~027~

40 5 0
                                    


Lapangan basket dipenuhi siswa, dikarenakan seorang adek kelas menembak kakak kelas nya

Ditengah lapangan terlihat seorang adek kelas yang memegang bunga dan bersimpuh dihadapan Rasyid

" Kak Rasyid salsa mohon terima cinta salsa" ujar anak yang berseragam putih abu abu

" Kak Rasyid salsa sudah lama memendam rasa ini kak" ujarnya jujur sedangkan Rasyid hanya diam

" Kamu perempuan, tidak seharusnya seperti ini" datar Rasyid melihat sekeliling lapangan

" Berdiri lah " ujar Rasyid tegas

" Salsa nggak mau berdiri kalau gak dibantu kakak" ujar salsa tersebut membuat Rasyid diam

" Tidak muhrim, jaga batasan" datar Rasyid membuat salsa menunduk

" Jangan lakukan ini lagi " Rasyid berbicara saat melihat Eliza dkk diantara gerombolan siswa

" Perempuan itu dikejar bukan mengejar, jangan kamu rendahkan harga diri mu " bukan Rasyid bicara tapi Bobi yang tak tega melihat wajah temannya itu

" Tapi ada juga perempuan nembak laki laki " ujarnya tak terbantahkan

" Kamu benar, tapi sebaiknya kamu berdoa kepada Tuhan mu " ujar Arkana menarik Rasyid


Setelah kejadian dilapangan semua siswa berkumpul untuk ngerumpi

" Berani banget dia " ujar stela membuat Andini mangguk

" Menurut mu di terima apa gak " tanya Hanum

" Pasti Gak, percaya sama gue " ujar Andini

" Seperti yang kita lihat, Rasyid tidak pernah pacaran ". Jujur stela membuat Eliza melongo

" Kalian gak tahu kali " ujar Eliza tak percaya

" Benar eliz, dia gak pernah pacaran" ujar Hanum

" Eh hubungan Lo sama Aidil bagaimana" tanya stela membuat Andini diam

" Dia mau lamar gue, dan insyaallah kami akan nikah muda" ujar Andini membuat mereka menatap nya sedangkan Andina hanya biasa saja

" Lo Andina juga mau nikah muda" tanya Hanum

" Gue kuliah dulu, lagian Arkana juga mau kuliah ditimur tengah " ujar Andina membuat mereka mangguk

" Ada hal yang paling menghebohkan" cerita Hanum

" Sebenarnya Rasyid itu_ " Hanum menghentikan ceritanya kala geng Ikhwan memasuki area kantin

" Lanjut " kepo Eliza Tapi Hanum hanya menggeleng

" Gue mau ke ayang " ujarnya

" Gue juga bye " ujar stela, dan kini mereka tengah bertiga

" Lo tahu Rasyid itu siapa " tanya Andina membuat Andini menggeleng

" Gue orangnya gak terlalu kepo, Lo Andina kan biasanya antena berita Lo tinggi" ujar Andini

" Iya sih, tapi dia tidak bisa diandalkan" ujar Eliza membuat mereka tertawa

"Huft nanti gue kasih tahu," ujar Andina







__________






Berada diakhir November membuat Eliza termenung hari telah berganti bulan dan kini bulan akan berganti menjadi tahun,

Jika ditanya gambaran hatinya, tidak bisa disebut dan diukir hanya bisa tersenyum

| Ulfa Eliza | •End•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang