Hari berganti, bulan berlalu Eliza akan memasuki semester dua, sebelum itu akan ada pembagian lapor pada semester pertama
" Huft serasa gak bernyawa" gumam Eliza duduk dikursi nya
" Elizaa " teriak Andina membuat Eliza mendengus
" Kenapa" lemasnya
" Lo tahu berita gak, kalau Rasyid tadi dikasih minum sama Rachel " ujar Andina membuat Eliza diam
" Terus " tanya Eliza
" Lo gak mau, cari tahu hubungan mereka, " ujar Andina
" Selama ini kan berita mereka itu belum pasti karna belum ada yang mendapatkan informasi" ujat Andina
" Gue gak mau tahu Andina " ujar Eliza membuat Andina diam
" Gue tahu Lo cinta sama Rasyid Eliza" ujar Andina membuat Eliza diam
" Gue gak tahu Andina, gue gak mau dengar dan mikirin cinta " ujar eliza
" Sekarang gue tanya, Lo suka atau cinta sama Rasyid " tanya Andina membuat Eliza mengerutkan keningnya
" Apa bedanya" bingung Eliza
" Kalau cinta sudah pasti suka, tapi kalau suka belum tentu cinta" ujar Eliza
" Maksud Lo apa sih " kesal Eliza
" Ibarat kamu melihat bunga, kalau kamu menyukai nya kamu memetik bunga itu, tapi kalau kamu cinta kamu merawat bunga itu supaya tumbuh lebih indah " ujar Andina membuat Eliza diam
" Jadi Lo ibaratkan cinta itu seperti kita melihat bunga " membuat Andina mangguk
" Eliz, jangan bohongi hati mu, kamu mencintai Rasyid Eliza" ujar Andina
" Gue gak tahu" ujar Eliza
" Jangan karna pernah sakit hati kamu tidak mau membuka hati " ujar Andina
" Please jangan bahas itu lagi, gue sudah berusaha melupakan semuanya " Eliza menatap mata Andina sampai berkaca kaca
" Maaf " sesal Andina
" Eliza " andina yang ingin memeluk Eliza tapi dihadang
" Jangan Andina Lo tahukan kelemahan gue " Eliza menatap mata Andina
" Lo mau kemana " tanya Andina saat melihat Eliza keluar kelas
" Gue mau kedepan " ujar Eliza diikuti oleh Andina
" Lo lihat pos satpam " tunjuk Eliza
" Kosongkan " ujar Eliza membuat Andina mangguk
" Yok keluar " sambung Eliza membuat Andina diam
" Jangan ngasal Lo, nanti kita kena hukumam " ujar Andina membuat Eliza menggeleng
" Kita ini gak manjat pagar, kita keluar dengan cara bersih bukan kotor " ujar Eliza menarik tangan Andina
" Nanti ada cctv gimana " takut Andina membuat Eliza melihat sekeliling nya
" Gak ada aman " ujar Eliza menarik Andina
" Disana ada guru piket " ujar Andina
" Kita diam diam, jangan sampai ketahuan" kesal Eliza
" Lo mau ikut atau gak " tanya Eliza yang memegang dadanya
" Ikut hehehe " cengirnya
" Aman kan, Lo keluar duluan " ujar Eliza
" Aman eliz, gak dikunci " ujar Andina membuat Eliza melihat kemeja piket
KAMU SEDANG MEMBACA
| Ulfa Eliza | •End•
Ficção Adolescentekisah pertemuan yang membuat salah satu diantaranya merasakan cinta, tapi cinta itu tidak akan pernah terbalaskan ~jika saat kamu menangis dan teringat namanya, berarti dia mencintaimu~~ ~bahwa orang yang masuk dalam mimpimu, bukan berarti dia menci...