~081~

47 2 0
                                    


Persiapan pernikahan Rasyid dan Fatimah sudah selesai, acaranya tidak besar dan hanya mengundang beberapa kerabat

" Nak Eliz dimana" tanya Yunita

" Dia dirumah umi " ujar Rasyid lesu

" Apa kamu tidak mau membawa dia kesini nak " tanya Yunita

" Dia tidak mau, umi " ujar Rasyid menunduk

" Maafkan kesalahan Rasyid umi, " ujarnya bersimpuh

" Kamu gak ada salah nak, umi yang minta maaf Karna tidak bisa berbuat apa apa lagi " ujar Yunita







Dilain tempat Eliza menatap kearah luar dengan tatapan kosong, sedangkan Kei tidur lagi setelah Eliza memberi nya susu, seakan mengetahui keadaan bundanya Kei hanya diam meskipun bangun

" Astagfirullah" ujar Eliza saat merasakan kepalanya pusing, dari tadi dia merasa badannya lemas

" Nona kenapa " tanya zennie yang dari tadi menunggu Eliza

" Kepala saya hanya sedikit pusing " ujar Eliza

" Nona istirahat" ujar zennie

Belum sepenuhnya menutup mata, Eliza merasakan kepalanya yang seperti diputar

" Nona " khawatir zennie saat melihat Eliza yang mimisan

" Pusing" lirihnya sebelum pingsan

" Aaron" panggil zennie

" Cepat panggil tuan Rasyid" ujarnya

" Nona Eliza tidak sadar " ujar zennie, membuat Aaron lari ke lapangan pesantren






Rasyid duduk dihadapan kyai azeef yang sebentar lagi akan menjadi mertuanya

" Saya kekamar mandi dulu " ujar Rasyid

Didalam kamar Rasyid membayangkan kekecewaan Eliza terhadap dirinya

" Ya Allah, beri hamba kemudahan" ujarnya yang berjalan keluar

" Nak " panggil Khairul

" Abi, apa ini semua akan baik baik saja " tanya Rasyid yang hanya mampu membuat Khairul tersenyum

" Kamu percaya nak, jika ini terjadi berarti ini sudah takdir Allah" ujar Khairul memeluk anaknya





Kembali duduk didepan kyai azeef dengan menjabat tangan nya

" Ya Lentera Rasyid Abdiansyah bin Muhammad Khairul Abdiansyah,
Ankahtuka wa zawwajtuka makhtubataka Fatimah irhamni binti Muhammad azeef, alal mahri 200 dirham wamajmueat min adawat alsalat, hallaan"

" Qabiltu nikahaha wa tazwijaha bil mahril mad_" ujar Rasyid terpotong saat mendengar teriakan Aaron

" Tuan " teriak Aaron saat Beberapa orang menghadang nya, tapi Aaron berteriak kencang agar tuannya mendengar

" Saya permisi " ujar Rasyid Karna baru kali ini dia mendengar suara Aaron yang berteriak

" Kenapa " ujarnya khawatir

" Nona Eliza tuan " ujarnya membuat rasyid mengambil motor dan pergi dari acara, sedangkan kyai azeef hanya menatap sendu saat melihat kepergian Rasyid



Semua orang yang menatapnya hanya diam dan tidak mengerti dengan situasi disini

" Rasyid " teriak kyai azeef

" Bagaimana ini " ujar kyai azeef menatap Khairul

" Saya tidak mau, Eliza akan saya_" ujar kyai azeef terpotong

| Ulfa Eliza | •End•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang