~053~

51 2 0
                                    

Didiklah aku menjadi wanita baik, meskipun tingkah laku ku tidak sebaik wanita lain

Dan jadikanlah aku cinta terakhir mu meskipun aku bukan cinta pertamamu










SMA akan melaksanakan acara perpisahan bagi kelas 12

" Nanti ada penampilan Rasyid " ujar para siswa

" Gue gak sabar " ujarnya membuat Eliza menatap kearah mereka

" Kok gue gak tahu " ujar Eliza berjalan kearah ruang meeting


Dalam ruangan meeting Rasyid sedang mempraktekkan sebuah drama dengan temannya, tapi entah kenapa Eliza merasa sakit saat melihat Rasyid memberikan bunga kepada salah seorang siswa

" Kenapa gak gue coba " ujarnya kesal karna badmood Eliza memilih untuk pergi

" Nona " panggil zennie membuat eliza menoleh

" Apa " ujar Eliza saat zennie menyamakan langkah dengan dirinya

" Mau kemana nona, biar saya antarkan" ujar zennie

" Gak usah " ujar Eliza

" Saya tidak mau nona kenapa Napa dan kami akan dimarahi tuan " ujar zennie membuat Eliza berpikir

" Baiklah " pasrah Eliza memasuki mobil

Dalam mobil tidak hanya ada keheningan sampai Eliza membuka suara

" Tuan kalian itu gila " maki Eliza membuat mereka terdiam

" Dia pikir dia siapa, " ujarnya lagi

" Seharusnya jangan begitu," ujar Eliza yang turun dari mobil


Didalam kamar Eliza menangis, memeluk bantal

" Aku takut kehilangan lagi" tangis eliza pecah

" Aku sudah jatuh cinta kepada mu, aku sudah meletakkan hati ini kepada kamu " ujar Eliza sesenggukan, hanya melihat drama yang dilakukan Rasyid tadi disekolah mampu membuat Eliza menjadi insecure

" Aku sadar, aku tidak secantik rachel dan tidak sepintar dia " tangis Eliza

" Aku cinta kamu Rasyid, aku sangat sayang hiks aku gak mau kamu diambil orang " ujar Eliza

" Sudah cukup ustad Ali yang membuat aku sedih jangan kamu hiks" ujar Eliza memeluk lututnya

" Aku takut kehilangan, apalagi hatiku sudah sepenuhnya kuberi untuk kamu" tangis Eliza

" Jangan tinggalkan aku, aku gak kuat menghadapi ini " ujarnya yang menutup mata

" Aku harap yang tadi hanya mimpi " ujar Eliza yang tidur





.

Setelah melakukan shalat ashar Rasyid langsung pulang dan tak lupa membeli makanan untuk sang istri

" Assalamualaikum" ujar Rasyid yang bingung dengan keadaan apartemen yang sepi

" Sayang " ujarnya meletakkan makanan dipantry dan mencari Eliza kekamar

" Tidur " ujar Rasyid mendekat kearah Eliza

" Hei bangun " ujar Rasyid

" Astagfirullah panas " ujar Rasyid saat memegang pipi Eliza

" Sayang bangun dulu" ujar Rasyid lembut

" Hiks jangan pergi" ujar Eliza saat melihat rasyid

" Saya gak pergi " ujar Rasyid memeluk Eliza

| Ulfa Eliza | •End•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang