Seperti yang mereka janjikan, malam ini mereka akan pergi kepesantren Darun Huda untuk menuntut ilmu agama" Gue bangga sama Lo bos " ujar Arvan sambil menepuk bahu Rasyid
" Pulang sekolah setengah tiga dan dilanjutkan kepesantren" balas Arvan kagum
" Jujur sebenarnya gue gak masuk SMA tapi pesantren karna disuruh kakek, tapi gue tolak mentah mentah" ujar Rasyid
" Sebelum kakek meninggal dia memberi amanat kalau semisalnya dia meninggal gue yang jadi imam," ujar rasyid
" Tapi semua itu tidak gue lakukan, karna sebuah penyesalan gue memutuskan kepesantren ini untuk belajar agama, " ujar Rasyid
" Tapi kenapa santri tadi hormat sama Lo, dan tadi dia manggil apa ya " pikir vio
" Gea gus " tebak Aidil
" Iya panggil Gus " ujar vio
" Pesantren ini milik kakek gue dan sebenarnya bokap gue yang meneruskan nya, " ujar Rasyid
" Makanya gue bisa datang kesini kapan saja " ujar Rasyid
" Lo bos bukannya tinggal di apartemen" ujar Aidil
" Bobi lebih tahu cerita gue " ujar Rasyid membuat mereka menatap Bobi
" Lo mau pulang atau tidur disini " tanya Rasyid
" Besok sekolah, bos " ujar vio
" Gue sih mau, tapi ini jauh, pagi banget besok kita ke sekolah " ujar Aidil
" Karna itu Rasyid tinggal di apartemen, ngerti Lo " ujar Bobi yang duduk di bangku taman
" Lo mau pulang kan, gue tidur disini, ada yang mau diurus " ujar Rasyid membuat mereka mangguk
Saat pergi ke parkiran mereka melihat beberapa santriwati yang menundukkan wajahnya
" Masya Allah, mereka semua ahli Jannah " kagum vio
" Ingat pacar woii" ujar Bobi
" Seperti nya besok gue kerumah Hanum deh, minta restu biar nggak dosa " ujar vio
" Nikah dong " ujar Arkana
" Menurut Lo, tapi keknya Andina nggak mau pacaran karna takut dosa kali " ujar vio membuat mereka mangguk
" Sudah tahu gue " ujar Arkana memasang helm nya
" Cepat gue mau pulang " ujar Arkana menghidupkan motor nya
Di ndalem Rasyid sedang diberi banyak pertanyaan oleh abinya
" Kenapa bi" ujar Rasyid
" Bagaimana sudah ketemu orangnya" tanya Buya Khairul
" Sudah bi, " ujar Rasyid
" Bagaimana apa kamu setuju, dia belum pernah pacaran " ujar umi Yunita
" Iya mi, iba sudah tahu tapi dia mempunyai trauma akan percintaan apalagi pernikahan" ujar Rasyid membuat Buya Khairul mangguk, iba adalah panggilan kesayangan umi Yunita
" Abi tahu, teman kakek mu sudah mengatakan nya kepada Abi, kalau dia takut untuk mencintai apalagi dicintai" ujar Buya Khairul
" iba akan buat dia melihat Abi, tidak semua laki laki kasar kepada wanita" ujar Rasyid
" Dia sudah tahu nak, tapi dia pindah dari pesantren ke SMA juga karna cinta" ujar Buya Khairul
" Maksud Abi " bingung Rasyid membuat Buya Khairul menggelang
KAMU SEDANG MEMBACA
| Ulfa Eliza | •End•
Novela Juvenilkisah pertemuan yang membuat salah satu diantaranya merasakan cinta, tapi cinta itu tidak akan pernah terbalaskan ~jika saat kamu menangis dan teringat namanya, berarti dia mencintaimu~~ ~bahwa orang yang masuk dalam mimpimu, bukan berarti dia menci...