~035~

56 1 0
                                    

Hari berganti, bulan berlalu Eliza akan memasuki semester dua, sebelum itu akan ada pembagian lapor pada semester pertama

" Huft serasa gak bernyawa" gumam Eliza duduk dikursi nya

" Elizaa " teriak Andina membuat Eliza mendengus

" Kenapa" lemasnya

" Lo tahu berita gak, kalau Rasyid tadi dikasih minum sama Rachel " ujar Andina membuat Eliza diam

" Terus " tanya Eliza

" Lo gak mau, cari tahu hubungan mereka, " ujar Andina

" Selama ini kan berita mereka itu belum pasti karna belum ada yang mendapatkan informasi" ujat Andina

" Gue gak mau tahu Andina " ujar Eliza membuat Andina diam

" Gue tahu Lo cinta sama Rasyid Eliza" ujar Andina membuat Eliza diam

" Gue gak tahu Andina, gue gak mau dengar dan mikirin cinta " ujar eliza

" Sekarang gue tanya, Lo suka atau cinta sama Rasyid " tanya Andina membuat Eliza mengerutkan keningnya

" Apa bedanya" bingung Eliza

" Kalau cinta sudah pasti suka, tapi kalau suka belum tentu cinta" ujar Eliza

" Maksud Lo apa sih " kesal Eliza

" Ibarat kamu melihat bunga, kalau kamu menyukai nya kamu memetik bunga itu, tapi kalau kamu cinta kamu merawat bunga itu supaya tumbuh lebih indah " ujar Andina membuat Eliza diam

" Jadi Lo ibaratkan cinta itu seperti kita melihat bunga " membuat Andina mangguk

" Eliz, jangan bohongi hati mu, kamu mencintai Rasyid Eliza" ujar Andina

" Gue gak tahu" ujar Eliza

" Jangan karna pernah sakit hati kamu tidak mau membuka hati " ujar Andina

" Please jangan bahas itu lagi, gue sudah berusaha melupakan semuanya " Eliza menatap mata Andina sampai berkaca kaca

" Maaf " sesal Andina

" Eliza " andina yang ingin memeluk Eliza tapi dihadang

" Jangan Andina Lo tahukan kelemahan gue " Eliza menatap mata Andina

" Lo mau kemana " tanya Andina saat melihat Eliza keluar kelas

" Gue mau kedepan " ujar Eliza diikuti oleh Andina

" Lo lihat pos satpam " tunjuk Eliza

" Kosongkan " ujar Eliza membuat Andina mangguk

" Yok keluar " sambung Eliza membuat Andina diam

" Jangan ngasal Lo, nanti kita kena hukumam " ujar Andina membuat Eliza menggeleng

" Kita ini gak manjat pagar, kita keluar dengan cara bersih bukan kotor " ujar Eliza menarik tangan Andina

" Nanti ada cctv gimana " takut Andina membuat Eliza melihat sekeliling nya

" Gak ada aman " ujar Eliza menarik Andina

" Disana ada guru piket " ujar Andina

" Kita diam diam, jangan sampai ketahuan" kesal Eliza

" Lo mau ikut atau gak " tanya Eliza yang memegang dadanya

" Ikut hehehe " cengirnya

" Aman kan, Lo keluar duluan " ujar Eliza

" Aman eliz, gak dikunci " ujar Andina membuat Eliza melihat kemeja piket

| Ulfa Eliza | •End•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang