Eliza membantu umi Yunita masak Karna nanti malam, keluarga Fatimah akan kesini dan menetap sebentar sebelum mereka kembali ke Kairo" Umi biar Eliz yang masak lagi" ujarnya
" Kalau gitu umi keluar dulu bentar, seperti nya pesanan umi datang" ujarnya
" Iya umi " ujarnya tersenyum
Eliza melihat kebelakang, dan tidak ada santriwati lagi yang membantu memasak Karna hari memang sudah sore dan sebentar lagi azan ashar
Saat sedang asik masak ada sebuah tangan kekar yang memeluknya dari belakang, sontak membuat Eliza kaget
" Eh astagfirullah" ujar Eliza saat merasakan sebuah tangan tersebut di pinggang nya
" Sayang sun " ujarnya membuat Eliza menggeleng dan menoel kepala Rasyid pelan
" Aaaaa Humairah" ujar Rasyid membuat pipi Eliza memanas Karna tingkah suaminya itu
" Lepas dulu aku lagi masak ini " ujar Eliza membuat Rasyid menggelang manja di bahu Eliza
" Mau dengar aku nyanyi lagu zaujati" tawar Rasyid saat pipi Eliza memerah akibat ulahnya
" Dirumah aja, nanti aku baper terus pingsan bagaimana " ujar Eliza tersenyum sambil membayangkan kejadian pagi tadi
" Yah..... Tapi aku gak mau lepas pelukan nya" kekeh Rasyid membuat Eliza pasrah dan mangguk
" Tapi jangan tahan pergerakan aku ya, soalnya ini wajannya panas" peringat Eliza
" Iya Humairah " ujar Rasyid yang mangguk patuh layaknya bocil
Rasyid memperhatikan wajah Eliza yang sangat fokus masak, dia seperti anak didalam gendongan kemana Eliza bergerak dia ikut, tapi tiba tiba Rasyid tak tahan untuk tidak menyanyikan lagu zaujati agar bisa melihat istrinya ini salting dan mati kebaperan
.
Uhibbuki mitsla maa anti uhibbuki kaifa maa kunti
Wa mahmaa kaana mahmaa shooro, antii habiibatii anti
Zaujatii, antii habiibatii anti
Halaalii anti laa akhsyaa 'azuulan himmuhuu maqti
Laqod adzinaz zamaanu lanaa biwushlin ghoiri munbatti
Saqoitil hubba fii qolbii bihusnil fi'li wassamti
Yaghiibus sa'du in ghibti wa yashful 'aisyu in ji'ti
Nahaarii kaadihun hattaa idzaa maa 'udtu lilbaiti
" Ya Allah jantung hamba gak kuat" pipi Eliza sudah merah merona, akibat lagu suaminya
" Zaujati" Rasyid mengecup pipi istrinya yang sudah seperti cacing kepanasan
Dipintu belakang ternyata ada Beberapa santriwati yang melihat kejadian itu dan langsung bergegas pergi saat melihat kelakuan gusnya dan berteriak diluar agar tidak didengar oleh pasangan yang sedang kasmaran itu
" Ana mau nikah juga " ujarnya dan diangguki oleh teman lainnya
Ditempat lain umi Yunita, Abi Khairul yang melihat kelakuan anaknya itu hanya tersenyum Karna mereka juga pernah merasakan apa yang sedang dirasakan Rasyid dan Eliza
Jatuh cinta itu tidak sakit tapi yang sakit ketika orang yang kita cintai bukan mencintai kita, dan cinta itu datang dari Allah, Allah meperlihatkan kepada makhluk nya kalau dia bisa secinta itu kepada manusia dan setelah itu menjadi urusan manusia bagaimana dia mengekspresikan rasa cinta itu
KAMU SEDANG MEMBACA
| Ulfa Eliza | •End•
أدب المراهقينkisah pertemuan yang membuat salah satu diantaranya merasakan cinta, tapi cinta itu tidak akan pernah terbalaskan ~jika saat kamu menangis dan teringat namanya, berarti dia mencintaimu~~ ~bahwa orang yang masuk dalam mimpimu, bukan berarti dia menci...