Datang kerumah untuk menjemput sang pujaan hati, menemui camer nya
" Assalamualaikum om Tan " ujar Arkana dan Aidil tersenyum
" Kalian masuk" ujar Rahmat
" Saya mau ajak Andini jalan boleh om" tanya Aidil membuat Rahmat tersenyum
" Sayang tolong panggil Andini sekalian Andina " ujar Rahmat kepada Aprilia
" Kamu kenapa Arkana" tanya Rahmat
" Saya izin membawa Andina kerumah untuk menemui mama dan papa saya om " ujar Arkana
" Apa omongan kalian bisa saya percaya " tanya Rahmat
" Bisa om " kompak mereka membuat Rahmat tersenyum
" Arkana apa kamu bisa membujuk Andina, soalnya dia paling males jika keluar apalagi sama Laki laki yang bukan mahram " ujar Rahmat
" Saya bawa adek om, untuk menyakinkan Andina Karna nanti didalam mobil kami tidak berdua " ujar Arkana membuat Rahmat tersenyum
" Kamu Aidil " tanya Rahmat
" Saya juga bawa keponakan om, untuk menjaga kami " ujar Aidil
" Kalau gitu kalian boleh bawa putri om, tapi ingat setengah enam dia sudah sampai dirumah " ujar Rahmat
" Iya om " kompak mereka lagi membuat Rahmat tertawa
Cukup lama menyakinkan Andina, Karna sejak kecil dia berada dipesantren sedang kan Andini dia ingin bebas
" Boleh gak sebelum pulang, kita belok kanan dulu, Karna saya mau ngambil sesuatu kepada teman pondok saya " ujar andina
" Boleh sesuai keinginan tuan putri" ujar Arkana membuat Andina menunduk dan bermain dengan Lily adek Arkana
" Kakak cantik, Lily lapar " ujarnya membuat andina tersenyum
" Apa ada makanan Arkana" tanya Andina tanpa melihat Arkana
" Ni ada biskuit" ulur Arkana meletakkan dikursi belakang
" Ini, sebelum makan baca doa dulu" ujar Andina membuat Arkana tersenyum
" Anak pintar, cantik lagi " ujar Andina meletakkan Lily diatas pahanya dan menatap keluar jendela
Sore Sabtu Eliza berniat untuk mengunjungi sang kakek
" Pah eliz pamit ya" ujarnya
" Biar papa antar kebandara " ujar Ardan membantu putrinya itu
Sesampainya Bandara udara internasional Minangkabau, Eliza bertemu dengan kakeknya tapi anehnya dia membawa seorang yang dari tadi nunduk
" Kakek, pakai supir " bisik Eliza
" Bukan eliz, dia santri kakek " ujar Daud tersenyum
" Ooo, eliz kangen nenek loh kek" ujar Eliza
" Berarti kakek nggak nih " ujar Daud membuat Eliza memeluknya
Sesampainya dipesantren Eliza bertemu nenek dan pamannya
" Nenek " teriak Eliza membuat Zahra memeluknya
" Kenapa hmm, tumben hari hari sekolah kamu kesini" ujar Zahra yang menatap mata cucunya itu
" Nggak papa nek, eliz hanya kangen disini" ujar Eliza masih memeluk Zahra
" Istirahat sana, kamu pasti capek " ujar Zahra menuntun Eliza kekamar
Dikamar ini Eliza merasakan matanya yang memanas
" Eliza pokonya nggak boleh sedih " menghapus air matanya
KAMU SEDANG MEMBACA
| Ulfa Eliza | •End•
Teen Fictionkisah pertemuan yang membuat salah satu diantaranya merasakan cinta, tapi cinta itu tidak akan pernah terbalaskan ~jika saat kamu menangis dan teringat namanya, berarti dia mencintaimu~~ ~bahwa orang yang masuk dalam mimpimu, bukan berarti dia menci...