eliza membuat Rasyid terkekeh
" Lupa sudah Wudhu " batin Rasyid
" Ayo sayang " ujar Rasyid membuat Eliza mangguk dan berjalan disamping Eliza
Dalam perjalanan kemesjid banyak yang menatap mereka
" Gini ya, rasanya jadi istri anak pemilik pesantren " batin Eliza melihat sekitar nya
Berjalan kearah santriwati eliza duduk dishaf belakang
" Ustadzah didepan " ujar seorang santriwati
" Gak usah saya disini saja " lembut Eliza
" Tapi didepan sudah khusus tempat para ustadzah " ujar Eliza
" Saya gak ngajar disini jadi kalian panggil saya Eliza saja " ujar Eliza
" Tapi ustadzah " ujarnya
" Saya itu sama dengan kalian, apalagi ilmu lebih kalian dari pada saya " ujar Eliza dan memelankan kata selanjutnya
" Nama kalian siapa " tanya Eliza
" Saya Vira" ujarnya
" Saya tita " sambungnya
" Dan saya Liana " ujarnya membuat Eliza tersedak
" Ustadzah kenapa" ujarnya membuat Eliza menggeleng
KAMU SEDANG MEMBACA
| Ulfa Eliza | •End•
Novela Juvenilkisah pertemuan yang membuat salah satu diantaranya merasakan cinta, tapi cinta itu tidak akan pernah terbalaskan ~jika saat kamu menangis dan teringat namanya, berarti dia mencintaimu~~ ~bahwa orang yang masuk dalam mimpimu, bukan berarti dia menci...