~059~

40 1 0
                                    


Mendengar kepulangan suami nya Eliza langsung kepesantren dan ingin melihat keadaan rasyid

" Assalamualaikum" ujar Eliza tapi tidak ada yang menyahut nya dan membuat dia melangkah lebih dalam

Prang .......

" Eh maaf " ujar Eliza saat menjatuhkan sebuah vas bunga










Pulang dari Mesir Rasyid tidak mengabari siapapun dan langsung menuju pesantren untuk menemui istri tercinta

" Semoga ini kejutan bagi nya " batin Rasyid tersenyum saat membayangkan wajah Eliza

" Assalamualaikum" ujar Rasyid saat sampai pesantren

" Waalaikum salam" ujar seorang wanita yang sudah berumur

" Rasyid " senyum Yunita menangis membuat Rasyid memeluk sang umi

" Kemaren kamu bilang pulang lusa, kenapa bisa secepat ini " ujar Yunita membuat Rasyid tersenyum

" Surprise umi, " ujar Rasyid

" Abi dan Eliza mana " tanya Rasyid

" Abi kamu didalam, Eliza lagi kerumah temannya" ujar Yunita membuat Rasyid tersenyum

" Pasti kamu tidak kasih tahu Eliza " ujar Yunita membuat Rasyid tersenyum

" Kita masuk, ketemu Abi " ajak Yunita

" Assalamualaikum, hubby " panggil Yunita membuat Rasyid mendelik kesal

" Hubby " teriak Yunita

" Kenapa teriak teriak " ujar Khairul

" Aku bawa sesuatu" ujar Yunita berlari tak lupa menarik anaknya itu

" Ini ada anak orang " ujar Yunita membuat Khairul menatap nya dan kaget melihat Rasyid

" Kamu " ujar Khairul memeluk anaknya

" Bukannya kamu pulang lusa " ujar Khairul membuat Rasyid menggelang

" Pasti Eliza senang melihat kedatangan kamu " ujar Khairul membuat Rasyid tersenyum

" Bi Karena Eliza lagi keluar, Rasyid mau mengatakan sesuatu" ujar Rasyid membuat Khairul mangguk

" Tunggu sebentar nak, umi masak dulu " ujar Yunita yang baru datang dan akan pergi kedapur

" Umi " panggil Rasyid tapi tidak disahuti oleh Yunita dan langsung pergi




Lama menunggu uminya masak, Rasyid khawatir karena tidak bisa menyampaikan hal yang membuat dia terbebani

" Ayo kita makan dulu" ujar Yunita membuat Rasyid menarik uminya dan duduk didekat abinya

" Rasyid mau ngomong hal penting" ujarnya membuat mereka tersenyum

" Penting apalagi sih nak, " ujar Khairul

" Bi selama Rasyid kuliah kedokteran dimesir, Rasyid mempunyai seorang guru yang mengajar Rasyid agama dan mengingat kan Rasyid " ujarnya membuat mereka menyimak itu

" Apa kamu mau kami menemuinya" ujar Khairul membuat Rasyid diam

" Rasyid mohon jangan potong " ujarnya serius membuat mereka terdiam

" Rasyid dianggap baik sama keluarga mereka dan Rasyid senang, tapi guru itu meminta Rasyid menikah anaknya" ujar rasyid membuat Khairul diam

" Apa mereka tahu kamu sudah menikah " tanya Khairul serius

" Sudah tapi mereka tetap meminta Rasyid menikahi anaknya " ujar Rasyid terkejut saat mendengar pecahan vas bunga

Prang.......

| Ulfa Eliza | •End•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang