Jam menunjukkan setengah lima, Eliza melihat ruangan disekelilingnya
" Seingat gue, masih didalam pesawat deh " ujar Eliza melihat kesampingnya dan hanya mendapatkan dirinya sendiri
" Berarti gue mimpi nikah dengan Rasyid dong," ujar Eliza bingung
" Kok gue pelupa sih " ujar Eliza melempar bantal nya
" Tapi ini bukan kamar gue ini dimana sih " pikir Eliza berjalan melihat jendela
" Ini dimana " ujarnya bingung dan lebih memilih untuk mandi
Setelah mandi Eliza keluar dengan baju santainya
" Eh ini hari apa " kaget Eliza melihat handphone nya
" Senen " batinnya berlari mencari baju hari Senen dan memakainya
" Sejak kapan mama pindah rumah " bingung Eliza
" Eh kamu siapa " teriak Eliza melihat seseorang didapur sontak orang itu membalikkan badannya
" Kenapa " tanya Rasyid membuat otak Eliza seketika berputar
" Lo ngapa_ " ujarnya terpotong
" Suami " ujar Rasyid seraya meletakkan makanan yang dia masak
" eh iya ya " cengir Eliza membuat rasyid menggeleng
" Duduk sarapan setelah itu kita berangkat" ujar Rasyid membuat Eliza mangguk patuh
" Enak, siapa yang masak " ujar Eliza menikmati goreng ayam sambal hijau
" Saya " ujarnya membuat Eliza bengong
" Bersyukur kalau enak" ujar Rasyid
" Emm Rasyid " panggil Eliza pelan membuat Rasyid mengerutkan keningnya
" Emm nanti kan pembagian lapor sambil memasuki semester dua" ujar Eliza membuat Rasyid diam dan memperhatikan Eliza
" Jika nanti a..ak..ku gak bisa dapat juara atau nilai nya gak memuaskan kamu akan marah dan pukul aku " tanya Eliza gugup dan menunduk kan Kepalanya
" Atau kamu malu punya aku yang nilainya gak bagus " ujar Eliza lagi sambil menunduk
" Sayang " dengan lembut Rasyid memeluk Eliza
" Saya tidak akan melakukan hal itu, sudah jangan nangis " ujar Rasyid membuat Eliza mangguk
" Emangnya ada yang ngehukum kamu kalau gak dapat nilai bagus" tanya Rasyid membuat Eliza menggeleng
" Eh aku hanya takut kamu malu punya istri seperti aku" ujar Eliza membuat Rasyid menggelang
" Saya tidak akan menuntut kamu sayang " ujar Rasyid mengecup kening Eliza
" Tapi aku takut hiks " cicit Eliza membayangkan sesuatu yang pernah menyakitkan
" Saya disini akan melindungi kamu " ujar Rasyid
" Aku bawa motor saja " ujar Eliza membuat Rasyid menggelang
" Sama saya naik motor sekalian nanti kita cari kontrakan" ujar Rasyid
" Kontrakan " tanya Eliza membuat Rasyid mangguk
" Emangnya ini rumah siapa, kenapa tidak disini saja " tanya Eliza membuat Rasyid diam
" Gak papa, pokoknya nanti kita cari kontrakan " ujar Rasyid
" Aku mau naik motor, nanti kalau pihak sekolah tahu kita nikah bagaimana" ujar Eliza menatap Rasyid
" Katakan pada mereka kalau kita pacaran " ujar Rasyid membuat Eliza mendengus kesal
Sesampainya disekolah Eliza langsung masuk kelas tanpa mendengar suara Rasyid
KAMU SEDANG MEMBACA
| Ulfa Eliza | •End•
Ficção Adolescentekisah pertemuan yang membuat salah satu diantaranya merasakan cinta, tapi cinta itu tidak akan pernah terbalaskan ~jika saat kamu menangis dan teringat namanya, berarti dia mencintaimu~~ ~bahwa orang yang masuk dalam mimpimu, bukan berarti dia menci...