~019~

50 2 0
                                    


Duduk ditepi lapangan sambil melihat permainan basket

" Ayo Rasyid " teriak siswa dibelakang Eliza dan Andina

" Berisik banget sih, nggak bisa diam Napa " ujar Eliza kesal dari tadi para siswa ini selalu berteriak

" Lama lama budeg gue disini " ujar Eliza berjalan ketempat yang kosong dan diikuti andina.

" Namanya most wanted," ujar Andina membuat Eliza mangguk sambil memakan snaknya

" Eh Lo fokus amat, lagi liatain Arkana ya" ujar Eliza mengedipkan mata kepada Andina

" Ih ngapain mata Lo " ujar andina menoel kepala Eliza

" Liat liat sih, Arkana ganteng juga, Lo perhatikan dia berkeringat " ujar Andina membuat Eliza tersenyum

" Ada yang lagi bucin nih " ejek Eliza membuat andina nyengir.

" Gue suka sih sama Arkana, tapi gue gak mau pacaran " ujar Andina

" Lo tahukan pasti dia sakit hati sama gue " ujar Andina membuat Eliza mangguk, pasalnya Arkana pernah menembak Andina tapi ditolak

" Jadi sekarang Lo ngagumi dia " tanya Eliza

" Gak tahu gue, tapi jika kami jodoh pasti diberi jalan " ujar Andina membuat Eliza mangguk

" Lo nggak mau ngasih minum, sama Arkana " ujar Eliza saat melihat Andini dkk menghampiri pacarnya

" Huft fans nya kan banyak " ujar Andina

" Hubungan Lo sama Rasyid gimana " tanya Andina membuat Eliza tersedak

" Hubungan apaan coy " ujar Eliza.

" Gue rasa ya, Rasyid suka deh sama Lo " ujar Andina

" Jangan Ngadi Ngadi Lo " ujar Eliza membuat Andina cengengesan

" Tapi benar, Lo tahu kan, apa yang gue katakan kadang kadang benar " ujar Andina

" Serah Lo deh, yang penting gue gak ada hubungan spesial sama tu orang" ujar Eliza berdiri

" Mau kemana Lo " tanya Andina

" Kantin gue, lapar " ujar Eliza membuat Andina mengikuti nya





Duduk dikantin menikmati bakso, dengan melihat beberapa orang tengah berpacaran

" Enak gak sih pacaran " tanya Eliza membuat Andina menatap nya

" Ada enak nya tapi lebih banyak mudharat nya " ujar andina

" Iya juga tapi_ " ujar Eliza terpotong saat salah satu pasangan bertengkar dan menampar pipi perempuan, sontak hal itu membuat semua orang menatap mereka

" Huft baru ingin berfikir kalau laki laki itu baik " batin Eliza yang merasakan panas dibagian matanya, tapi sebelum itu mereka melihat Arkana meninju laki laki tersebut

" Lo itu laki laki, " teriak Arkana sambil meninju pipi laki laki itu

" Tenaga Lo nggak sebanding dengan mereka, mereka hanya ingin dicintai diberi kasih sayang, bukan Lo sakiti " ujar Arkana yang ingin menghajar laki laki itu tapi ditahan Aidil dan Bobi

" LO PENGECUT " teriak Rasyid tepat diwajah laki laki itu

" MANA OTAK LO HAH " ujar rasyid membantu laki laki itu berdiri

" Kepada hewan kita berusaha tidak menyakiti nya, tapi Lo dengan berani memukul perempuan didepan umum" ujar Rasyid lagi

" Lo itu laki laki, dimana harga diri Lo, " ujar vio menarik laki laki itu pergi dari kantin sedangkan Andini dkk berusaha menenangkan perempuan tadi

| Ulfa Eliza | •End•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang